(41) Cravings and Spoiled.

1.2K 78 28
                                    

Budayakan Baca dan Vote🙃

Author's POV

Sudah dua minggu Harry berada di Italy bersama Alana, wanita yang sangat ia cintai, ia sama sekali tak pernah meninggalkan wanitanya barang sejengkalpun, selalu saja menemani Alana kemanapun ia pergi. Ia begitu menyayangi wanita itu begitupula dengan calon bayinya, dan tak akan membiarkan Alana kelelahan. Harry juga sangat over protektif terhadapnya, ia selalu melarang Alana untuk melakukan segala hal yang membuatnya cemas akan kondisi tubuh Alana dan sang jabang bayi, padahal Alana baik-baik saja.

Dan untuk soal Katie dan Cassie, seminggu yang lalu mereka benar-benar mengunjungi Alana di Italy, benar-benar terkejut akan adanya Harry di sana. Mereka sempat marah dan tidak merestui hubungan Harry dan Alana, tapi kembali lagi pada hak dan keputusan wanita itu, manalagi ia sedang mengandung benih dari Harry jadi mau tidak mau Cassie dan Katie harus menerima keputusan sahabatnya tersebut. Ia juga tidak akan tinggal diam jika suatu saat nanti Harry melakukan kesalahan lagi.

Begitupun dengan Anne dan Gemma, ibu dan kakak dari Harry pun sudah mengetahui jika Alana sudah bersamanya, wanita paruh baya itu sangat senang mendengar kabar tersebut, ia bahkan menyuruh putra tampannya itu untuk segera melamar dan menikahi Alana dalam waktu dekat. Ia tak sabar ingin menimang cucu sesegera mungkin.

Dan sekarang di rumah sederhana dengan gaya klasik milik Alana ini sedang ramai karena terdapat Cassie, Katie, Harry dan Lily.

"Harry bisa kau menjauh? Aku mual dekat-dekat denganmu," Harry yang sedang memeluk Alana di sofa seketika menengok ke arahnya dan mengernyitkan dahinya bingung, begitupula dengan Cassie dan Katie yang berada di seberangnya, sementara Lily sedang membuatkan teh hangat untuk mereka. Tadi itu mereka sedang membicarakan sesuatu.

"Apa sayang?"

"Menjauhlah, Harry. Kau bau," Alana mendorong tubuh kekar Harry dan menggeeser posisi duduknya menjauhi Harry.

Harry yang melihat Alana seperti itu pun mencium bau badannya sendiri, dan itu sama sekali tidak bau.

Aku bahkan memakai parfum kesukaannya, batin Harry.

Baru saja Harry ingin memeluk tubuh Alana tapu wanitu itu malah menyetopkan Harry menggunakan tangannya, "Jangan dekat-dekat, aku mual" akhirnya ia pindah tempat duduk menjadi di tengah antara Cassie dan Katie.

"Aku bahkan memakai parfum kesukaanmu sayang, aku tidak bau" protes Harry.

"Mungkin kau lupa memakai deodorant, Harry. Eh?" celetuk Cassie.

Harry menatap tajam ke arah Cassie dan membuat wanita itu malah tertawa meledek, begitupula dengan Katie.

Harry seketika bangkit dari duduknya dan berniat ingin mendekati Alana tapi wanita itu justru malah terburu-buru dan berlari ke arah kamar mandi sambil menutup mulutnya.

Harry tak tinggal diam, dia menyusul Alana ke kamar mandi dan ternyata wanita itu sedang memuntahkan isi perutnya ke wastafel. Lelaki itu mendekati Alana dan menyibak ramhutnya kebelakang sedikit mengangkatnya, ia juga memijat tengkuknya.

"Apa yang kau lakukan, Harry. Ini menjijikan," Harry tak merespon ucapan Alana dan tetap memijat tengkuk wanita itu.

"Keluarkanlah sepuas mu, agar kau lega." baru saja Alana ingin membalas perkataan Harry tapi perutnya malah bergejolak kembali, alhasil ia muntah lagi.

Ia membersihkan mulutnya setelah puas mengeluarkan isi perutnya, ia membalikan tubuhnya dan seketika rasa lemas menghampirinya hingga ia hampir saja terjatuh tapi Harry langsung menangkapnya, lelaki itu menatap wajah kekasihnya yang pucat.

"Kau baik-baik saja?" ia bertanya dengan nada cemas, Alana mengangguk dan menyandarkan tubuhnya pada Harry. Akhirnya pria itu pub menggendong tubuh Alana dan membawanya pergi ke  kamar nya.

Mine [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang