41 Jodoh Baru

57.5K 9.5K 1.1K
                                    

Syera ingin berjuang. Bukankah selama ini ia tak pernah berjuang kala menjalin hubungan? Saat dengan Shaka, pria itu yang terlalu banyak berkorban. Dan yang didapat adalah pengkhianatan Syera. Mau bagaimana lagi, di saat rasa sayangnya untuk Shaka tak bisa mengalahkan rasa ingin memiliki Erik. Selamanya.

Tapi saat dirinya keluar dari rumah tanpa Erik cegah sama sekali, Syera tahu jika ia tak bisa berjuang. Yang ingin diperjuangkan enggan. Yang ingin diperjuangkan sudah mengembalikannya pulang.

Di atas motor yang ia bawa dengan kecepatan 60 KM/jam, Syera masih memikirkan apa saja yang akan ia lakukan untuk mempertahankan rumah tangganya jika saja Erik tak memberitahukan perceraian mereka ke Andra, papa tercinta, sayang pemaksa.

Berulang kali ia membuang napas dan menghirupnya lagi untuk membuang kesal, marah, sedih, dan kecewa yang bertumpuk memenuhi hati dan pikirannya.

Bahkan ketika ia berhenti di sebuah rumah makan untuk beristirahat tanpa mengisi perutnya yang kosong sedari kemarin siang, Syera masih saja menanyakan dalam hati, apakah Erik menantinya pulang? Apakah Erik sedang menimbang-nimbang untuk memberinya kesempatan?

Tapi saat melihat ponselnya yang penuh notifikasi dari pesan Rika dan sahabatnya, tanpa ada satupun pesan dari Erik. Syera paham. Berjuang tak bisa ia lakukan.

Terus mengeraskan hati untuk tak menangis, Syera membaca pesan Rika yang mencaci dirinya dengan segala sumpah serapah ketika tadi sebelum pergi dari rumah Erik. Rumah Erik, bukan dirinya. Syera sempat mengirim pesan yang berisi pengakuan. Pengakuan jika dirinya berselingkuh dengan Shaka.

Dia tersenyum membaca pesan Rika yang akan menemuinya untuk memberikan pukulan dan tamparan. Tapi dia tahu, Rika tak akan bisa melakukannya karena ketika ia pulang dengan ayahnya, maka ia tak akan kembali ke Jakarta.

Ada juga pesan dari sahabatnya di Syafa gym yang mengutarakan keprihatinan perihal perceraiannya dengan Erik. Pasti Rika yang memberitahukan hal ini. Tapi tak apa. Toh dia juga akan mengatakan pada Meta yang ia titipi barang-barang yang tak bisa ia bawa.

Pesan lainnya dari teman kantor yang mempertanyakan keputusannya untuk mengundurkan diri melalui pesan ke HRD. Mereka mencacinya dan mengatai ia curang, keluar tanpa memberitahukan terlebih dahulu.

Bagaimana ingin memberitahukan dirinya yang melepaskan pekerjaannya saat ini, di saat ia sendiri tak tahu jika hari seperti ini akan tiba. Dicerai. Jadi janda.

Kembali melanjutkan perjalanannya yang panjang, wanita itu masih berharap jika Erik hanya mengujinya dan pria itu sudah ada di depan rumah orangtuanya tengah menanti.

Tapi nihil. Tiba di sana yang ia temukan adalah jajaran mobil yang sudah ia tebak milik teman sejawat ayahnya yang sama-sama berada di bawah naungan salah satu partai politik.

Karena tak mungkin masuk melalui pintu depan, Syera yang memarkirkan motornya di halaman segera menarik koper yang tadi ia ikat di jok belakang, berjalan melalui pintu samping yang langsung tembus ke dapur.

"Embuul," panggil Syera pelan namun cukup mengejutkan ibunya yang tampak gelisah di kursinya.

"Ya Allah. Alhamdulillah, teteh pulang selamat." Hasna langsung mendekati putrinya dan memeluk erat. Menahan isakan karena tahu anaknya bukan tipe wanita yang suka ditangisi, kecuali sudah merengek, benar-benar menangis di hadapannya.

"Kenapa pulang naik motor sih--"

"Tau dari mana teteh bawa motor?"

Hasna langsung gelagapan salah bicara. "Itu ... itu teteh berantakan."

"Dari ak Erik, dari tadi nelpon nanyain udah sampai apa belum." Seorang wanita yang duduk santai di meja makan asyik melahap makan siangnya menjawab tanya Syera mengundang cengiran Hasna. Itu Santi. Sepupunya.

Perfect AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang