(4) First Kiss and His Confession

2.1K 120 3
                                    


Author's POV

Sebulan sudah gadis cantik bermata dark brown dan laki-laki tampan bermata hijau terang itu terlihat sangat dekat, bahkan tak jarang pula si laki-laki tampan yang memiliki lesung pipi itu mengajak pulang bersama saat jam kantor sudah selesai.

"Kau ingin kemana hari ini Alana?" tanya laki-laki bernama Harry itu sambil menjalankan mobilnya.

Mereka baru saja menyelesaikan pekerjaan mereka masing-masing. Jika Harry sebagai CEO sementara Alana sebagai designer sekaligus pemilik butik yang rancangannya selalu dipakai oleh artis terkenal maupun para pejabat.

"Terserah kau saja. Aku sedang malas untuk pergi kemana-kemana" jawab Alana sambil menatap ke arah luar kaca jendela mobil milik Harry.

"Kalau begitu kita pulang saja" ucap Harry singkat, sedangkan Alana yang mendengar itu menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Tapi aku tak mau pulang, aku masih ingin di luar" ucapan Alana membuat Harry memutar bola matanya dan berdecak.

"Ck, kau ini. Kau kan yang bilang tadi kalau sedang malas pergi kemana-kemana. Kau ini aneh" ucap Harry.

"Ya sudah, kalau begitu kita ke taman saja. Tapi sebelum itu aku ingin mengajakmu makan" usul Harry. "Aku yang traktir" lanjut Harry dan diberi anggukan oleh Alana.

"Oke kalau begitu aku setuju" ucap Alana seraya menggangguk-anggukan kepalanya pertanda kalau ia setuju.

⚫⚫⚫⚫

Setelah mereka menyelesaikan makan bersama, mereka pun bersiap untuk pergi ke taman kota.

Harry berdiri dari tempat duduknya dan meraih tangan Alana untuk ia gandeng, membuat Alana menatap tangannya yang di gandeng oleh tangan kekar lelaki tampan bermata hijau itu.

"Harry" panggilnya membuat sang empunya nama menoleh. "Ada apa Alana?" tanya Harry bingung karena sedari tadi dia berjalan sambil menggandeng tangan Alana dengan santai.

Alana menatap Harry kemudian beralih pada tangannya yang di genggam dan memberikan tatapan agar tangannya di lepaskan dari genggaman tangan kekar Harry.

Tapi Harry hanya mengangkat sebelah alisnya tanpa mau melepaskan genggaman tangannya dari tangan Alana yang terasa pas untuk dengan tangannya.

Harry melanjutkan berjalannya sambil menarik tangan Alana dengan lembut menuju parkiran mobil, sedangkan Alana hanya bisa menghela napasnya dan tidak menolak.

⚫⚫⚫⚫

Setelah mereka sampai di taman, mereka duduk di rerumputan lalu membaringkan tubuh mereka dan mulai menikmati suasana tenang di sana.

Alana memejamkan matanya sambil mengyilangkan tangan di depan dadanya, sedangkan Harry meletakan tangannya di belakang kepalanya sambil memejamkan mata.

"Alana" panggil Harry yang kini sedang menatap Alana yang sedang memejamkan matanya di sampingnya.

"Hmmm" Alana menyautinya dengan dehaman dan masih memejamkan matanya.

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu" jelas Harry membuat gadis itu menoleh ke samping dan menatap Harry yang kini sudah terduduk. Ia yang menyadari itupun langsung bangkit dan mensejajarkan tubuhnya dengan Harry.

"Apa itu?" tanya Alana penasaran.

"Uuhhmmmm, sebenarnya--, sebenarnya a-aaku mencintaimu Alana" "aku mencintaimu" ulangnya membuat gadis yang duduk di sampingnya terkejut atas pengakuan Harry barusan.

Alana menatap wajah Harry lalu menundukkan kepalanya. Sesaat setelahnya dia mendongakan wajahnya untuk menatap Harry.

"Kau tidak bersungguh-sungguh Harry" jawab Alana pelan karena dia masih tidak yakin dengan ucapan para lelaki.

Mine [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang