Echa duduk di teras rumahnya menunggu tukang ojek kesayangannya. Siapa lagi kalau bukan Ragil.
"Ma, Echa pergi dulu. Tukang ojek nya udah Dateng," pamit Echa pada sang mama kemudian menghampiri Ragil.
"Aku itu tukang ojek kamu? Bukan pacar?" Tanya Ragil cemberut.
"Ih, ga gitu maksudnya. Aku kan bercanda doang sayang," Echa mulai mengeluarkan aura-aura kebucinan miliknya.
"Ya masa aku ganteng-ganteng gini dikatain tukang ojek. Kamu nyamain aku sama kang ojak dong?" Ujar Ragil memasangkan sabuk pengaman Echa. As usually.
"Gak gitu ih, lagian kamu kan naik mobil gak pake motor," Echa membujuk Ragil dengan senyum manisnya.
"Eh iya juga deng," Ragil tersenyum senang.
"Ya itu kamu bukan kaya Abang gojek tapi gocar hehe," ujar Echa tanpa rasa bersalah.
"Udah ah, bodo amat,"
💄
"Eh Cha, Ragil napadah? Asem aja mukanya," tanya Arta. Tika ikut memperhatikan Ragil.
"Haha, lagi marahan kali mereka," ujar Saskya.
"Dia ngambek sama gue," jawab Echa kembali melahap baksonya. Bel baru saja berbunyi tapi mereka sudah disini dari 10 menit yang lalu.
"Lah kenapa dah?" Kini Angga yang bertanya.
Oke sepertinya mereka sedang melakukan triple date dikantin.
"Masa iya Echa nyamain gue sama Abang gojek, trus sama Abang gocar juga gara-gara tadi pake mobil," curhat Ragil. Sementara Angga sudah melepas kotak tertawanya dari tadi.
"Lah apa salahnya? Kan Echa gak boong sih," ucap Angga masih tertawa.
"Bangke juga ya Lo," Ragil mendelik kearah Angga.
"Hush Angga apa sih mulutnya," tegur Tika. "TAPI BENER YANG, HAHAHA," lanjut Tika dengan tawanya.
"Puas-puasin deh ketawanya," Sepertinya oknum bernama Ragil benar-benar akan ngambekik Echa abis ini.
"Echa aku ngambek," ujar Ragil, Echanya gimana? Bodo amatan juga dia. Paling abis ini Ragil nemuin Echa trus bilang, sayang tolong ini aku ga ngerti kimia. Benar-benar hafal Echa pada tingkah pacarnya ini.
Namun, sampai bel pulang berbunyi Ragil masih tetap ngambekin Echa. Echanya bingung tumben banget ini bocah merajuk.
"Masih ngambek sama aku?"
"Tau ah."
"Kan aku sih yang cewe kok kamu yang ngambek sih?"
"Bodo," Ragil pun melajukan mobilnya. Echa cuma diem bingung aja.
Akhirnya mereka sampai juga dirumah berpagar coklat. Rumah Echa. Ragil masih tetep diem, Echanya juga gitu.
"Maksud aku kamu tuh tukang ojek yang cuma mau ngojekin aku doang. Tukang ojek yang cuma buat aku. Aku jadi pelanggan pribadi kamu biar aku gak naik atau duduk diatas jok motor atau mobil cowok lain, jadi kamu siap ngojekin aku kapanpun. Kamu ga ngerti banget maksud aku apaan," ujar Echa sebelum membuka pintu mobil.
"Ya ampun sayangggggg."
bUUUUchEEEEEnnnnn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teenager Area ✓
FanfictionAwalnya suka sama liptint yang sama eh malah jadi sahabatan. ©winniedepuh, 2019