💄Bakso Solo

1.5K 195 22
                                    

Tasya ngitarin jalanan dengan sepedanya. Katanya sih sambil olahraga.

TAPI YA SAMA AJA DONG ABIS OLAHRAGA NIMBUN LEMAK LAGI

Percuma gitu loh.

Akhirnya sepeda Tasya berhenti disebuah warung bakso malang yang terkenal banget. Pas mau masuk, liat antriannya malah lemas duluan. Gils itu antrian udah kaya antrian sembako murah, asli.

Tiba-tiba bahu Tasya dicolek, refleks gadis itu menolehkan pandangannya.

"Rafi? Ngapain?" Tanya Tasya. Jujur banget nih, Tasya paling males kalau ketemu Rafi gini. Bawaannya badmood mulu.

"Gak ada lagi nyari bakso aja trus ketemu deh sama Lo," jawab Rafi. Tasya cuma meng-oh-kan jawaban Rafi. "Mau nyari bakso bareng gak?" Lanjut Rafi bertanya. Segera kepala Tasya menoleh kearah Rafi.

Hah? Gimana-gimana? Gak salah denger nih?

"Tumben banget," jawab Tasya ketus.

"Sesekali gitu kan, hehe. Gue traktir deh," ujar Rafi. Mendengar kata traktir, Tasya tak kuasa menolak.

Hmm, dasar manusia

Akhirnya mereka berdua berhenti disebuah warung bakso. Bakso Solo. Rafi yang awalnya naik mobil, meninggalkan mobilnya dan naik sepeda bareng Tasya.

"Sumpah, Lo gak keberatan boncengin gue?" Tanya Tasya. Rafi dengan santai menggeleng.

"Kan dari dulu udah gue bilangin semua makanan Lo tuh larinya ke pipi bukan kebadan. Gak liat itu pipi udah macem apa?" Ujar Rafi sambil menarik pipi Tasya.

"Rafi sakittt," pekik Tasya.

"Haha, lucu banget elah kalau ngambek gitu," ucap Rafi lagi sambil terkekeh.

Ini orang sengaja banget kayanya bikin jantung gue mau lepas. Kalau gini, hancur udah tembok move on yang gue bangun. Bangsat emang Rafi.

Sementara dari tadi berperang dengan batin sendiri, akhirnya pesanan mereka Dateng. Gak biasanya Tasya pesen bakso biasa aja. Biasanya juga pesen komplit atau beranak.

"Tasya, kok tumben pesen ini doang?" Tanya Rafi seolah hapal betul dengan kebiasaan Tasya.

"Lagi pengen kurus," jawab Tasya santai.

"Lah, kok tiba-tiba?" Tanya Rafi lagi. Kaget sih, dulu aja gadis ini tak ada rencana untuk kurus sama sekali. Bahkan tak pernah mau.

"Gak ada sih, gue pengen cantik aja," jawab Tasya cuek.

"Caitlin Anastasya dengerin gue," Rafi menjeda kalimatnya. Tasya udah deg-degan gak karuan kalo Rafi manggil nama dia pake nama lengkap. "Lo itu bakalan cantik kalo jadi diri sendiri. Gak perlu minder. Lagian kalau urusan jodoh mah udah diatur. Sekarang gantian nih, gue gak mau liat Lo sakit gara-gara perubahan pola makan Lo," Rafi menukar mangkok baksonya dengan punya Tasya. Karena memang tadi Rafi pesan bakso komplit.

Tasya diem matung gitu denger ucapan Rafi, seolah jiwanya sudah tak berada lagi ditempat. Ini dia, rafi yang dirindukan oleh seorang Tasya.

"A-apa sih fi," ujar Tasya gugup. Akhirnya makan juga bakso yang ditukar sama Rafi.

💄

"Ayo dong, masa gue udah jauh-jauh kerumah Lo gak Lo temenin," Nada masih berusaha bujukin Yasmine.

"Ih Nad, gue tuh mau ada pertemuan ntar malem sama kolega bisnis papa. Masa iya gue pergi jam segini. Emang Abang lo kemana?" Tanya Yasmine. Nada udah guling-guling gak jelas minta ditemenin.

"Masih futsal. Gue kepengen makan bakso yas, ayo dong," paksa Nada lagi. Akhirnya mau tak mau Yasmine menemani Nada.

"Btw, jauh-jauh apaan. Orang Lo tinggal nyebrang doang nyampe rumah gue kok," ujar Yasmine kesal.

"Hehehehe, peace," cengir Nada.

"Nona, anda mau kemana?" Tanya pelayan Yasmine.

Ya, orang tua yasmine dan yura termasuk dalam jajaran orang penting, makanya gak heran kalau mereka mau pergi itu biasanya dianter supir dan diikuti oleh asistabn pribadi.

Hmmmm, rich banget.


"Mau cari bakso bentar, gak sampe malem kok. Sebelum acara saya pulang," Yasmine tersenyum kemudian menarik Nada yang masih cengengesan.

Akhirnya mereka tiba disalah satu warung bakso. Dengan hati gembira sekali Nada memesan bakso. Sementara Yasmine menunggu Nada sambil melihat-lihat warung bakso ini.

"Nad, nad," panggil Yasmine sembako menepuk bahu Nada.

"Ish, apaan sih yas?" Tanya Nada berbalik.

"Itu," tunjuk Yasmine.

"Lah? Tasya kok sama Rafi?" Ucap Nada heran. Bukannya udah berapa lama mereka ga teguran gara-gara Rafi PHP-in Tasya? Pikir Yasmine.

Dengan secepat kilat, Yasmine mengeluarkan hapenya dan memfoto mereka.

"Kok difoto yas?" Tanya Nada bingung.

"Udah, Lo diem aja. Tuh pesanan Lo udah dateng," ujar Yasmine. Nada ngangguk-ngangguk iya aja.



"Kenapa sih di foto?" bingung nada.

💄




Sore guys

Teenager Area ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang