(12) Be Mine

2.1K 84 0
                                    

Happy Reading ;)
Budayakan Vote🙃

WARNING!!! 17+

Harry's POV

Aku tersenyum kala melihat gadis cantik yang sedang tertidur pulas di samping ku dengan dengkuran halusnya.

Perlahan aku menyingkirkan rambut panjangnya yang menutupi wajah cantiknya, aku mengecup bibirnya cukup lama membuatnya menggeliat.

"Uuhhhhmm" Alana menggeliat dan perlahan ia membuka matanya.

"Good morning, princess," ucapku, aku menampilkan senyuman yang menimbulkan lesung pipiku saat melihatnya yang sedang menatapku juga sambil tersenyum. "Morning" balasnya tanpa menghilangkan senyuman indahnya.

"Ah ya, aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita berdua" ujarku pada gadisku. "Kau bisa memasak?" Alana menatapku tak percaya.

"Hei jangan meremehkanku, masakanku enak asal kau tau itu" ujarku membanggakan diri, Alana menggedikan bahunya tak peduli.

"Kau sudah mandi?" tanyanya, aku mengangguk. "Tentu saja, bahkan aku sudah bangun terlebih dahulu daripada kau" ucapku, dia merespon dengan menganggukkan kepalanya.

"Hmm oke, kalau begitu aku ingin mandi dulu" ujarnya, ia beranjak dari ranjangku. "Oh ya Harry, aku pinjam kemejamu" lanjutnya lagi.

"Aku lupa, kalau kakak perempuanku meninggalkan beberapa bajunya di sini, kau bisa pakai itu, setelah kau mandi, kau bisa mengambilnya di lemari" ujarku padanya, ia mengacungkan jempolnya padaku sebelum melenggang masuk ke dalam kamar mandi.

⚫⚫⚫⚫

"Bagaimana rasanya? Enak kan?" tanyaku, aku melihat Alana yang sedang mengunyah omelet buatanku. "Uuhhmm yea, tidak begitu buruk" ucapnya singkat, aku hanya memutar bola mataku mendengar komentarnya.

"Oh ya, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat" ujarku, Alana mengernyitkan dahinya bingung. "Kemana?" tanyanya.

"Rahasia" jawabku singkat. "Ya tapi kemana?" tanyanya lagi masih penasaran. "Itu rahasia, sayang" jawabku, aku melihat Alana yang mengerucutkan bibirnya karena aku tidak memberitahukannya membuatku terkekeh.

Alana beranjak dari meja makan menuju tempat pencuci piring karena kami sudah selesai sarapan pagi, aku membantunya membersihkan piring-piring bekas kami sarapan tadi. Setelah itu kami duduk di ruang tamu.

"Aku akan mengajakmu ke butik dan Salon pukul lima sore nanti", ujarku, Alana menoleh ke arahku yang sedang duduk di sampingnya. "Untuk apa kau membawaku kesana, lagipu--"

"Karena aku ingin mengajakmu ke suatu tempat dan kau harus tampil cantik, jadi kau tidak usah banyak bicara, dan kau harus paham itu" jelas ku, aku melihat Alana yang mengerucutkan bibirnya dengan wajah sebal.

"Jangan seperti itu oke, kau tau, aku jadi ingin mencium bibirmu merahmu itu" ujarku seraya menunjuk pada bibirnya yang ia majukan seperti bebek. Alana memukul lenganku dengan wajah yang memerah.

Aku dan Alana memutuskan untuk cuddle saja sambil menunggu waktu pergi ke butik dan salon.

"Oh ya Harry" ucapnya yang berada di dalam pelukanku, sementara aku sedang asik memainkan rambutnya. "Hmm" jawabku.

"Kenapa kau bisa jatuh cinta padaku?" tanyanya, kali ini aku mmenatap matanya. "Karena kau berbeda" ucapku jujur, aku bisa melihat kalau Alana mengernyitkan alisnya bingung.

"Kau ini berbeda dari wanita-wanita yang pernah aku kencani sebelumnya, jadi aku penasaran denganmu" ucapku ku lagi dengan sebuah penjelasan. Aku melihat Alana yang sedang menatapku dengan senyumannya.

Mine [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang