💄Baskin Robbins

1.2K 161 3
                                    

Seperti biasanya, Saskya akan berangkat sekolah bersama Artala. Tak peduli walaupun kadang-kadang Revan atau Tasya suka menumpang mereka.

Namun sudah seminggu ini mereka tentram damai sentosa. Karena baik Revan atau Tasya tidak nebeng pulang atau pergi bareng. Pasalnya, CBR Revan sudah datang dan Tasya selalu pulang jalan kaki, katanya sih diet yang bagus tuh begini.

"Nanti singgah ke Baskin Robbins yuk," ajak Saskya, biasanya Arta selalu mengiyakan apa yang diminta oleh pacarnya ini. Tapi hari ini terasa berbeda.

"Besok aja ya, aku lagi capek banget," Arta langsung melajukan Audi R8 hitamnya itu. Saskya merasa aneh karena tak biasanya, pacarnya begini.

"Kamu kenapa? Aku ada salah?" Tanya Saskya pelan. Takut mengganggu mood Arta.

"Enggak apa sayang, aku cuma capek," bohong Arta.

"Capek apanya? Capek sama hubungan kita?"

Oke, tampaknya mulai tak enak. Arta menepikan mobilnya, takut kalau berantem sambil nyetir yang ada malah kecelakaan.

"Aku gak bilang aku capek sama hubungan kita. Kamu jangan mancing aku." Arta menatap Saskya yang kini sedang menatapnya juga. Percaya atau tidak tapi Arta selalu terbius oleh tatapan itu.

"Aku gak mancing kamu. Aku tahu Arta, aku tahu!" Kukuh Saskya tak mau kalah.

"Bisa gak kamu berhenti kaya gitu?"

"Seharusnya aku yang ngomong gitu kekamu! Kalau aku ada salah bilang. Diam gak akan nyelesain masalah!"

Arta menghela napas lelah. "Kamu ada apa lagi sama Adip?" Tanya Arta pelan, setelah hening menguasai beberapa saat.

Saskya membuang wajah kekirim sambil terkekeh pelan. Oh ayolah, sudah berapa kali masalah ini diungkit oleh Arta?

"Aku gak ada apa-apa sama Adip. Kita cuma temenan," Saskya berusaha menjelaskan.

"Temenan?" Arta menatap Saskya sinis. Seolah tak percaya pada gadis itu. "KAMU MAIN KE TIMEZONE BERDUA SAMA ADIP. KAMU PIKIR AKU PERCAYA KALIAN CUMA TEMENAN?" Suara Arta mulai meninggi. Saskya tersentak, tak biasanya Arta marah sampai begini. Benar-benar air mata tak lagi tertahan diujung sana, dengan mudah ia meluncur keluar.

"Udah berapa kali aku bilang sama kamu? Aku yakinin sama kamu? Kalau aku sama Adip gak ada apa-apa. Dan kamu tetap gak mau percaya. Aku capek gini terus Arta, aku cuma pengen kamu percaya sama aku kaya aku percaya sama kamu." Nada bicara Saskya rendah sekali. Membuat Arta menyesal telah membentak gadis itu tadi. "Lagipun aku ke Timezone gak berdua aja. Tapi rame Arta, kemaren aku ngajakin kamu tapi kamu ada latihan." Lanjut Saskya masih tetap dengan nada datarnya.

Rasanya ingin sekali Arta menghantukkan kepalanya ke dinding atau aspal jalan. Benar-benar ia telah merasa sangat bodoh untuk marah pada Saskya. Akhirnya Arta menarik Saskya kedalam dekapannya. Tangis tanpa suara Saskya benar-benar mencabik hati Arta.

"Maafin aku."













💄











3 hari berlalu dan Saskya masih sama datarnya. Arta sampai bingung harus bagaimana. Minta pendapat ke Cantika yang ada ia malah dimaki-maki. Minta pendapat ke Hanin---- ah jangan, ini menyangkut Adip. Minta pendapat ke Echa, ya sama aja gak ada solusi.

Akhirnya setelah memutar otak Arta menemukan cara juga.









💄






Dua jam pelajaran terakhir adalah sejarah wajib dengan Bu Linda. Mungkin rejeki untuk kelas Saskya, ternyata ibunya lagi izin gak masuk. Padahal hari ini bakal ada kuis dan semalaman Saskya sudah belajar.

"Gue udah belajar!" Misuh Saskya pada Echa yang duduk dibelakangnya dengan Cantika.

"Alhamdulillah kalau gitu rejekinya gue. Gue belum belajar," cengir Echa yang berakhir dengan toyoran gratis oleh Cantika.

Saskya cuma membuka lembaran novel remaja yang dibawanya. Bosan juga dia gatau mau ngapain. Handphone lowbatt, kantin mager, serba salah emang.

Lagi asyik-asyiknya baca novel, tiba-tiba Widya-teman sebangku saskya-memanggil.

"Dicariin Arta tuh." Saskya langsung melirik kearah pintu, ada Arta sedang bediri disana dengan baju seragam yang keluar. Segera kaki itu melangkah menghampiri.

"Kenapa?" Tanya Saskya sedatar mungkin. Padahal mah seneng akhirnya disamperin.

"Nanti pulang bareng aku ya? Aku gak Nerima penolakan!" Ucap Arta sambil menarik hidung Saskya.

"Arta sakit!" Ringis Saskya sambil memegangi hidungnya.

"Udah sana, aku mau masuk kelas dulu. Entar diamuk Bu Dahlia." Ucap Arta sebelum balik kelas, tak lupa ngacak-ngacak rambut depan Saskya.

Bukan main senang hatinya. Sampai bel pulang berbunyi, senyum di bibirnya itu tak hilang. Ia pikir Arta tak akan berusaha memperbaiki semua. Namun ternyata dugaannya salah.

"Iye tau yang bentar lagi baikan. Kaga usah senyum sendiri. Serem." Komentar Echa.

"Yeuuu sirik Bae Barbara." Balas Saskya.

"Hahaha, mampus kau Esmeralda." Tawa Cantika ketika mereka berbenah pulang.



💄




"Kita mau ngapain?" Tanya Saskya ketika mereka tiba disalah satu mall. Arta sedikit pun tak melepas tangan Saskya. Takut gadisnya akan hilang mungkin.

"Ikut aja." Jawab Arta singkat.

Akhirnya mereka tiba disalah satu store ice cream yang dari kemaren Saskya mau.

"Baskin Robbins!" Pekik Saskya tertahan. Kalau teriak-teriak malu dong.

"Kamu tunggu disini aja, biar aku yang pesen." Arta kemudian meninggalkan gadisya yang tengah duduk menanti. Tak lama Arta datang bersama satu cup ukuran large ice cream cokelat vanilla. Mata Saskya berbinar menatap Ice cream didepannya ini.

"Ayo makan." Saskya segera menyendok ice cream itu kedalam mulutnya. Rasanya benar-benar manis.

Arta hanya menatap gadis didepannya ini. Tak berniat sama sekali mengacaukan kegiatan makan eskrimnya.

"Saskya aku minta maaf kalau kemaren aku ngebentak kamu. Kalau kamu mau pukul aku, silahkan." Ujar Arta tulus. Saskya yang lagi asyik menikmati eskrimnya kaget.

"Aku udah maafin kamu kok. Kamu udah usaha memperbaiki ini aku udah seneng banget. Maaf juga kalau aku childish banget."

"Udah ah melownya. Sana lanjut makan eskrimnya." Ujar Arta yang memang tak cocok pada suasana melow.

"Kamu mau gak? Sini aku suapin."

"Engga, kamu makan aja."

"Sini ayo makan. Buka mulutnyaa aaaaaa."

Akhirnya mau tak mau Arta membuka mulutnya. "Pinter nih," kekeh Saskya dengan senyum manisnya.






💄
























Tengah malem banget updatenya.
Hwhw

Btw,
Happy Birthday Park Chanyeol.

Jangan tinggi-tinggi lagi, kesian orang pendek mau ngomong entar. Hshs

Teenager Area ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang