7.Sapu Tangan

59 10 0
                                    

lo jangan jatuhin air mata lagi,itu terlalu berarti buat gue. Gue takut suatu saat nanti gue nggak bisa buat lo nangis bahagia.

-Rainalvian Defra-
...

"Ayook bang ih!"rengek cloudy pada langit.

Langit berdecak kesal,lalu menatap wajah adik perempuannya itu"lo kan bisa pergi bareng temen temen lo!"tolak langit mentah mentah dengan sebuah bentakkan.

"Pah!!! Bang langit nggak mau pergi sama cloudy niihh!! Bentak bentak jugak!"adu cloudy pada rayyan yang tengah asik membaca koran di sofa.

Rayyan menghela nafasnya dan menghentikan acara membaca korannya"abang kamu bener cloudy,udah ajakin aja temen temen kamu"ujar rayyan membela anak laki lakinya itu.

Langit yang merasa dibela pun tersenyum puas sambil menjulurkan lidahnya ke arah cloudy yang sedang merengut.

"Kok papah belain bang langit! Kan bang langit orangnya galak! Suka mbentak bentak juga!"cloudy masih tidak menerima kekalahannya.

"Haduh,kamunya aja yang salah ngadu cloudy. Orang papah kamu dulu juga sama kayak abang kamu,suka bentak bentak!"ujar Ghesya yang lalu memilih untuk duduk diantara langit dan cloudy.

"Kok papah sih mah?"tanya rayyan tidak terima.

"Yaemang gitu kan?"

"Ah! Perasaan papah dulu lembut banget ke cewe,perasaan mamah aja kali"elak rayyan yang jelas jelas tidak benar itu!

"Boro boro lembut,papah aja dulu pernah ngusir mamah pas nyusul ke london"ghesya kembali membuka memori rayyan dengan ucapannya.

"Ah,mamah,yang itu jangan diungkit ungkit dong..."ujar rayyan yang kini mengalah sambil cengengesan.

Yaps! Beginilah suasana hangat di keluarga kecil cloudy. Di rumah,cloudy selalu mengganggu abangnya dengan berbagai macam cara,setelah itu ia pasti akan mengadu pada rayyan--papahnya. Dan seperti hari hari sebelumnya,rayyan selalu membela langit. Setelah itu datanglah ibu peri yang akan membela cloudy dan membuat rayyan menyerah.

"Trus nasib cloudy gimana nih?"tanya cloudy sambil menatap langit,rayyan dan ghesya bergantian.

"Langiitt...."panggil ghesya penuh arti sambil menatap langit dalam.

Langit menghela nafasnya"iya iya! Langit mau nemenin cloudy pergi!"ujar langit langsung bangkit dengan wajah yang ditekuk. Sedangkan cloudy tersenyum puas tentang kemenangannya hari ini.

Langit memanaskan motor ninja hijaunya,ia memakai helm full face lalu melajukan motornya dengan kecepatan rendah.

"Wooyy! Bangit! Gue belom naikin motornya!"teriak cloudy dengan ekspresi yang tidak dapat diartikan. Antara kesal,panik,dan bingung.

Langit melirik ke arah kaca spionnya,dilihatnya cloudy sedang menghentak hentakkan kakinya di aspal"lho,tu bocah mental? Perasaan gue bawa motor kagak kenceng kenceng amat"gumam langit lalu membalikkan motornya kembali ke rumah menghampiri cloudy yang nampak kesal.

"Lo mental?"tanya langit sambil cekikikan.

"Mental pala lo peyang?! Gue belom naeekk!!!!"pekik cloudy meluapkan segala kekesalannya pada abangnya itu.

"Yaudah cepetan naek! Siapa suruh buat kagak naek naek!"

"Iya iya

Langit dan cloudy berjalan mesra layaknya seorang kekasih yang dilanda mabuk asmara. Tangan kanan langit merangkul bahu cloudy,sementara tangan kiri  cloudy melingkar di belakang pinggang langit.

Rain Prince[Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang