Stely baru saja melangkahkan kakinya memasuki kelas. Ditangannya ada sebuah pena. Mungkin ini kali keseratusnya ia membeli pena dalam Minggu ini.
Bayangkan saja, jika ditinggal sebentar pena itu sudah langsung lenyap ditelan bumi. Entah kemana perginya. Mau marah juga pada siapa, toh tak ada maling yang mau ngaku.
"Dari mana Stel?" Tanya Hanin yang lagi duduk meringkas materi geografi.
"Beli pena baru. Sumpah ya gue tuh mungkin tiap hari beli pena kayanya. Ilang mulu gila," cerocos Stely sambil duduk di bangku sebelas Hanin, bangkunya Risa.
"Makanya pena tuh dibawa kemana-mana, kaya gue," ujar Figan yang lagi lewat.
"Apasih Figan, nyambung aja kerjanya," ujar Stely ketus.
Namun, Stely mendapati sesuatu yang janggal disini. Ia seperti mengenal sesuatu yang sedang dipegang oleh Figan itu.
Oh oke.
"FIGAN BALIKIN GAK PENA GUA! TERNYATA ELO YA MALING PENA-PENA GUE SELAMA INI!"
💄
Sampai jam pelajaran geografi selesai dan sudah dilanjut pula dengan biologi, Stely masih aja ngambekin Figan. Itu anak kurang ajar banget, ngambilin semua pena milik Stely.
"Maap dong Stel, gue kan gak sengaja," ucap Figan sebelum mereka melangkah keluar kelas.
"Ga sengaja apanya sih? Lo tuh sengaja ya ngambilin pena gue," balas Stely sinis.
"Gue tuh disuruh Putra tau," Figan masih berusaha membela dirinya sendiri.
"Trus kalau elo disuruh si Putra makan rumput, Lo makan juga?" Tanya Stely lagi. Figan meneguk ludahnya, merasa tertohok oleh ucapan Stely barusan.
"Gue minta maaf ya Stel. Janji deh besok pena Lo gue ganti," ucap Figan memelas.
"Udah sana lo, gue mau pulang," Stely tak memperdulikan Figan yang kali ini sudah memanggil namanya. Gama yang notabenenya teman sekelas mereka hanya tertawa saja.
"Sabar lah. Ayo balek," akhirnya Gama menarik Figan untuk pulang.
💄
Sudah 2 minggu Figan dan Stely tak bertegur sapa, Stely bawaannya emosi gitu tiap ketemu Figan. Jadinya dikelas mereka tuh diem-dieman doang. Pas dapet sekelompok juga diem aja.
Tapi sudah 2 minggu ini juga, Stely terus mendapat sebuah pena berwarna merah jambu dengan sticky notes bertuliskan 'Sorry'. Ia mendapatkannya setiap hari.
Setiap hari.
Stely tau pasti yang mengirim ini Figan, kalau bukan dia ya siapa lagi? Jadi, pulang sekolah ini Stely memutuskan untuk berbicara dengan Figan. Gak enak juga sih gara-gara pena doang jadi berantem gini.
"Figan!" Panggil Stely ketika pemuda itu baru saja beranjak ingin meninggalkan kelas.
"Ya?" Kaget juga Figan tiba-tiba dipanggil Stely.
"Buat pena diloker gue, makasih. Gue udah ga marah lagi kok sama Lo," ucap Stely menunduk sambil memainkan ujung sepatunya. Gak berani natap Figannya. Sementara Figan diem aja gitu natap Stelynya. Ngerti gak?
"Iya Stel, gue minta maaf banget ya masalah pena itu. Kirain gak sampai gini masalahnya. Lo beneran udah maafin gue kan?" Tanya Figan memastikan. Stely langsung melihat Figan.
"Udah kok. Kalau gitu, gue pulang duluan ya," Stely pamit pulang.
"Pulang sama gue aja yuk Stel," ajak Figan. Stelynya bingung.
Kalau diiyain ntar gaenak. Tapi kalau ditolak, yakali mennn rejeki ditolak.
Akhirnya Stely iyain aja.💄
14'sq (14)
Risa: Gimana udah baikan Lo ya? @Stelya
Hanin: Gara-gara pena doang berantemnya sampe dua Minggu. Wkwk.
Stelya: Apasih berisik
Caitlin: Dikirimin pena tiap hari diloker tuh enak banget ya?
Echa: Mau satu dong Stel, pena gue diambilin Ragil mulu.
Stelya: Itu mah derita Lo Cha.
Echa: Sialan:(
Cantika: Liat aja abis ini ada film tv terbaru judulnya 'Penaku Cintaku'
Yasmine: FTV banget, wkwkwk
Saskya: Gue kesel bacanya, tapi ngakak:(
Caitlin: FTV banget anjing, wkwkwk.
Evlyn: Sianjing mulutnya.
Yura: Lo sama aja bgst.
Sabil: Obrolan udah mulai ga sehat buat nada sama Risa. Bubar.
Hannah: Sialan Sabil, wkwk.
Hanin: Ngakak dong gue, wkwkwk.
Nada: Hobi banget ya kalian ketawa diatas penderitaan orang.
Vira: Yuk nad pulang, gak baik lama-lama disini.
Sabil: Wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teenager Area ✓
FanfictionAwalnya suka sama liptint yang sama eh malah jadi sahabatan. ©winniedepuh, 2019