30 Bimbang

74.5K 8.3K 981
                                    

Setelah menunaikan ibadah bersama, dan untuk pertama kalinya Erik menjadi imam sang istri. Kemudian makan berbagai makanan yang Erik pesan dan makanan yang tak sedikit itu tandas ke dalam perut si tukang makan. Akhirnya mata Erik menyerah untuk terus terbuka. Setengah jam setelah makan, Erik langsung mendamaikan dirinya di atas ranjang pria itu, sementara Syera hanya menemani sebentar, dan mengendap-endap pergi ke kamarnya.

Wanita itu memperhatikan ponsel yang tadi ia simpan di lemari. Ada panggilan dari sang ibu sebanyak dua kali, dan sebuah pesan yang meminta dirinya untuk pulang minggu depan, karena keluarga kakaknya yang tinggal di rumah orangtua wanita itu akan pergi berlibur. Jadilah kedua orangtuanya di Bandung tiada teman.

Setelah membalas 'Iya'. Syera keluar dari menu aplikasi tersebut, dan membuka tiga belas panggilan tak terjawab dari Shaka juga pesan pria itu yang menanyakan di mana keberadaan sang kekasih. Pria itu mengirim enam belas pesan dengan pertanyaan yang sama.

Tidak memiliki pulsa, semenjak menggunakan internet. Syera kemudian membuka Whatsapp untuk membalas pesan Shaka.

D. Syera, S : Shaka, maaf.
Tadi pergi jalan sama temen.
hape aku tinggal soalnya lagi di cas.

Tak lama, pesan tersebut terkirim. Centang dua pada pesan tersebut langsung berubah warna biru. Pesan dari Dokter S untuk menyamarkan nama Shaka dari kontaknya segera membalas.

Dokter S : Aku pikir kamu kenapa-napa sayang.
Lagi apa?

D. Syera, S : Tiduran aja.
Kamu udah makan?

Dokter S : Udah. Ini juga lagi jalan pulang.
Udah ngga ada pasien.
Jalan yuk, Yang?

Kening Syera lantas berkerut dalam membaca ajakan Shaka.

D. Syera, S : Aku capek. Kan tadi baru keluar.
Ini baru pulang.

Maaf, ya?

Dokter S : Yah ... oke deh. Gpp.
Kamu mau istirahat?

Syera diam, membaca lebih dari tiga kali pesan kekasihnya dengan hati bimbang. Ada hal yang mengganjal hatinya, dan dia ingin menanyakan pada Shaka si pria dengan minim kecurigaan, dan selalu mempercainya lebih dari apapun. Tapi ia ragu untuk bertanya.

Dokter S : Ya udah kalau mau istirahat.
Bobo aja.
Bye, sayang.
Love you. 😘

Menggigit bibir dalam saat Shaka kembali mengirim pesan. Syera menarik napas dalam, mencoba meyakinkan diri jika pertanyaannya ini tak akan membebani Shaka.

D. Syera, S : Ngga kok.
Aku Cuma bingung.

Dokter S : Bingung kenapa?
Cerita.

D. Syera, S : Em ... Shaka.

Dokter S : Ya?

D. Syera, S : Menurut kamu kalau ada perempuan udah nikah.
Trus dia punya pacar.

Tapi dia nikah itu ga cinta.

Dokter S : Itu siapa? Temen?

D. Syera, S : Iya.

Dia ga nikah karena cinta.
Cuma semacam simbiosis mutualisme.

Perfect AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang