Memi menilik dengan seksama jaket Kojirin yang ngegantung di lemari. Belum sempet di balikin, kepikiran buat nyuci aja enggak soalnya Memi suka baunya. Terkesan lembut banget, ketika dipake Memi ngerasa dipeluk yang punya. Ehe.
Pernah sekali pengen dipake ke sekolah, tapi urung karena menurut Ms. Miyuki jaketnya ternyata jaket angkatan dan khas sma Namba. Nama Kojima Karin bahkan terbordir rapi disudut dada kiri, menandakan sang pemilik.
"Gimana ya..." gumam Memi pelan. Gak sopan kan kalo abis dipinjemin tapi enggak dicuci dulu? Tapi tuh Memi suka aromanya.
"Memi?"
"Iya?"
"Ayo berangkat sekolah." Ajak Milky.
.
.
.
.
."Lo kenal nomer ini gak Jo?" Tanya Yuuri siang itu ditengah kantin yang lengang karena istirahat udah lewat, mereka lagi bolos karena pelajaran olahraga gurunya enggak ada.
"Mana?"
Yuuri menyerahkan hpnya kearah Jo, dilayarnya menunjukan beberapa panggilan tak terjawab dari nomor yang sama.
"Enggak tuh."
"Siapa ya kira-kira?"
"Kenapa emang?"
"Nelpon mulu dari kemaren. Lagian nih ya ini tuh nomer lama gue yang masih aktiv dan gue pake buat yang penting-penting aja. Gak banyak orang yang tau juga."
"Ah ada yang iseng kali sama lo, tapi bukan yang wa berarti ya?"
Yuuri ngangguk. "Gue sebenernya mau ngesms nanyain ini siapa tapi lupa mulu, terus hari ini nelpon lagi tapi enggak gue angkat."
"Angkat dong biar jelas itu siapa."
"Nanti deh kalo nomernya nelpon gue lagi." Putus Yuuri akhirnya.
Tiba-tiba hp Yuuri bergetar, pucuk dicinta ulam pun tiba. Baru aja diomongin eh muncul juga akhirnya nelpon. Panjang umur banget.
"Nomernya Jo!"
"Angkat nyet angkat!" Jo pindah posisi duduk yang awalnya berhadapan dengan Yuuri jadi sebelahan. Telinganya ikut di tempelkan ke hp Yuuri seolah ia juga bisa mendengar.
"Hallo?"
"Hai. Ini Ota Yuuri?"
"Iya ini gue sendiri."
Sementara itu di tempat lain Reinyan langsung ngasihin hpnya ke Neru setelah panggilannya berhasil tersambung
"Aku Neru. Bisa kita ketemu hari ini?"
"Neru? Siapa ya?"
"Nanti aja ngejelasinnya. Bisa kita ketemu?"
Yuuri ngelirik Jo kemudian menjauhkan hpnya, "Neru katanya, minta ketemu." Bisiknya pelan.
"Neru siapa buset? Cewek?"
Anggukan Yuuri beri, "Ketemu enggak nih?"
"Ketemu aja. Kayanya dia juga sopan, mungkin temen lama yang enggak lu inget."
Yuuri balik lagi ngomong ke seseorang di ujung sana, "Boleh. Ketemu dimana?"
Neru ngelirik personal asistantnya yang nunjukin layar tablet dimana alamat sebuat kafe tertera disana, kemudian menyebutkannya pada Yuuri.
"Jangan mau!" Desak Jo begitu Yuuri ngasih tau tempatnya "Jauh itu! Mending ditempat rame aja!"
"Kalo mau ketemu, bisa gak gue aja yang nentuin tempatnya? Akomodasi dari sini kesana jauh soalnya."