(24) Drive Me As You Like

1.3K 66 6
                                    

Happy Reading;)
Budayakan Vote🙃

WARNING!!! 17+


Author's POV

Tubuh wanita bermata cokelat itu tergeletak di atas tubuh atletis sang lelaki tampan yang mana adalah kekasihnya dengan keadaan tanpa sehelai benang pun, pasti kalian tau apa yang habis mereka lakukan.

Si lelaki ikal itu mengelus rambut cokelat panjang milik Alana dengan lembut penuh kasih sayang dengan sebelah tangannya yang memeluk tubuh mungilnya. Alana menenggelamkan wajah lelahnya di celuk leher Harry yang beberapa jam lalu ia ciumi dengan penuh gairah, wanita itu menenggelamkan wajahnya sambil mengatur nafasnya.

Harry perlahan melepaskan kejantanannya yang sedari tadi masih berada di dalam kehangatan Alana dan memutar posisinya hingga Alana berada di bawahnya dan ia di atasnya. Harry mengecup kedua mata Alana yang terpejam lelah membuat wanita itu perlahan membuka matanya dan menatap mata hijau terang kekasihnya yang terlihat begitu indah, Harry mencium setiap inci wajah wanitanya, mulai dari kening, kedua pipi, hidung, dagu dan terakhir bibir yang paling lelaki itu sukai, ia menciumnya lama tapi tidak ada lumatan ataupun gigitan.

Alana menjalankan tangannya ke rahang tegas milik Harry dan mengusapnya lembut membuat pria tampan itu memejamkan matanya, Alana memberikan sebuah ciuman di sana. Entah kenapa tapi Alana sangat suka menyentuh rahang Harry yang terlihat sangat tegas dan terpahat sempurna.

"Aku sangat sangat sangat mencintaimu sayang," bisik Harry dengan suara beratnya.

Ia menyatukan keningnya pada Alana, "Aku juga mencintaimu," balas Alana.

Harry menggulingkan tubuh kekarnya ke samping Alana dan menarik wanita itu ke dalam dekapan hangatnya, memposisikan kepala wanitanya di dada bidangnya agar ia nyaman. Harry menarik selimut putih untuk menutupi tubuh telanjang mereka, dan akhirnya mereka terlelap karena kelelahan akibat aktivitas panas mereka.

----------
Alana's POV

Aku terbangun dari tidurku karena merasakan mulut seseorang yang sedang menghisap payudaraku, aku mengerjapkan mataku dan melihat Harry yang sedang asik menghisap putingku seperti bayi yang sedang menyusu pada ibunya. Dengan cepat aku menjauhkan kepalanya dari payudaraku membuat mulutnya terlepas dari putingku.

Ia menatapku dengan senyuman, "Kau sudah bangun sayang?," aku memutar bola mataku.

"Menurutmu? Huh." ucapku ketus. Ia terkekeh setelah mendengarku.

Tangannya tiba-tiba saja meraba payudaraku dan meremasnya. Aku menyentuh tangannya dan menyingkirkannya, "Apa yang kau lakukan!," pekikku seraya melepaskan tangannya, tapi ia malah cengengesan dan kembali meraba-raba tubuhku lagi.

Dan aku terkejut bukan main saat tiba-tiba ia menarik tubuhku agar lebih dekat lagi dengannya dan merasakan jika ia mengeras. Oh tuhan, mengapa ia mudah sekali terangsang, batinku.

"Harry ayolah, aku lelah." ucapku memohon agar ia tidak melakukan itu lagi padaku.

"Tapi aku sudah sangat sesak sayang, ayolah. Hanya satu ronde aku janji," aku menggeleng keras, tapi dia malah menyeringai mesum ke arahku.

Aku sangat kaget ketika tangannya tiba-tiba saja mencubit klitorisku, "Aahhh,"

Aku berusaha melepaskan tangannya tapi tak bisa hingga akhirnya dua jarinya lolos memasuki lubang vaginaku dan ia mengocoknya sangat lambat, aku yang tadinya menolaknya kini menjadi tidak tahan akibat aksinya. Aku menatap matanya yang mulai menggelap sedang menatapku.

"What baby?," ucapnya dengan nada sensual yang di selingi dengan senyuman cabulnya, dua jarinya masih mengocokku dengan lambat.

"Aaahh ple-pleasee baby," aku mendesah sambil menyentuh tangannya yang mengocoknya dengan lambat dan akhirnya aku ikut menggoyangkan pinggulku, tapi tak lama kemudian gerakan jarinya menjadi cepat membuatku berteriak kenikmatan hingga aku mendapatkan orgasmeku di pagi hari."

Mine [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang