Alana's POV
Sudah satu bulan lebih hubunganku dengan Harry berjalan dan sudah selama itu pula ia membuktikan ucapannya, ucapan saat dia mengatakan akan selalu ikut denganku kemanapun aku pergi begitupula sebaliknya.
Harry selalu menjagaku dalam keadaan apapun, ia juga sudah bisa mengontrol emosinya untuk tidak membentak ku dan yang lebih aku senangkan adalah dia juga perlahan mulai menjauhi minuman-minuman beralkohol karena aku benci itu, ia juga tidak pergi ke club malam lagi saat teman-temannya mengajaknya untuk berpesta disana. Dia selalu meminta izin dariku.
Dan di sinilah aku sekarang, di apartemen milik kekasih tampanku. Aku sekarang tinggal bersamanya karena ia memaksaku dengan alasan ia tidak ingin jauh-jauh dariku dan tidak bisa jauh dariku, terlalu dramatis memang.
Aku menikmati angin malam sambil menatap bintang-bintang dari balkon kamar apartemen Harry hingga aku merasakan tangan kekar yang di penuhi lukisan-lukisan indah memelukku dari belakang, siapa lagi kalau bukan Harry. Ia meletakkan dagunya di pundak kananku membuatku bersandar pada tubuh kekarnya yang terasa sangat nyaman dan hangat.
"Kau sedang apa sayang?," ia bersuara dengan suara merdunya yang serak.
Aku menyentuh tangannya yang melingkar manis pada perutku, "Menurutmu?," ia terkekeh ringan setelah mendengar jawabanku yang terkesan seperti sebuah pertanyaan pula.
"Sebaiknya kita masuk sayang, angin luar tidak baik untuk kesehatan" ujarnya.
Aku membalikkan tubuhku menjadi menghadapnya dan menatap mata hijau yang semakin terlihat terang pada malam hari.
"Oke," ucapku yang di selingi senyuman untuknya.
Ia tersenyum juga padaku dan aku berjalan berdampingan dengannya meninggalkan balkon apartemen dan mamasuki kamarnya.
"Aku sangat senang akhirnya kau mau tinggal bersamaku," ucapnya saat kami telah duduk bersebalahan di pinggir ranjang.
Aku tersenyum menanggapinya, "Bukankah kau yang memaksaku untuk tinggal bersamamu?," ia memutar bola matanya.
"Ayolah sayang, aku benar-benar tidak bisa jauh darimu dan aku ingin menjagamu," benarkan yang aku katakan tentang alasannya.
"Lagipula kau kan juga sendirian di rumah, aku takut kau kenapa-kenapa kalau kau sendiri," lanjutnya.
"Harry aku sudah biasa tinggal sendiri dan aku pun bisa mengajak Cassie dan Katie untuk menemaniku, dan mungkin juga mengajakmu," ucapku.
"Tetap saja aku tidak mau, kau harus selalu berada di dekatku dan aku yang akan selalu menemanimu," ucapnya dengan posesif.
Aku mendengus kesal karena keposesifannya yang sangat berlebihan, jujur saja aku masih bingung dengan tingkahnya yang seperti itu padahal sebelum kejadian dimana Harry menghilang selama tiga hari dan tidak memberiku kabar ia tidak bertingkah aneh dan berlebihan seperti ini, aku jadi penasaran dengannya. Pasti ada sesuatu yang tidak beres yang sedang ia sembunyikan dariku.
"Kenapa kau malah diam saja seperti itu?," tanyanya.
Aku berdecak kesal, "Aku kesal karena kau bersikap sangat berlebihan dan sangat posesif padaku," ucapku dengan jujur.
Ia menghela napasnya, "Sudah berapa kali aku bilang kalau aku melakukan ini untuk kebaikanmu dan karena aku sangat menyagangimu. Aku hanya ingin menjagamu sayang,"
"Tapi tidak perlu sampai harus terus mengikuti kemanapun aku pergi dan menyewa orang untuk memantauku saat kau tak ada di sampingku saat aku pergi. Menurutku itu sangat berlebihan, Harry." Memang benar ia selalu melakukan itu padaku membuatku merasa terkurung walaupun aku tau itu ada nilai positifnya juga untukku, tapi bukankah itu sangat berlebihan.
"Maafkan aku membuatmu merasa tidak nyaman, tapi percayalah aku sangat takut kehilanganmu," lagi dan lagi ia mengatakan kalau ia takut kehilanganku.
"Aku bahkan tidak kemana-mana, Harry"
"Kau tidak akan mengerti, Alana" Ucapnya pelan.
Aku menatapnya yang kini sedang memandang lurus kedepan seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Maka buat aku mengerti," ia menolehkan kepalanya dan menatapku dalam kemudian menggeleng.
"Kau akan mengerti suatu saat nanti mengapa aku melakukan hal ini padamu,"
"Aku mohon, turuti saja apa kataku" ia berbicara lagi ketika aku hendak berbicara dan ia mengambil tanganku untuk di bungkus dengan tangan kekarnya.
"Baiklah--," jedaku.
"Tapi dengan syarat," lanjutku membuatnya menatapku bingung.
"Syarat?" aku menganggukan kepalaku.
"Baiklah, apa itu?,"
"Biarkan aku tinggal di rumahku saat aku ingin dan jangan menyuruh orang untuk memantauku saat kau tak ada di sampingku," ujarku
"Ta--,"
"Jika kau tidak mau maka aku lebih baik mu---,"
"Fine!" Aku tersenyum puas saat ia akhirnya mau menurutiku.
"Tapi kau janji harus selalu menghubungiku saat kau tidak berada di dekatku,"
"Tidak mau," ucapku bercanda tapi terdengan serius.
Ia memelototi matanya, "Apa?!,"
"Aku tidak mau," ulangku.
Dia berdecak kesal, "Kalau kau tidak mau maka aku yang akan mengurungmu di ranjang dengan olahraga hingga pagi agar kau tidak bisa kemana-mana dan tidak bisa berjalan," ujarnya dengan nada santai membuatku mencubit pinggangnya membuatnya mengaduh kesakitan.
"Kau ini, aku kan hanya bercanda. Dan awas saja jika kau berani melakukan itu padaku, aku akan--,"
"Akan apa Nona?," potongnya seraya mendekatkan wajahnya padaku membuatku seketika kesulitan bernapas.
"Akan apa hmm?," ia semakin mendekatkan wajahnya padaku membuatku bisa menghirup aroma mint darinya. Dan
Cups
Cups
Cups
Tiga kecupan berturut-turut mendaratdi bibirku membuatku mematung dan tidak tau apa yang ingin aku katakan lagi padanya, ciumannya seolah-olah membuatku lupa apa yang sudah tersusun di kepalaku.
"Kenapa kau malah diam saja, cantik?," bisiknya di dekat telingaku, "Oh aku tau, apa kau memang ingin berolahraga ranjang sampai pa--,"
"Harry!," seruku padanya dengan wajah kesal sekaligus memerah karena malu akibat ulahnya.
"Dasar menyebalkan." ucapku ketus dan mengembungkan pipiku.
"Oh sayangku marah," ucapnya sambil membawaku ke dalam pelukan hangatnya.
"Aku hanya bercanda, sayang." ia berbisik kemudian mengecup puncak kepalaku.
"Aku sangat mencintaimu, Alana."
"Jangan pernah tinggalkan aku," lanjutnya.
"Never if you don't make a big mistake." ucapku.
Ia semakin mengeratkan pelukannya padaku dan aku menenggelamkan wajahku di dada bidangnya menghirup aroma mint yang terasa sangat maskulin dan enak.
---------------
Hah! Dari kmrn sebenernya pengen update tapi saya sibuk bgt sm kerjaan jdi yaudin deh baru up sekarang lagi.
Btw masih mau Next apa kaga ?
Jangan lupa kasih vote dan komen sesuka kalian yaaa
Dan makasih juga sama yg udh vote cerita pertama aku, love bgt buat kalian pokoknya💙😚
Kecup basah dari Harry dan istri sahnya, mwaahh😚😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine [H.S]
Romantizm[COMPLETED] "I will get you and make you mine" -Harry Styles [WARNING!] [17+] This story has several sexual secene, please be a wise readers! Written by: araalifahf Cover by : araalifahf Published on November 17, 2018 - February 15, 2019 P.s : Han...