Mine [H.S]

(45) New Life and Happiness

Budayakan Vote dan Baca

Author's POV

Hari yang di tunggu-tunggu oleh Harry pun akhirnya tiba, hari pernikahannya dengan Alana, wanita yang sangat ia cintai setelah ibu dan kakaknya. Wanita yang telah memporak-porandakan hatinya, wanita yang selalu membuatnya bahagia setiap saat, dan wanita yang benar-benar memenangkan hatinya.

"Sekarang, kau bisa mencium istrimu"

Dengan senyuman manis yang mengembang dari kedua insan yang saling mencintai ini saling menatap dan Harry mulai mencium bibir Alana dengan lembut, memberinya sedikit lumatan, penuh rasa dan cinta. Dengan tangan kekar Harry yang berada di pinggang Alana dan tangan lentik wanita itu yang melingkar pada leher Harry.

"I love you so much my wife,"

"I love you too my hubby,"

Mereka saling menatap satu sama lain dan menyatukan kening masing-masing, membuat para tamu yang hadir bertepuk tangan dengan meriah.

Acara yang mereka selenggarakan memang tidak meriah dan hanya mengundang pihak-pihak terdekat saja, Alana yang memintanya sebab ia tak terlalu menyukai hal-hal yang mewah dan Harry menuruti keingannya.

Mereka berdua menyambut para tamu undangan atas kebahagiaan mereka, senyuman tak lepas dari wajah keduanya.

"Hei bro! Selamat atas pernikahan kalian," Liam memberikan ucapannya pada Harry dan Alana. Tapi di belakang tubuh lelaki itu terdapat Katie yang sedang tersenyum malu entah karena apa.

"Selamat untuk sahabatku, masih tak percaya kau sudah menikah dan akan menjadi seorang ibu sebentar lagi," mereka berpelukan hangat layaknya seorang sahabat.

"Terima kasih,"

"Oh tunggu-tunggu sayang, sepertinya aku mencium aroma orang yang sedang jatuh cinta di sini," Alana menoleh ke arah suaminya membuat lelaki itu melirik ke arah Katie, dan Alana paham apa yang Harry maksud.

"Katie," ia menatap sahabatnya yang sedang menggigit bibir bawahnya dengan wajah yang memerah.

"Uumm Katie, sebaiknya kita pergi dari pengantin baru ini," ujar Liam tiba-tiba sambil menarik lembut tangan Katie, Tapi harry menahannya.

"Hei tunggu dulu,"

"Ayo mengaku saja, kalian pacaran kan?" ucap Harry dengan tatapan menyelidiknya.

"Kami tid--,"

"Kalau kami pacaran memangnya kenapa?," ucap Liam memotong perkataan Katie dan itu membuatnya semakin malu.

"Ya ampun, jadi benar" ujar Alana tak percaya.

"Hei," panggil seseorang yang menghampiri mereka. Itu Cassie bersama dengan George, kekasihnya.

"Alana, Harry. Selamat, atas pernikahan kalian,"

"Terima kasih, Cassie. Ku harap kau segera menyusul bersama George," Alana menyenggol tangan suaminya.

"Dan oh, ada apa ini?" tanya Cassie ketika ia melihat Katie dan Liam yang masih berada di tempat sebelumnya.

"Kau tau? Katie dan Liam ternyata berpacaran," pekik Alana senang.

"Benarkah? Oohh tuhan Katieku sudah besar, akhirnya kau mendapatkan kekasih," ucap Cassie dramatis.

Katie memutar bola matanya, "Kau pikir aku tidak laku," Cassie menjulurkan lidahnya pada sahabatnya itu.

"Ah sebaiknya kalian pergi, masih ada tamu yang ingin mengucapkan selamat pada kami," usir Harry.

"Oh lihatlah suami mu itu Alana, sombong sekali." ia terkikik geli mendengarnya.