23.Keterlambatan

39 6 0
                                    

"Kamu bisa rain,udah sana tembak cloudy"ujar karin menenangkan rain yang tengah gelisah.

"Gue nggak bisa karin"ujar rain putus asa.

"Kamu bisa,percaya deh sama aku"bujuk karin.

Rain menarik nafasnya dalam dalam"okeh,gue bisa"ujar rain menenangkan dirinya sendiri.

Rain mengambil sebucket bunga yang ia beli kemarin,lalu ia meletakkan sebucket bunga itu dibalik punggungnya sambil berjalan ke lapangan.

Banyak siswa dan siswi yang melihat rain dengan berbagai macam pertanyaan yang tersimpan di benak mereka masing masing.

Rain mengerutkan keningnya,nampak bingung keadaan lapangan sedang ramai ramainya. Rain membelah lautan manusia yang terpampang jelas dihadapannya,nampak penasaran dengan apa yang sedang terjadi.

"TERIMAA!!! TERIMAA!!! TERIMAA!!!"seru seluruh siswa serempak sambil bertepuk tangan.

Jleb!

Ternyata di tengah lapangan ada seorang gadis yang sangat ia cintai dengan malu malu menatap lawan bicaranya untuk memberikan sebuah jawaban.

"Iya bis"ujar cloudy singkat sambil mengangguk. Membuat bisma senang dan memeluk erat cloudy di hadapan seluruh siswa SMA Grahana.

Gigi rain bergemelatuk,menahan rasa amarah juga cemas yang berlebihan dalam dirinya. Bunga yang tadinya ia pegang dengan sebuah rasa kasih,kini berubah menjadi amarah hingga meremas dan menjatuhkannya ke tanah.

Bagaimana bisa ia didahului bisma? Rasanya,rain ingin sekali memukul,menendang,bahkan meremas tubuhnya sendiri! Andai ia bisa lebih pemberani sehingga tidak menghabiskan waktu banyak berbincang dengan karin! Mungkin ia yang sudah berdiri dengan gagahnya di tengah lapangan berhadapan dengan cloudy.

Sampai,sebuah tepukan lembut menyentuk bahunya"rain?"panggilnya.

Rain menoleh ke belakang dengan mata yang sudah memerah"gue telat rin"ujar rain sambil tertawa hambar.

"Gue harus gimana lagi rin?! Gue emang cowo nggak berguna!"ujar rain naik satu oktaf membuat karin juga beberapa siswa terkejut.

"Rain jangan omongin disini"ujar karin lirih,namun masih bisa rain dengar.

Akhirnya karin memutuskan untuk melanjutkan urusannya dengan rain di rooftop tempat Dimana banyak siswa memanfaatkannya untuk membolos pelajaran.

"Gue telat! Telat! Telat!!!!"teriak rain sambil menjambak rambutnya frustasi.

Karin terdiam dan menunduk. Jujur,ia baru pernah melihat rain sampai sedemikian. Biasanya rain ceria,ramah,dan penyabar. Tapi ia jauh lebih berbeda saat melihat secara langsung cloudy menerima cinta bisma untuk yang kedua kalinya.

Ia berarti rain sangat mencintai cloudy. Karin tepat sekali memilih seorang cowo untuk menuntun cloudy agar tetap berjalan dengan lurus. Akhirnya setelah sekian lama,karin menemukan seorang 'prince' yang cocok untuk cloudy. Yaah,'prince' itu tidak lain adalah rainalvian defra.

Jebreedd!!!

Pintu rooftop dibanting dengan keras. Menampilkan sosok langit dengan wajah penuh emosi.

"L...langit?"panggil rain lirih.

Langit menoleh ke arah rain,ia baru menyadari kalau ada orang lain selain dirinya disini.

"M...maaf lang,gue telat"ujar rain sambil menunduk.

"Nggak papa,gue minta lo jagain cloudy. Karna besok hari terakhir gue bisa liat adik gue"ucap langit sambil menepuk bahu rain.

Rain Prince[Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang