17.Miniatur Untuk Nafel

39 6 2
                                    

Langit melajukan motornya dengan cepat,ia mengejar waktu,sesekali ia juga mengecek arloji hitam yang tersampir dipergelangan tangan kiri langit. Sudah jam setengah lima lewat tiga menit.

Langit semakin menambah kecepatan pada motornya,jalanan sore juga sedang sepi sepinya,membuat langit merasa nyaman dengan kecepatannya yang tinggi.

Langit sampai di tempat tujuannya,memarkirkan motornya di halaman dan mengetuk pintu. Tidak,ia kini bukan sedang berada di rumahnya sendiri,yakali ia pulang ke rumahnya sendiri,mengetuk pintu dan menunggu seseorang membukakan pintu untuknya!

Pintu terbuka,menampilkan seorang wanita paruh baya mengenakan daster motif batik yang melekat di tubuhnya"eh,cari siapa den?"tanya nya dengan sopan.

Langit mengangguk kecil sambil tersenyum samar,ia bisa menyimpulkan bahwa wanita itu adalah pembantu di rumah ini.

"Boleh minta tolong saja?"tanya langit jauh lebih sopan.

Wanita itu mengangguk"nopo?"

"Tolong kasihkan kotak ini ke nafel"ujar langit sambil menyodorkan kotak yang ia dapatkan dari nila tadi.

Wanita itu menerima dengan ragu"nafeel?.."

"Maksud saya elsa"

"Oh,non elsa,nggih nggih"wanita itu mengangguk dan mengerti.

"Yasudah,sebentar lagi malam,saya pamit pulang bu"pamit langit yang direspon anggukan wanita itu.

Setelah itu,langit langsung melajukan motornya,menuju rumah sebelum adzan maghrib.

Setelah melihat motor anak laki sepantaran majikan mudanya sudah melaju dengan cepat,wanita paruh baya itu langsung menutup pintu rumah dan berjalan menuju kamar majikan mudanya,memberikan barang yang baru saja dititipkan kepadanya.

Tok...tok...tok...

"Masuk aja bi ina"teriak elsa dari dalam kamar.

Yaps! Wanita paruh baya itu bernama ina,seorang pembantu kepercayaan keluarga elsa,bi ina membuka pintu kamar elsa dan masuk.

"Kenapa bi?"tanya elsa yang penasaran akan kedatangan bi ina ke kamarnya.

"Ini non,tadi ada temen non kesini,nitipin ini buat non elsa"jelas bi ina sambil meletakkan kotak itu diatas nakasnya.

"Siapa bi?"tanya elsa sambil meraih kotak itu.

"Ndak tau non,tadi nggak bilang namanya"jawab bi ina dengan cengiran tak berdosanya"bi ina pamit ke dapur dulu non,mau ngelanjutin masak"

"Eh iya"

Elsa menatap aneh ke arah kotak dipangkuannya,ia menarik nafas dalam dalam,lalu mulai membuka dan mencari tau apa yang ada di dalamnya.

Deg!

Sumpah! Rasanya jantung elsa sempat berhenti selama tiga detik saat melihat isi dalam kotak itu,ia mengambil isinya dengan kerutan bingung di keningnya.

"Eh ada suratnya"gumam elsa lalu beralih dengan kertas sobekkan dari buku bigboss dan mulai membacanya

Maaf buat ujan kemaren...

Jangan lama lama dirumah! Juga jangan sampe lo betah dirumah sampe nggak mau sekolah lagi! Itu haram!

Elsa tersenyum dan langsung mengetahui siapa yang telah mengirim kotak berisi benda asing yang tidak ia tahu. Karna rasa penasaran dan senang yang elsa punya sangat over,ia lalu memilih untuk melanjutkan membaca surat di tangannya.

Jangan seneng dulu!

"Kok kak langit tau kalo elsa sekarang lagi seneng si?"ucap elsa pada dirinya sendiri.

Rain Prince[Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang