(30) Rape

1.3K 73 27
                                    

Budayakan Vote 🙃

Author's POV

1 tahun kemudian.

Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa hubungan Harry dan Alana sudah menginjak usia satu tahun saja. Sangat banyak hal-hal yang telah mereka lalui, seperti pertengkaran yang seringkali timbul di antara hubungan keduanya,  terutama atas perubahan Harry yang semakin hari semakin aneh saja. Pasalnya akhir-akhir ini pria itu sangat sering pulang malam ke rumahnya dengan mulut yang bau alkohol, padahal Alana sudah memperingati dan mengancam lelaki itu, tapi seolah tuli Harry tetap melakukannya walaupun lelaki itu sudah berjanji untuk tidak ke Club dan menjauhi minuman beralkohol. Dan Alana juga pernah sekali melihat bekas noda lipstik berada pada baju yang pria itu kenakan, dan itulah salah satu pemicu pertengkaran mereka.

Sekarang tepat dimana hari jadi mereka, tapi sayang keduanya sedang berada di tempat yang berbeda, jika Alana sedang berada di rumahnya, sementara Harry entah berada dimana pria itu. Jujur Alana sangat menunggu kedatangan Harry, berharap lelaki itu akan mengetuk pintu rumahnya dan mengucapkan hari jadi mereka yang ke satu tahun. Tapi setelah gadis itu pikir-pikir, ia tak boleh banyak berharap dengan Harry, karena sikapnya yang telah berubah entah karena apa, ia pun bingung.

Tapi selang beberapa menit kemudian pintu rumah Alana mendapat ketukan, wanita itu tersenyum manis.

Itu pasti Harry, gumamnya dengan senyuman indah di wajah cantiknya.

Ia berjalan ke arah pintu rumahnya dan membuka pintunya, menampilkan wajah tampan kekasihnya yang tersenyum tapi dengan mata yang memerah, Alana yang tadinya tersenyum pun kini berubah menjadi kecewa mendapati Harry yang lagi-lagi mengunjungi rumahnya dalam keadaan mabuk berat.

"Sayang," ucapnya, ia hendak memeluk Alana tapi tubuh sempoyongannya jatuh ke lantai.

"Harry!" pekiknya, Alana membantu tubuh besar Harry berdiri.

"Ugh, kau berat sekali sih," gerutunya sambil berjalan ke arah sofa dan membaringkan tubuh Harry di sana.

Saat Alana hendak mengambil aspirin untuk Harry, tangannya di tahan oleh lelaki itu. Ia menatap Harry yang sedang menatapnya dengan tatapan matanya yang redup, "Ada apa?"

"Kau semakin cantik, sayang. Tidak seperti wanita pirang yang seperti nenek sihir itu." ia berbicara melantur tapi sukses membuat Alana mengernyitkan dahinya saat lelaki itu mengatakan 'wanita pirang'.

Ia kemudian duduk di pinggir sofa yang besar itu, "Wanita pirang siapa, Harry?" ia bertanya dengan penasaran.

"Yang jelas kau sangat cantik dan sexy," Alana memutar bola matanya karena Harry malah mengatakan hal yang tidak ia tanyakan.

Harry mendekatkan wajahnya ke arah Alana dan mengecup leher gadis itu, "Kau benar-benar membuatku bergairah, sayang." bisiknya sambil terus mengecupi leher jenjang Alana.

Wanita itu mendorong tubuh Harry dan bangkit, tapi lagi-lagi tangan kekar Harry mencekalnya dengan kuat, "Harry, kau mabuk!" teriaknya.

"Mau kemana? Hmm." Harry menarik Alana ke pangkuannya, gadis itu terus memberontak dan berteriak agar Harry melepaskannya, tapi lelaki itu tidak mengidahkan perkataan Alana dan malah mencium wanita itu dengan penuh nafsu, Alana tidak membalas ciumannya, hanya memejamkan matanya sambil menangis terisak.

Harry yang tidak tahan pun menggigit bibir bawah Alana dengan keras, gadis itu meringis saat darah mengalir dari bibirnya. Ia berusaha mendorong sekuat tenaga tapi apalah daya kekuatan seorang wanita akan kalah dengan laki-laki. Harry kian menjadi, ia meremas bokong Alana yang masih menangis, kemudian lelaki itu menggendong Alana ke kamar yang biasa ia tempati saat menginap, ia menutup pintunya dan menguncinya, lalu melempar tubuh gadis itu ke ranjang.

Mine [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang