(16) Again

1.5K 68 3
                                    

Happy Reading;)
Budayakan Vote🙃

WARNING!!! 17+


Author's POV

Dua insan itu sekarang tengah memakai pakaian mereka masing-masing dan setelah itu merapikan rambut mereka yang terlihat berantakan.

"Aku lapar," ucap Harry sambil melirik ke arah tas bekal yang tergeletak di sofa yang tadi ia duduki bersama Alana.

Alana menoleh ke arahnya, "Kau lapar?" Harry menganggukkan kepalanya.

"Yeah, malakukam itu denganmu membuat perutku kelaparan, walaupun aku sudah memakan mu tadi," Harry menatap nakal Alana.

Alana yang mendengar ucapan vulgar dari kekasihnya itu tersenyum malu, tapi ia menyembunyikannya.

"Oke, kalau begitu kau harus membereskan mejamu dulu," Alana mengarahkan dagunya pada meja kerja Harry yang sangat berantakan akibat ulah mereka tadi.

"Nanti saja, aku ingin makan dulu bersamamu," ujar Harry.

Alana menggelengkan kepalanya, "Tidak sayang, kau harus membereskan meja kerjamu dulu baru kau boleh memakan bekal yang aku bawa," ujarnya dengan lembut.

Harry mendengus, tapi laki-laki itu menuruti apa kata kekasihnya, ia membereskan meja kerjanya hingga tertata rapi seperti semula, Alana tersenyum senang saat melihat Harry menuruti perkataannya.

Harry berjalan ke arah sofa yang tadi ia duduki setelah ia sudah selesai membereskan meja kerjanya, ia kemudian mengangkat tas bekal yang di bawa Alana untuknya.

"Sini sayang," Harry menepuk-nepuk tempat di sebelahnya, menginstruksikan Alana agar wanita itu duduk di sebelahnya.

Alana yang mengertipun berjalan menghampiri Harry dan menjatuhkan bokongnya di sebelah kekasihnya itu.

Harry membuka bekal itu kemudian memakannya.

Lelaki itu melirik ke arah Alana yang sedang menunggu komentar darinya, "Ini enak," Alana tersenyum senang saat mendapatkan komentar dari Harry. "Kau benar-benar calon istri idaman,"

Alana tersenyum malu kala Harry mengatakan hal itu, "Buka mulutmu, sayang, kita makan bersama" Alana membuka mulutnya dan memakan makanan yang di suapkan Harry.

⚫⚫⚫⚫

Harry berjalan keluar dari ruangannya  dengan menautkan jari-jari kekarnya pada jari kekasihnya, ia keluar hingga melewati meja Jane, Alana yang melihat Jane berada di mejanya semakin mempererat tautan jarinya dan mencium pipi Harry agar Jane melihat kalau Harry adalah kekasihnya.

Alana sengaja melakukan itu karena ia terlalu kesal atas perlakuan Jane yang tidak sopan dan sekarang perempuan itu menunjukkan sikap jalangnya dengan tersenyum genit pada Harry. Sementara Harry yang mendapat perlakuan itu dari Alana hanya terkekeh kemudian tersenyum saat kekasihnya sangat posesif padanya, tapi lelaki itu justru senang di perlakukan seperti itu.

Drrrttt Drrrttt

Ponsel milik Alana tiba-tiba saja bergetar dan berdering saat mereka sudah sampai di parkiran mobil, ia kemudian minggir sebentar.

Alana mengambil ponselnya dari tas kecil yang ia bawa, kemudian melihat ponselnya dan ternyata telepon dari ibunya, dengan cepat ia menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan tersebut.

"Hallo Mom," Harry yang mendengar itu pun menolehkan kepalanya pada Alana dan bergumam 'ibumu?', Alana yang mengerti gumaman Harry pun mengangguk.

"Hallo Alana, kau dimana?,"

Mine [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang