3.Dasar PBO

64 13 2
                                    

Rain di bangkunya nampak sangat asik bermesraan dengan sebuah buku yang ia pinjam dari perpustakaan kemarin. Masih dengan buku yang sama dengan apa yang ia baca sebelumnya,namun ia sangat semangat membaca bukunya,seakan akan ia baru saja membaca sesuatu hal baru yang sangat menarik.

Tiba-tiba sebuah ketukan sepatu terdengar jelas di telinga rain. Tapi ia tidak begitu menghiraukannya,toh dijam begini wajar bukan siswa siswi mondar mandir di kelas dengan sesuatu kepentingan tersendiri?

"Ekheem! Lo siapa ya,main duduk di bangku orang aja!"semprot seseorang pada rain.

Rain mendongakkan kepalanya dan...

Jleb!

"ELO?!"rain dan cloudy berseru serempak.

"Enggak enggak! Bukan gue! Tapi lo! Ngapain lo disini?!"tanya cloudy dengan sebuah bentakkan di belakangnya.

"Sekolah lah! Lo ngapain disini? Ngga jadi bunuh diri lo?"sewot rain.

Yaps! Ternyata cewe yang ada dihadapan rain itu cloudy,seorang gadis yang berusaha untuk bunuh diri malam itu.

"Lo ngga inget? Lo itu penghancur rencana bunuh diri gue!"sewot cloudy yang tak mau kalah.

"Yakan lo bisa bunuh diri lagi setelah gue selametin lo"cetus rain.

"Banyak bacot lo! Udah minggir gih! Itu bangku gue!"bentak cloudy lagi.

"Bangku lo? Mana?"tanya rain sambil celingak celinguk mencari bangku kosong.

"Bangku yang lagi lo dudukin itu bangku gue begok!"

Rain terdiam sejenak"bangku ini?"rain menunjuk bangku yang ia duduki.

"Iyak!"

"Dengerin yah,bangku ini udah jadi milik gue! Dan bu dian sendiri yang bilang itu ke gue kemarin"ujar rain lirih namun penuh penekanan. Rain tersenyum,namun bukan senyuman tulus yang selalu ia berikan pada orang lain melainkan senyuman jahil nan licik yang ia berikan pada cloudy.

Cloudy memutar matanya dengan malas"gue nggak perduli! Mau bu dian kek mau pak hendro! Gue sama sekali nggak perduli!"ujar cloudy dengan gaya angkuhnya

"Eh ngapain lo?"tanya rain ketika melihat cloudy menduduki bangku kosong disebelahnya

"Apa lagi kalo bukan duduk hah?! Dasar PBO!"

Rain mengerutkan keningnya"apaan tuh?"

"Pengrebut bangku orang!"

"Siapa juga yang ngerebut"gumam rain sambil menahan tawanya sendiri.

"PAGI RAIN!"pekik tasya dan verly bersamaan.

Rain tersenyum"pagi tasy"

"Gue enggak?!"sewot verly sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Gue ngga tau nama lo"

"Oh! Kalo gitu kenalan dong! Gue verlyta safala!"ujar verly semangat.

"Oh,gue rain"

"Tunggu tunggu! Kalian berdua itu apa apaan si?! Pake nyapa si pbo! Bos lo lo semua kan gue!"cloudy tak terima.

"Kalo itu gue ngga ikut ikutan ya clo"ujar elsa yang memang sejak tadi hanya diam.

"Emm... Bukan gitu clo,maksud gue itu cuman buat nyapa anak baru aja,biar lebih deket gitu,biar nggak canggung"verly menjelaskan dengan sedikit gelagapan.

"Nah! Betul! Duain dah!"tasya ikut mendukung.

"Terserah lo berdua ngomong apa! Tapi sorry ya girls,istirahat nanti gue cuman mau bayarin makanannya elsa"ujar cloudy angkuh sambil memainkan rambutnya.

Rain Prince[Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang