38.Penepatan Janji Misel

29 3 9
                                    

"Rain... Lo ngga cape apa tidur mulu? Bangun doongg"bujuk cloudy untuk yang kesekian kalinya. Membuat letta yang kini sedang berjaga bersama cloudy hanya bisa menghembuskan nafasnya prihatin.

"Udah dong clo.. Ngga ada gunanya juga lo ajak ngomong orang yang lagi ngga sadar"daan,untuk kesekian kalinya letta mengatakan hal yang sama.

Drtt...drtt...drtt..

Getaran benda pipih milik cloudy bergetar diringi dengan deringan nada. Tanda sebuah panggilan masuk

Karel's calling...

Cloudy mengerutkan keningnya ketika ia membaca nama siapa orang yang telah memanggilnya. Dengan ragu ia pun menggeser ikon hijau untuk mengangkatnya.

"Hallo?"sapa cloudy terlebih dahulu.

"Cloo!"

"Kenapa rel?"tanya cloudy cemas. Karna dari awal ia menyapa,karel sudah sangat serius. Berarti ada sesuatu yang sangat penting.

"Rain punya adek?"tanya karel dengan nada yang memburu.

"Iyaa,setau gue ada dua. Misel sama nasla"jawab cloudy seadanya.

"Aahh! Celaka!"desah karel. Terdengar seperti frustasi.

"Kenapa emang? Rell? Kenapaa?!"tanya cloudy makin penasaran hingga letta yang berada di dekatnya pun ikut bertanya pada cloudy 'ada apa?' tanpa suara dan hanya dibalas gelengan kepala oleh cloudy.

"Misel kecelakaan! Mobilnya terjun bebas ke sungai!"seru karel ditengah kebisingan disekitarnya,entah ada dimana ia sekarang.

Cloudy menutup mulutnya dengan mata membelalak. Tak percaya dengan apa yang dikatakan karel barusan. Tidak mungkin misel bisa sebodoh itu hingga mobilnya terjun bebas! Pasti itu bukan misel! Pasti itu hanya orang yang memiliki wajah mirip dengan misel!

"Ga usah bercanda rel!"bentak cloudy tak mau tertipu oleh candaan karel seperti sebelum sebelumnya.

"Gue serius! Sekarang gue udah sama langit!"

"Bangit pulang? Bukannya dia di london jagain kakek?"

"Langit pulang karna tau kabar rain yang kaya gini dari gue. Udah dulu,selebihnya entar gue kabarin lagi ke elo"

Itu ucapan terakhir karel sebelum ia memutuskan sambungannya. Cloudy meletakkan ponselnya di atas nakas dengan pandangan kosong. Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa disaat rain sedang kritis,adiknya--misel justru terkena musibah? Pasti keluarga rain saat ini sedang sangat rapuh. Dan itu semua disebabkan olehnya! Seharusnya malam itu di gedung,rain tidak menolongnya. Tetap membiarkannya terjun bebas. Pasti semua ini tidak akan pernah terjadi pada keluarga rain. Khususnya pada rain yang sosoknya sangat berjasa bagaikan seorang pangeran. Rain prince.

"Kenapa clo? Semuanya baik baik aja kan?"tanya letta panik. Ia bahkan sempat mengguncang ngguncangkan bahu cloudy untuk menyadarkan gadis itu.

Cloudy menggeleng lemah"adiknya rain kecelakaan. Mobilnya terjun bebas ke sungai"kata cloudy dengan lirih.

Hari ini,hari ketiga rain berada di rumah sakit. Hari terakhir untuk para dokter dan perawat mempertahankan kondisi rain yang kian hari kian memburuk.

Bian dan citra masih belum bisa menemukan pendonor jantung. Begitu pun dengan pihak rumah sakit. Apalagi kemarin mereka baru saja mendengar kabar buruk mengenai kedua putrinya yang kecelakaan hingga mobilnya terjun ke sungai.

Keadaan semakin mempersulit. Tubuh misel terjempit mobil serta beberapa bebatuan. Sedangkan tubuh nasla entah ada dimana sekarang, sepertinya ia hanyut terbawa derasnya arus sungai hingga saat ini.

Tadi pagi,misel ditemukan dan langsung dilarikan ke rumah sakit yang sama dengan rain. Bahkan rain sudah dipindahkan dari kamar VIP ke kamar biasa agar bisa bersama dengan misel. Itu cukup memudahkan citra untuk menjaga keduanya. Karna brankar mereka kini hanya dipisahkan dengan sebuah tirai berwarna hijau diantara mereka.

Kondisi misel tidak begitu parah. Mengingat saat kecelakaan terjadi,posisi misel sudah menggunakan seatbelt. Namun nasla? Ia tidak memakai seatbelt. Entah bagaimana nasib gadis kecil itu hingga sore ini.

Pukul 16.23 misel terbangun setelah sebuah suntikkan menusuk selang infusnya. Hanya ada citra yang kelelahan disisinya hingga tertidur dengan kepala berada ditepi brankarnya. Namun sebuah kebisingan disebelahnya masih mampu misel dengar dengan jelas. Tangannya terulur,nampak berusaha membuka sedikir tirai yang memisahkannya dengan rain.

Pelan namun pasti. Tirai itu terbuka sedikit. Setidaknya masih membuat celah untuk misel melihat rain disana. Objek pertama yang ia lihat adalah para suster beserta seorang dokter muda nampak menyuntik rain berulang kali,alat medis yang menempel pada tubuh rain sangat banyak! Bahkan rain sampai menggunakan alat bantu hanya untuk bernafas. Selemah itukah kondisi rain saat ini?

"Misel,kamu sudah bangun nak?"tanya citra yang sudah terbangun namun masih belum menyadari bagaimana kondisi rain saat ini dibalik tirai.

"Mah,boleh misel pinjam ponsel mamah?"tanya misel yang membuat citra bingung namun tak khayal juga memberikan ponselnya pada misel.

Misel menerimanya dengan senang hati. Ia mengutak ngatik ponsel ditangannya lalu mulai membuka mulutnya untuk berbicara pada citra.

"Mah,keadaan rain makin kritis yah?"tanyanya sekedar basa basi.

Citra mengerutkan keningnya lalu bangkit dan menyibak tirai yang menjadi batas.

"Maaf bu,tapi tirai tetap harus ditutup sementara waktu"kata seorang suster lalu mulai menutup tirai lagi.

"R-rain?! Kamu kenapa lagi nak?! Dokter! Rain kenapa?!"panik citra yang tangannya terus saja berusaha membuka tirai tersebut.

"Maaf,bu,tapi tirainya harus tetap ditutup"kata suster lagi.

Citra terduduk lemah,ia menutup mulutnya shock atas apa yang ia lihat"maahh... Kemarin,setelah misel denger semuanya. Misel janji sama tuhan,kalau misel dikasih kesempatan buat hidup,misel bakal ngebales semua tingkah jahat misel yang dulu dengan apa yang misel punya saat ini"ujar misel panjang lebar.

"Jadi,maksud kamu apa nak?"

Misel membuang nafasnya perlahan"misel mau donorin jantung misel untuk rain"kata misel dengan sebuah senyuman yang mengembang.

Citra tersentak kaget"kamu ngomong apa nak?! Biarpun kamu bukan anak kandung mamah. Tapi mamah selalu anggap kamu seperti anak kandung mamah sendiri"

"Kondisi rain memburuk mah! Ini keadaan darurat!"

"Suster! Tolong ambilkan kejut jantung!"

"Baik dokter"sahut seorang suster.

"Clear?"

"Clear..."

Suara serak dokter itu dapat citra dan misel dengar. Membuat citra menangis sejadi jadinya tanpa suara. Tanpa isakan.

"Maahh!..."panggil misel lagi"biarin jantung misel berdetag dalam tubuh rain! Seenggaknya itu udah buat misel sepenuhnya mejadi anak kandung mamah! Pleasee mah,ini semua demi kebaikkan bang rain!"

"Kondisi pasien semakin memburuk dokter!"kata salah seoerang suster yang membuat hati citra bagai teriris iris.

"Mamah?"

TBC
...

Maap dikit😅 sengaja akunya tuh biar kalian penasaran;)

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Salam

Thayaakamaku

Rain Prince[Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang