"Hallo rel?"sapa langit setelah sambungan telefonnya menyambung.
"Yoi bro!"balas karel.
"Gue udah dibandara. Entar kalau gue dah sampe jemput!"perintah sang komando langit setelah sekian lama tak memerintahkan bodyguard tak dibayarnya itu.
"Aye-aye bujank!"
Mendengar kesanggupan karel membuat langit terkekeh lalu memutuskan telefon. Ia kini memanggil nomer lain. Nomor seseorang yang sangat ia rindukan.
"Hallo kak?"sapa seseorang disebrang sana dengan nada ragu.
"Gue kangen sama lo fel"ujar langit dengan entengnya. Membuat nafel disebrang sana rasanya ingin berteriak girang mendapat lima kata paling bermakna tersebut.
"Nafel juga kak! Kakak lagi apa? Udah makan kan? Kakak tau nggak,nafek jadi susah tidur gara gara mikirin kakak lhooo!!!"
Langit tersenyum. Akhirnya setelah sekian lama ia bisa mendengar suara melengking milik nafel. Semenjak ia berada di london,langit memang sengaja untuk tidak menghubungi langit. Alasannya jelas,ia tak mau mengiksa nafel dengan kerinduan.
"Gue lagi di bandara,bentar lagi berangkat"jawab langit singkat. Padahal nafel memberinya banyak pertanyaan.
"Bandara? Mau kemana?"
"Indo. Gue kangen lo"
"Langiittt!!!"
Brakk!
Elsa yang tadinya hanya ingin membelikan roti dan memberikannya pada langit,kini malah harus terpleset dan menabrak tubuh kekar langit. Langit nya masih tetap berdiri dengan kokoh,hanya saja ponselnya terjatuh bersamaan dengan roti yang ia bawa.
"Aduuh! Biar aku yang ambilin"ujar elsa yang dengan cepat memungut rotinya kembali ditambah dengan ponsel langit yang masih menyambung.
"Kak? Ada apa? Eh! Udahan dulu ya kak? Nafel dipanggil mama nih! Bye kak langit, i love u"
Elsa melotot mendengar kalimat terakhir nafel. Ia segera membuka riwayat telepon langit dan membaca nama seseorang yang baru saja langit hubungi. Elsa bangkit,menatap tajam mata langit yang dingin.
"Lang! Nafel itu syapa?! Kurang ajar banget! Masa tadi dia bilang i love u ke kamu sih!"adu elsa. Membuat langit melotot,tak percaya jika tadi sambungan telfonnya masih menyala! Jika langit tau,ia tidak akan membiarkan elsa mengambilkan untuknya. Sudah sangat lama langit menantikan nafel mengucapkan itu secara langsung! Tapi gara gara elsa,kini keinginan itu jadi belum tercapai!
"Balikin ponsel gue!"bukannya menjawab,langit justru langsung membentak elsa.
"Gamao!"tolak elsa mentah mentah.
"BALIKIN ELSA!"bentak langit sekali lagi dengan nada suara naik beberapa oktaf. Membuat elsa tersentak,tak menyangka langit bisa semarah itu. Padahal yang seharusnya marah kan dirinya?! Kenapa malah sebaliknya?
Elsa membisu,kedua tangannya masih memegang ponsel langit,namun dengan gerakan cepat langit segera merebut ponselnya dan berjalan membawa koper mininya untuk masuk kedalam pesawat.
"Langit! Tungguin!"teriak elsa tak terima dan segera meraih kedua koper besarnya seraya berlari mengejar langit dengan barang bawaan yang cukup merepotkan.
☔
Terhitung,ini sudah hari kedua setelah rain memasuki rumah sakit. Selama itu pula rain belum juga membuka matanya. Citra terus menangis siang dan malam,kapanpun ia teringat anak lelaki satu satunya itu. Membuat kondisi tubuhnya pun melemah karna selalu menolak untuk makan dan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Prince[Tahap Revisi]
Teen Fiction[SEQUEL STARTING WITH SCOUTS] Kini Cloudy bukan lagi seorang gadis manis yang penyayang. Dia telah berubah menjadi seseorang yang sangat berbanding terbalik dengan sifatnya yang dulu. Kini dia menjadi gadis galak yang hobi menindas orang,bahkan sena...