(29) Afraid

1K 67 19
                                    

Budayakan Vote 🙃

Harry's POV

Aku mencari Alana ke berbagai tempat setelah mengetahui jika ia tidak berada di apartemen ku, aku sudah mencari ke rumahnya tapi ia tidak ada di sana, ini bahkan sudah pukul sepuluh malam dan aku masih belum bisa menemuinya, aku juga sudah meneleponnya puluhan kali tapi tidak di angkat dan mengirimnya pesan tapi sama, ia tak membalasnya. Aku hanya takut, takut kalau Cassie ataupun Katie memberitahu soal tadi pada Alana dan dengan begitu gadisku akan meninggalkanku, dengan cepat aku menggeleng keras saat pikiran-pikiran buruk mulai bermunculan di kepala ku.

Tidak, tidak. Aku belum siap jika Alana meninggalkanku, aku mencintainya. Batinku berteriak.

Aku yakin Alana akan pulang, dan aku yakin gadisku pasti sedang bersama Cassie dan Katie. Aku ingin menyusulnya tapi aku tidak tau dimana rumah Cassie ataupun Katie, lalu aku harus bagaimana. Mengingat soal Cassie, pikiranku seketika teringat pada George, aku yakin dia pasti tau dimana rumah Cassie. Dengan cepat aku merogoh saku celanaku dan mangambil ponselku, menepikan mobilku kemudian mencari nama George pada kontakku, aku meneleponnya, menempelkan ponselku pada telingaku.

'Hallo Harry' sapanya di seberang sana.

'Aku tidak ingin berbasa basi, dimana rumah Cassie?' ucapku langsung to the point.

'Kenapa kau menanyakan rumah kekasihku?'

'Ayolah ini penting, aku yakin Alana ada bersamanya. Ku mohon beritahu aku, George' ujarku.

'Lalu kenapa kalau Alana ada bersamanya? Mereka kan sahabat, jadi kupikir itu tak masalah' aku mendengus kesal kala George tidak langsung memberitahu alamat rumah Cassie.

'Kau tak akan mengerti, George. Ceritanya panjang'

Aku mendengarnya menghela napas, 'Maaf Harry, tapi aku tidak tau dimana rumah Cassie'

'Apa?! Oh kau pasti bercanda, tidak mungkin kau tidak tau rumah kekasihmu sendiri!' ucapku sedikit berteriak.

'Tapi aku benar-benar tidak tau rumahnya, jika rumah lamanya aku tau, tapi ia pindah rumah dan aku tidak tau dimana itu. Ia tak pernah mengajakku ke rumah barunya'

'Kau benar-benar tidak tau? George kumohon jangan berbohong padaku, aku sudah mencari Alana kemana-kamana, aku takut George' ujarku lirih.

'Maaf Harry, tapi aku benar-benar tidak tau' jawabnya.

Aku mengusap wajahku kasar, 'Baiklah, kalau begitu terima kasih' aku mematikan sambungan teleponnya dan melempar ponselku ke kursi sebelahku.

Aku menggenggam erat setir mobilku dengan gigiku yang bergemeletuk, "Harus kemana lagi aku mencarimu?" lirihku.

Aku kembali mengambil ponselku dan menelepon Alana walaupun aku tak tau kekasihku itu akan menjawabnya atau tidak.

Dan aku tersenyum lebar saat ia menjawab panggilan dariku.

'Sayang, kau dimana? Aku mencarimu kemana-kemana, aku sangat khawatir ' ucapku.

'A-aku sedang bersama temanku' jawabnya.

'Kirimkan alamatnya, aku akan menjemputmu.' 

'Tidak Harry, aku butuh sendiri. Jangan cari aku.'

'Sayang aku ta--'

'Tak perlu takut jika kau tak salah, dan aku akan pulang nanti' potongnya.

'Tap---'

Tuuttt Tuuttt Tuuttt

"Fuck!"

"Kenapa ia malah mematikannya. Sial!" aku mengumpat sendiri.

Akhirnya aku pun menjalankan mobilku kembali menuju apartemenku.

Mine [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang