(37) Miss You So Much

1K 78 23
                                    

Budayakan Baca dan Vote🙃

Author's POV

3 bulan kemudian.

Waktu bergulir begitu cepat, tak terasa sudah tiga bulan saja Alana meninggalkan Harry dengan lelaki itu yang masih terus mencarinya tanpa sedikit rasa lelah.

Banyak kejadian yang terlewatkan selama tiga bulan itu, kejadian pertama yang tidak akan pernah kalian pikir adalah Sarah dan ayahnya, David. Ternyata tanpa sepengatahuan orang-orang penting perusahaannya adalah perusahaan ilegal, Harry awalnya tidak percaya tapi itulah kenyataannya saat Gemma menyuruh orang untuk menyelidiki hal-hal mengenai Sarah dan ayahnya untuk mengetahui apa rencana busuk mereka di belakang hancurnya hubungan Harry dan Alana. Ternyata mereka melakukan itu untuk merebut perusahaan Harry dan menjadikan semua aset lelaki itu menjadi milik-nya agar mereka aman.

Semua memang terjadi begitu cepat dan tak terduga, tapi semuanya sudah terselesaikan karena Gemma langsung bertindak begitu mengetahui hal tersebut, dan ia juga langsung melaporkannya kepada pihak berwajib karena itu melanggar hukum, dan untungnya kakak dari Harry itu sangat cerdik, jadi ia memiliki bukti-bukti yang kuat. Dan jadilah sekarang, Sarah beserta dengan ayahnya di penjara selama lima tahun dengan catatan saat keluar dari penjara mereka tidak akan bisa bekerja di mana pun karena nama mereka sudah terblacklist, perusahaan milik David pun sudah di tutup semua. Sekarang mereka tidaklah memiliki apapun.

Harry, lelaki tampan itu selalu saja berandai-andai kalau saja waktu bisa di putar. Ia tidak akan pernah mau menuruti keinginan jalang itu, dan mungkin sekarang ia pun akan berbahagia dengan Alana sambil menanti kelahiran buah cinta mereka. Tapi apalah daya, Harry hanya bisa berandai saja dengan segudang rasa penyesalannya. Jika boleh jujur ia sangatlah merindukan Alana, bahkan saat ia sedang rindu ia pasti akan mengusap dan mengecup foto kekasihnya, tak jarang juga ia selalu memandang tespack yang sengaja ia simpan, membayangkan ia bisa menyentuh perut Alana dan merasakan gerakan dari bayinya. Tapi kembali lagi, itu semua hanya bayangan-bayangan indah yang sangat ia inginkan.

Dan sekarang Harry sedang berada di kantornya untuk mengurus beberapa hal penting, dan mungkin setelah ini pria itu kembali mencari kekasihnya.

"Bro" panggil seseorang yang merupakan temannya.

"Hei, kau dengar aku?" lanjut orang itu sambil menepuk bahu Harry sedikit kencang membuat pria itu segera tersadar dari angan-angannya. Ia menatap orang yang sedang berada di sebelahnya.

"Ada apa, Liam?" ucapnya singkat, Liam berdecak.

"Aku ingin memberitahumu sesuatu, tapi kau malah melamun." Harry memutar bola matanya malas.

"Aku sangat merindukan kekasihku, aku benar-benar frustasi" ucapnya lemah sambil mengacak rambutnya.

Liam mendengus dan memandang Harry dengan iba, "Bro, aku memiliki berita dari orang suruhanku. Mungkin ini sedikit ada titik terang untuk mengetahui keberadaan Alana,"

Harry langsung menegakkan tubuhnya begitu mendengar ucapan Liam, "Apa itu? Cepat katakan!" ucapnya dengan tak sabaran.

"Orang suruhanku bilang Alana tidak ada di London melainkan di negara lain," ucapnya.

Harry mengerutkan dahinya, "Hanya itu? Tapi negara mana?"

Liam menghembuskan napasnya dan menggeleng, "Mereka belum menemui negara mana yang di singgahi oleh kekasih mu," bahu Harry merosot seketika setelah Liam berbicara.

"Itu sama saja, percuma." lirihnya.

"Setidaknya kita sudah tau kalau Alana tidaklah berada di London," Harry hanya mengangguk saja tanpa berbicara apapun

Mine [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang