10.Kebencian Misel

40 7 0
                                    

"Mah,papah mana?"tanya misel dengan mulut yang terisi penuh dengan makanan.

Citra menghela nafasnya"papah kamu udah brangkat dari lima menit lalu sel"jawab citra--mamah misel.

"Kok gitu mah?! Kan misel belum berangkat! Udah gitu kang erno lagi nganter nasla lagi! Misel berangkat naik apa ma?"tanya misel membentak bentak mamahnya sendiri.

"Sama gue aja sel,kan sekarang kita satu sekolah"sahut rain dengan senyum riangnya.

Misel memutar bola matanya malas"sama lo? Maaf lo itu siapa?"tanya misel dengan gaya angkuhnya.

"Misell...kamu nggak boleh gitu nak"peringat citra.

"Ck!"misel berdecak kesal"iya! Misel tau! Semua salah misel! Rain bener terus! Sebenernya anak kandung mamah itu siapa si?! Misel atau rain?!"semprot misel dengan cemplang cemplong yang membuat hati rain seperti dicincang cincang.

Citra memijat pelipisnya yang pening"mamah nggak tau jalan pikiran kamu gimana sel....rain,jangan bawa hati kata kata misel tadi yah?"

Rain mengangguk sambil tersenyum kaku"tapi yang dikatain misel bener kok mah. Coba kalo rain nggak pernah ada di keluarga ini,mungkin misel bakal lebih bahagia dari sekarang"ujar rain yang membuat citra menggeleng cepat.

"Nah itu tau lo!"sahut misel lalu pergi. Entah pergi kemana.

Rain berjalan gontai ke dalam kelasnya,sudah ada cloudy duduk manis dibangkunya. Ia pun memilih untuk langsung ikut duduk di sebelah cloudy.

"Tumben baru berangkat?"tanya cloudy.

Rain menoleh ke arah cloudy lalu tersenyum agak kikuk"iya,semalem begadang jadi agak telat"alibi rain.

"Oh"

"Istirahat bareng gue ya clo"pinta rain.

"Ha? Kenapa? Oh gue tau! Pasti lo pengen banget makan bareng sama cewe cantik ya?"goda cloudy sambil tersenyum jahil.

"Ya enggak lah! Dasar cewe aneh"rain terkekeh sambil menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

Cloudy hanyut dengan ponselnya,melihat postingan baru di beranda instagramnya,bahkan sesekali ia tertawa lalu memberikan like pada postingan yang menarik perhatiannya.

Sementara rain sibuk dengan tulisannya,sebuah catatan kehidupannya. Ia memang selalu membawa buku itu kemana pun ia pergi,hanya saja tidak semua orang mengetahui hal itu.

Cloudy yang melihat rain tersenyum bahkan tertawa kecil sendiri dengan tulisannya akhirnya tertarik juga untuk melihat isinya. Ia menengok ke sampingnya namun rain mengetahui itu. Rain langsung menutupnya dengan erat lalu menatapnya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Semacam kesal,takut,gelisah,dan marah yang tercampur menjadi satu.

"Apaan tuh? Liat nggak!"ancam cloudy sambil melotot.

"Nggak!"balas rain ketus.

Cloudy tersentak,ini pertama kalinya rain menjawab pertanyaannya dengan ketus. Apa yang baru saja ia ucapkan itu salah?

Cloudy memilih untuk diam dan kembali menyibukkan diri dengan memainkan ponselnya lagi,sebenarnya ia sedang bosan dengan ponselnya tapi tak apa.

Duh! Gue salah ngomong yak?

Batin rain sambil menggigit bibir bawahnya sendiri,menyesali perbuatan yang mungkin menyakiti hati cloudy.

Rain Prince[Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang