💄Too Interest

1K 142 14
                                    

Bel pulang sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu, namun anak-anak ini belum ada niatan mau pulang. Lagipula gerbang masih ramai dengan mereka yang menunggu jemputan.

"Cha, ayo pulang," Ragil menarik-narik tas kekasihnya itu. Namun Echa masih enggan beranjak.

"Bentar lagi Ragil, Angga sama Arta aja masih belum mau balik itu," ujar Echa sambil melihat Arta dan Angga yang anteng dengan bola basket ditangan mereka.

Ragil memutar bola matanya malas. Enggan berdebat dengan Echa, yang ada ia bakal habis ditangan gengnya Echa ini.

"Seriusan elu dipilih Han? Masa iya elu kepilih buat jalan di catwalk?" Tanya Tasya tak percaya pada Hannah.

"Lu liat muka gue kaya lagi bohong nih?" Hannah mendelik sebal kearah Tasya.

"Ya gue mikir realistis aja gitu kan, kok bisa elu kepilih. Kenapa engga Yasmine atau Stely aja gitu," ucap Tasya sambil nyengir. Hannah langsung meluncurkan pukulan sebalnya kepada Tasya. "Sakit Hannah!" Pekik Tasya.

"Abisnya elu tuh, kalau ngomong-"

"-suka bener," potong Hanin.

"Hanin!"

"Ehehehe, ampun nyai, ampun," dengan wajah tak berdosanya Hanin nyengir didepan Hannah.

"Tapi iya juga sih. Gue aja heran gitu loh, gue kan petakilan gak ada serius-serius ya, kenapa bisa kepilih dah," heran Hannah pada dirinya sendiri.

"Pantes ditinggal," bisik Cantika pada Saskya.

"Hush!" Saskya yang lagi megang karton tugas, langsung menggetuk kepala gadis itu dengan karton tersebut.

"Biasanya juga yang dipilih yang anggun-anggun, lah elu macam laki Han," ujar Evlyn. Hannah tak mampu marah, karena yang diucapkan Evlyn memang begitu adanya.

"Hooh, gaya aja hobi kutekan. Perawatan skincare dan segala macamnya," kini giliran Yura yang ngomong. Gadis jurusan IPS itu nyengir aja ketika teman-temannya mengatakan sindiran yang lebih mengarah ke fakta itu untuknya.

"Ya mana gue tau coba, tanya aja sama rumput yang bergoyang," jawab Hannah asal.

"Tapi kan dari kita semua emang Hannah yang paling ngerti masalah gituan. Fashion, make up, dan segala tetek bengek nya," ujar Nada.

"Ehehehe, lop yu Nad," Hannah langsung memeluk Nada yang ada disebelahnya.

"Ehehe, lop yu tu. Big Mac ya?"

"Kurang ajar."

"Yeu, sa ae lu tong."

"Kuy lah pulang."

Mereka semua nyebar, ada yang kearah gerbang, ada yang menghampiri pacar masing-masing, dan ada yang kearah parkiran. Nada langsung kearah parkiran,  menuju seorang pemuda dengan jaket bomber hitam yang menunggu diatas motor Scoopy hitamnya.

"Nada balik sama siapa?" Tanya Evlyn ketika mereka berjalan beriringan kearah parkiran.

"Itu, sama dia. Duluan ya Ev," Nada agak berlari kearah pemuda yang sudah menunggunya itu. Evlyn yang awalnya merasa biasanya aja cukup terkejut dengan permainan semesta kali ini.

Ah, bolehkan ia sedikit patah hati?



💄


"Buka kacanya yang," ujar Angga. Cantika nurut aja.

"Mau ngapain sih--eh itu Nada. Eh sama mas Ketos," ucap Cantika ketika sebuah motor memotong mobil mereka dari sebelah kiri.

Teenager Area ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang