(13) Promise

1.5K 75 0
                                    

Author's POV

Harry tesenyum saat melihat wajah gadis cantik yang sekarang sudah menjadi kekasihnya sedang tertidur pulas dengan selimut yang menutupi tubuh indahnya.

Lelaki itu dengan lembut mengusap wajah cantiknya, kemudian menyentuh bibirnya yang selalu ingin ia cium setiap saat.

Tiba-tiba saja Harry mengingat pada kejadian semalam saat mereka bercinta, pria bermata hijau itu tersenyum kala mengingatnya, ia masih tak percaya kalau dirinya sudah menyentuh Alana dengan sangat intim.

"Uhhmmmmm," Alana bergumam pelan dan kemudian mulai membuka matanya, Harry tersenyum melihatnya.

"Selamat pagi, sayang" sapa Harry dengan suara serak khas pagi hari.

"Pagi" jawab gadis itu sambil menampilkan senyuman pada Harry, dan setelah itu pria tersebut mencium bibirnya cukup lama kemudian mengecup hidungnya.

"Awww, sshh." desis Alana saat ia barusaha untuk mendudukkan dirinya.

"Hei, kau baik-baik saja?" tanya sang kekasih dengan rasa khawatir. "Apa yang sakit?" tanyanya lagi.

Harry melihat Alana yang menggigit bibir bawahnya. "I-iitu" Harry mengernyitkan dahinya bingung.

"Selangkangan ku sakit, Harry," ucapnya dengan malu dan itu semakin membuat Harry khawatir atas perkataan kekasihnya tadi, karena menurutnya, gadisnya kesakitan karena dirinya.

"Oh tuhan, maafkan aku, apa aku terlalu kasar semalam?" ucap Harry dengan rasa bersalah, Alana menggelengkan kepalanya.

"Tidak perlu minta maaf sayang, lagipula, aku yakin sebentar lagi sakitnya akan hilang" ucap Alana dengan lembut, ia mengusap wajah pria tampan itu guna menenangkannya.

"Tapi tetap saja, aku merasa bersalah," Harry menundukkan kepalanya, kemudian Alana mengangkat wajahnya dengan tangan mungilnya, ia menatap Harry dengan tatapan lembut dan tersenyum membuat Harry tak bisa memalingkan wajahnya dari ciptaan tuhan yang paling indah ini.

"Tidak perlu merasa bersalah, sayang. Lagipula--" Alana menjeda perkataannya dan mendekatkan bibirnya pada telinga Harry, "Aku menikmatinya semalam" bisiknya, Harry tersenyum saat gadisnya mengatakan hal itu padanya.

Harry menatap mata cokelat gelap Alana, lalu mencium bibirnya yang terlihat sangat menggiurkan di pagi hari.

"Kau terlihat berbeda," Alana mengernyitkan dahinya tidak mengerti dengan apa yang Harry ucapkan.

"Maksudmu?" tanyanya.

"Kau terlihat... Uhm, lebih bersinar dari biasanya," ujar Harry.

"Oh yeah? mengapa seperti itu?" tanya Alana sambil mengangkat kedua alisnya.

"Mungkin karena kita habis bercinta semalam," ucap Harry dengan nada menggoda, Harry dapat melihat gadisnya yang tersenyum malu dan pipinya yang memerah merona.

"Kau ini" ucap gadisnya seraya memukul dadanya pelan.

"Aku serius, sayang" ucap Harry sambil menatap gadisnya,  Alana hanya terkekeh kemudian memutarkan bola matanya.

"Ingin mandi?," tanya Harry dan di beri  anggukan oleh Alana.

"Aku ingin, tapi kau duluan saja, itu ku masih terasa nyeri" jawab gadis itu, Harry terkekeh mendengar perkataannya barusan.

"Kalu begitu aku akan menggendongmu dan memandikanmu," ucap Harry pada gadisnya.

"Oh tidak, terima kasih," ujar Alana seraya menggelengkan kepalanya. "Oh ayolah sayang," bujuk lelaki tampan itu.

Mine [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang