Bodayakan Vote 🙃
Author's POV
Desiran angin menerpa wajah cantik wanita yang sedang duduk di bangku taman yang berada di belakang rumahnya, dan hari yang terus berganti menjadi minggu dan minggu berganti menjadi bulan. Wanita bermata cokelat dengan rambut cokelat gelap itu menatap lurus ke depan, memikirkan kejadian satu bulan yang masih terekam jelas di otaknya, bagaimana sang kekasih menyetubuhinya dengan begitu brutal dan tanpa perasaan, walaupun pada kenyataannya dia pun sangat mencintai kekasih tampannya itu.
Sedangkan Harry, lelaki itu masih terus berusaha untuk menghubungi Alana walaupun itu semua percuma karena wanita itu enggan hanya untuk mendengar suara Harry. Bahkan saat itu Harry rela menunggu Alana hingga pagi dan ia pun rela kehujanan hanya untuk mendapatkan perkataan maaf dari Alana dan memohon pada wanita itu untuk tetap bersamanya dan tidak meninggalkannya. Tapi siapa sangka jika Alana sama sekali tidak keluar dari rumahnya dan membiarkan Harry menunggunya sambil memohon. Bukannya Alana tega terhadap Harry, tapi ia masih merasakan kekecewaan dan sedikit rasa takut dengan lelaki itu.
"Alana, masuklah nak. Angin di luar cukup kencang," suara seorang wanita paruh baya menginstrupsi lamunan Alana sambil mengusap bahu wanita itu, ia mendongak dan mendapati ibunya yang sedang tersenyum hangat.
Alana mengangguk dan berjalan beriringan dengan sang ibu. Lily memang sudah pulang sejak dua minggu setelah kejadian Harry melakukan hal kejam itu pada Alana. Tadinya Alana biasa saja saat Lily pulang dan tidak mau menceritakan apapun yang terjadi, tapi sayang saat itu Lily melihat kedua pergelangan tangan putrinya yang berbekas seperti habis terjerat sesuatu, dan saat itu pula Lily bertanya pada Alana, dan ya wanita itu menangis dan menceritakan semuanya pada ibunya. Awalnya Lily sangat murka terhadap Harry dan berniat melaporkannya ke polisi, tapi Alana mencegahnya dengan alasan ia mencintai lelaki itu dan merekapun sudah sering melakukan hubungan itu beberpa kali, tadinya Lily tidak percaya tapi melihat tidak ada kebohongan dari sang putri akhirnya ia percaya dan menurutinya.
Saat Alana hendak duduk disofa tiba-tiba saja perutnya terasa seperti dikocok dengan hebat, dan akhirnya ia pergi ke kamar mandi karena ia merasakan mual yang luar biasa, kepalanya pun terasa pusing, ia memuntahkan seluruh isi perutnya di wastafel. Ia membersihkan mulutnya dan mengambil tisu untuk mengeringkannya, ia bersandar pada dinding kamar mandi sambil memegangi kelapanya yang terasa sangat pusing.
Tiba-tiba saja tubuhnya linglung dan hendak jatuh, tapi untunglah sang ibu sudah berada di sampingnya dan merangkul tubuh putrinya agar ia tak terjauh, Lily menatap Alana yang wajahnya terlihat pucat, "Kau baik-baik saja, nak?" tanya Lily.
Alana mengangguk, "Yeah, I'm fine Mom," ujarnya lemah.
"Kita ke dokter saja ya? Wajahmu pucat." ucap Lily sambil membantu putrinya berjalan ke keluar kamar mandi menuku kamar Alana.
Alana menggeleng, "Tidak usah Mom. Aku baik-baik saja, aku yakin ini hanya masuk angin biasa," ucap Alana.
Lily menghela napas dan mengangguk menuruti putri semata wayangnya walaupun ia sangat khawatir pada Alana. "Baiklah, tapi kalau kau masih seperti ini hingga besok. Kita ke dokter ya?" Alana mengangguk saja menanggapi ibunya.
"Kalau begitu kau istirahatlah," ucap Lily seraya membaringkan tubuh Alana ke ranjang dan menyelimuti putrinya.
"Terima kasih, Mom" Lily tersenyum dan mencium kening Alana.
"Itu sudah kewajibanku sebagai seorang ibu, sayang" Alana mengangguk dan membalas senyuman ibunya yang begitu hangat.
"Kalau begitu Mom keluar dulu, jika kau butuh sesuatu panggil saja Mom, oke?" ucap Lily
"Yes Mom" jawab Alana. Lily akhirnya keluar dari kamar putrinya.
Setelah memastikan Lily keluar dari kamarnya Alana mengambil ponselnya untuk menelepon sahabatnya melalui panggilan group.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [H.S]
Romance[COMPLETED] "I will get you and make you mine" -Harry Styles [WARNING!] [17+] This story has several sexual secene, please be a wise readers! Written by: araalifahf Cover by : araalifahf Published on November 17, 2018 - February 15, 2019 P.s : Han...