22.

34 6 0
                                    

Rain tengah duduk santai dengan beberapa tumpuk buku di atas mejanya,ia sengaja berangkat lebih awal agar bisa membaca semua bukunya itu. Di jam segini,kelasnya masih sangat sepi hanya ada rain dan juga karin.

Karin nampak gelisah di bangkunya,ia merasa sangat dilema antara membicarakan hal paling penting pada rain sekarang,atau nanti bila istirahat?

Karin menarik nafas dalam dalam lalu mulai berjalan mendekati meja rain dengan ragu"rain?"panggilnya.

Rain mendongak"eh? Kenapa rin?"tanya rain yang kebingungan karna kedatangan karin yang tiba tiba.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu"ujar karin dengan wajah gelisah plus seriusnya.

Rain menaikkan satu alisnya"ngomongin apa?"

Karin menghela nafasnya,lalu mulai celingak celinguk memastikan kelasnya aman dari kuping kuping gosipers "nggak bisa ngomong disini rain"ujar karin lesu saat melihat beberapa gosipers sudah mulai memasuki kelasnya.

Rain manggut manggut mengerti"emang mau ngomong apaan rin?"tanya rain lagi yang sudah terlanjur penasaran.

"Entar istirahat pertama temuin aku di perpus aja yah?berbuhungan sama cloudy"ujar karin dan sengaja mengecilkan volume bicaranya saat menyebutkan kata 'cloudy'

Kening rain berkerut,masih belum tau kemana arah bicara karin. Tapi karna memang kondisi kelas sudah mulai ramai,rain akhirnya mengangguk mengerti.

"Kantin yuk!"ajak verly tasya elsa dan letta bersamaan.

Cloudy bangkit"yuk!"

"Lo nggak ikut rain? Biasa setia ngawal tuan putri"celetuk letta yang membuatnya harus menerima pelototan dari cloudy.

Sebenarnya rain merasa sangat lapar dan membutuhkan asupan makanan yang cukup. Namun ia teringat akan sesuatu yang ingin dibicarakan karin yang sepertinya sangat penting. Apalagi tadi ia bilang kalau sesuatu yang ingin ia bicarakan berhubungan dengan cloudy,membuat rain harus menolak tawaran letta.

"Nggak deh let,masih kenyang"alibi rain yang membuat letta manggut manggut mengerti dan akhirnya pergi bersama teman temannya ke kantin dan meninggalkan rain di kelas seorang diri.

Rain keluar dari kelas yang sudah kosong,ia berjalan menuju perpustakaan,tempat dimana ia dan karin membuat janji akan bertemu.

Rain mengedarkan pandangannya,mencari dimana sosok karin duduk. Lalu matanya menangkap seorang gadis berkacamata sedang melambaikan tangannya. Itu karin,ia langsung berjalan mendekat.

"Ada apa rin? Kenapa kita harus ngomong di perpus? Bukannya di perpus dilarang membuat berisik ya?"tanya rain beruntun pada karin.

"Ini penting banget rain,aku butuh tempat sepi buat ngomongin ini. Dan ya memang disini nggak boleh buat berisik,jadi kita ngomongnya bisik bisik aja yah"jelas karin panjang lebar.

Karin mengambil nafas dalam dalam"besok bisma bakalan nembak cloudy di lapangan"bisik karin sangat lirih dengan wajah yang sangat sulit untuk diartikan.

Semacam rasa geram,khawatir,takut,sebal yang bercampur aduk menjadi satu.

Rain tertawa hambar"ya bagus lah,bukannya bisma mantannya cloudy?"tanya rain dengan nada yang sedikit keras membuat rain cepat cepat membekap mulutnya sendiri.

"Bisma bukan cowo baik rain. Cloudy itu cuman jadi barang taruhan"ujar karin serius yang membuat wajah rain berubah 180°.

Yaps! Seseorang yang menguping pembicaraan antara bisma dan reno adalah karin. Saat istirahat,karin melihat reno dan bisma nampak tengah menahan amarahnya satu sama lain,karna ia merasa akan ada sesuatu yang terjadi,ia membuntuti bisma dan reno sampai akhirnya ia tak sengaja menginjak kaleng kosong yang membuat bisma terpancing,untung saja karin biaa dengan cepat menyembunyikan diri. Kalau tidak,entah apa yang terjadi padanya.

"Lo nggak bohong kan rin?"tanya rain dengan berbisik.

"Enggak"

"Terus gue harus gimana?"tanya rain.

Karin menarik nafas dalam dalam"tembak cloudy sebelum bisma"jawab karin serius.

"LO GILA RIN?!"seru rain.

"Dilarang membuat kegaduhan!"bentak penjaga perpustakaan dengan garang.

"Eh? Iya maap bu"ujar rain sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ga ada cara lain rin?"

"Kayanya enggak,aku ngusul gitu juga karna menurut aku kamu sukakan sama cloudy?"

Rain terdiam sejenak"iya gue suka sama cloudy"jawab rain seadanya"tapi gue udah pernah coba nembak cloudy dan cloudy nolak gue"lanjut rain dengan lesu.

Karin menghela nafasnya"coba aja sekali lagi rain"

"Yaudah,besok sebelum bisma nembak gue nembak cloudy duluan"

Tok...tok...tok...

Rain mengetuk pintu sanggar pramuka hanya untuk bertemu dengan langit. Sejak bel pulang sekolah.

Tok...tok...tok...

Rain mengetuk pintu sanggar pramuka hanya untuk bertemu dengan langit. Sejak bel pulang sekolah berbunyi,ia langsung berlari menuju kelas langit,namun ia terlambat. Kata teman teman langit yang sedang piket di kelas,langit sedang mengadakan rapat di dalam sanggar. Yang membuat rain bisa sampai kesini.

Pintu sanggar terbuka,menampilkan sosok langit dengan wajah bingung akan kehadiran rain.

"Cari siapa?"tanya langit dingin.

"Elo,gue mau bilang sesuatu soal cloudy"jawab rain yang membuat wajah dingin rain berubah menjadi cemas.

Langit meminta izin pada teman temannya untuk diberi waktu sebentar untuk berbicara dengan rain. Setelah diizinkan,langit langsung keluar dari sanggar dan menghampiri rain.

"Kenapa sama cloudy?"tanha langit cemas.

Rain langsung menceritakan semua yang karin ceritakan padanya. Wajah langit yang tadinya menyiratkan sebuah rasa cemas,kini berubah menjadi emosi dan cemas yang berkolaborasi menjadi satu. Matanya berapi api,dan nampak seperti ingin memakan manusia yang ada di depannya.

"Jadi rencana lo apa?"tanya langit.

"Gue nembak cloudy sebelum bisma. Yatapi gue juga nggak yakin"jawab rain ragu ragu.

Langit menatap kedua manik mata rain seperti sedang menyelidiki sesuatu"nggak papa gue dukung rencana lo"ujar langit.

"Tapi kalau ditolak cloudy lagi gue mesti apa?"tanya rain dengan wajah gelisah.

"Lagi?"beo langit dengan kerutan dikeningnya.

Rain tersadar,lalu menghela nafasnya"gue pernah nembak cloudy dan di tolak. Gue ngga yakin kalo tembakkan gue kali ini diterima sama cloudy"ujar rain lesu.

"Kalo misal cloudy nolak lo,gue minta jagain cloudy dari bisma. Sedetik pun nggak boleh terlewatkan,gue percaya sama lo,dan gue tau amanat segalanya bagi lo"tukas langit serius.

"Thanks udah percayain cloudy ke gue,dan yaa gue bakal jagain cloudy seandainya cloudy nolak gue"balas rain dengan senyum yang dipaksakan.

"Woy lang! Udah belum? Nih anak anak lagi butuh elo!"teriak gerry dari ambang pintu sanggar.

"Udah kan? Gue harus ngelanjutin tugas gue di sanggar"

Rain mengangguk"iya udah"

Langit tersenyum samar lalu menepuk bahu rain pelan lalu meninggalkan rain dengan segala rasa cemasnya,cemas akan di tolak lagi,dan cemas bila ia didahului bisma.

TBC
...

Maap hee baru bisa update.. Sibuk bangeett yakin,kemarin kemarin dah mau update eehh hpnya lemot😅

Maap kalo ada typo✌

Salam

Thayaakamaku

Rain Prince[Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang