"Kayanya enggak bakalan jauh-jauh dari sana deh Ms." Techi ikut nimbrung obrolan kedua PA yang lagi panik-panik ajaib.
"Kamu enggak kongkalikong sama Memi kan?" Tanya Sayaka, yang aslinya adalah PA dari Techi.
"Enggak! Malah aku juga bingung bisa-bisanya Memi kabur dari Ms.Miyuki kaya gitu, niat banget lagi. Lagian kenapa Ms. Miyuki ngikutin kemauan Memi?"
"Siapa tau kan dia kaya kamu pengen yang aneh-aneh kaya waktu itu."
"Upnormal bukan tempat aneh tau." Gumam Sayaka tapi kedengeran sama Milky.
"Buat kita sih enggak, buat mereka iya." Jawabnya sambil lirik Techi yang lagi nyengir.
"Sejam ya... berarti ngalahin rekornya Yuuka."
"Kage." Ralat Techi atas ucapan PA-nya. "Jangan panggil pake Yuuka, nanti ketuker sama kak Yuuka."
"Terserah kamu lah."
Milky balik lagi panik, jujur sih gapapa sebenernya karena nanti Memi bakalan muncul atau tiba-tiba aja dateng karena enggak mungkin minggat, cuma ya tetep aja khawatir. Selama hampir 2 tahun jadi PA anak itu, Milky tau kalo Memi gak bakalan nyusahin dia lebih dari ini.
Makanya Milky inisiatif ke tempat les privat piano Memi tuh karena sesuai pengalaman, Memi suka tiba-tiba muncul ditempat les setelah dinyatakan kabur. Padahal cuma ngumpet doang sebelum bener-bener bolos.
"Udah ada yang nyari kan?" Tanya Sayanee.
"Iya. Tapi tetep aja... di tempat parkir upnormal enggak ada cctv jadi susah."
Techi diam mencerna... gak mungkin Memi pergi jauh dari sana tanpa kendaraan, apalagi baju seragam keyaki itu mencolok karena beda dari seragam sma kebanyakan. Disana tempat rame, semua orang pasti liat. Tapi kok bisa Memi ilang darisana?
"Apa diculik?"
"Kamu ngomong apa?" Tanya Sayaka.
"Ah.. enggak Miss gak ngomong apa-apa kok." Jawab Techi. Bahaya kalo dia ngomong gitu, bisa-bisa dunia gonjang-ganjing.
.
.
.
.
.
.
."Oohh..." seru ke enamnya serempak.
Memi yang baru aja nyeritain kejadian kaburnya dia dari les piano itu cuma bisa senyum.
"Jadi yang dua orang rapih yang tadi celingak-celinguk tuh supir sama bodyguard?" Tanya Aayan.
"Iya."
"Buset anak orang kaya coy." Bisik Momorun ke Aayan.
"Ini gapapa lo kabur-kaburan?" Tanya Cocona. "Dicariin pasti."
"Gapapa kok. Tapi mungkin emang di cariin, udah sejam lebih." Memi senyum setelah gak sengaja ngeliat jam dinding warkop. "Ini rekor baru."
"Rekor apaan?" Tanya Rikatii penasaran.
Tapi Memi enggak ngejawab, cuma senyum tipis yang bikin ke enam murid Namba itu bingung.
"Lo mau makan apa?" tawar Rikatii akhirnya. "Masa iya diem doang ngeliat kita ngunyah."
"Gak usah, gapapa..."
Tapi kemudian suara perut Memi bunyi, menandakan kalo dia lapar.
"Nah kan mending makan aja udah! Yang kenyangan dikit beli mie, mau? Disini enak kok!" Suzu ikut nawarin.
"Mie instan?"
"Iya lah, mana ada spagetti di tempat kaya gini."
"Gak boleh, enggak sehat itu."