28.Mawar itu?

31 7 0
                                    

Cloudy menyenderkan tubuhnya dengan bantal yang dengan sengaja ia tegakkan di balik punggung. Sedari tadi hanya ini yang dia lakukan,duduk terdiam menatap kosong saluran televisi yang entah membahas apa. Volume televisi itu sudah sangat keras. Namun tetap saja cloudy merasa kesepian dalam sunyinya malam yang biasanya selalu hangat dengan canda tawa saudara juga teman temannya.

Cloudy menoleh ke arah nakas dan menatap setangkai bunga mawar dari plastik yang tergeletak begitu saja. Entah ada energi dari mana yang membuatnya seketika diselimuti rasa penasaran untuk mengambil dan mengamatinya dengan jarak yang dekat.

Ditangkai bunga itu,terdapat kertas kecil yang melilit. Itu membuat cloudy semakin penasaran,ia mengambil dan membuka lembaran kertas kecil itu lalu mulai membaca beberapa deret kata yang tercantum.

Dear Cloudy:)

Clo,gue sayang sama lo. Entah sejak kapan. Yang pasti gue bakal tetep berada disisi lo,sampai kapanpun itu.

From:hujan yang tak pernah bosan menyejukkan hati cloudy dimalam hari:)

Deg!

"Sebesar itukah cinta lo untuk gue rain?"gumam cloudy yang tanpa ia sadari dapat mengeluarkan air mata. Air mata penyesalan.

"Rin..."panggil rain lembut ke arah karin yang rambutnya sudah rapih dengan gaya barunya. Yakni berambut pendek.

"Hem?"deham karin sambil mendongak ke arah rain yang sedang berdiri di samping mejanya.

"Lo... Ada hubungan apa sama cloudy?"tanya rain tiba tiba yang membuat jantung karin seolah berhenti berdetag sesaat.

"Dulu gue sama karin sahabat dekat cloudy!"sahut elsa sambil berjalan mendekat.

Rain menoleh ke arah elsa yang sudah berdiri di sampingnya"sahabat?"beo rain tak percaya.

"Iyaa,itu udah lama banget"kata elsa lagi.

Kini pandangan rain beralih ke arah karin"bener?"tanyanya hanya untuk memastikan kebenaran.

Karin menunduk lalu mengangguk samar"iya rain. Kamu ingat hari pertama kita ketemu di perpus?"tanya karin dengan kepala yang sudah ia tegakkan kembali.

Rain mengangguk mantap"iya,kenapa? Apa itu ada hubungannya sama cloudy?"tanya rain dengan wajah serius.

Karin tersenyum tipis lalu mengangguk lagi"iyaa"

"Setiap hari lo kesini sendirian?"tanya rain sekedar basa basi.

"Em... Dulu ngga sendirian,tapi sekarang aku kesini selalu sendiri"jawab karin jujur.

"Oh gitu,eh lo baca buku apaan?"tanya rain lagi.

"Cara mengembalikan sifat seseorang menjadi lebih baik"karin berujar sesuai judul buku yang dia pegang saat ini.

"Emang ada ya buku kaya gitu di perpus sekolah"

"Ada. Ini buktinya"ujar karin lalu tertawa,rain juga ikut tertawa.

"Jadii,maksud lo waktu itu. Dulu lo kesini bareng elsa sama cloudy?"tanya rain memastikan analisanya.

Karin mengangguk"iyah"jawab karin singkat.

"Dan buku itu?"

"Itu juga rain. Buku itu sengaja aku baca untuk bisa ngerubah sifat cloudy"sahut karin cepat.

Rain terdiam. Bingung harus berbuat apa. Jangankan untuk berbuat,berbicara saja sepertinya sudah sangat bingung.

"Apa yang ngebuat cloudy jauhin lo rin?"tanya rain lagi.

Hari ini cloudy berjalan menuju kantin seorang diri. Tak ada lagi yang mau menemaninya seperti dulu. Tak ada yang mau mengajaknya ngobrol selain rain. Tak ada lagi keceriaan yang dibuat tasya juga verly. Semuanya seakan musnah,lenyap dimakan bumi.

Di kantin,banyak sekali tatapan tak bersahabat yang tertuju padanya. Bahkan saat ia menduduki kursi panjang yang cukup untuk diduduki lima orang. Tak ada yang mau ikut duduk di sebelahnya. Padahal kondisi kantin saat ini ramai.

Cloudy hanya bisa diam,hari ini bisma tak masuk. Jadi ia harus terbiasa dikucilkan di tengah keramaian seperti saat ini.

"Mbaknya makan sendirian ngga bosen?"kata seseorang.

Cloudy langsung mendongak,mata bulatnya seketika berbinar dan mulai berair melihat seseorang yang menggodanya tadi memilih untuk duduk di samping kanannya dengan mangkuk bakso yang diletakkan di depannya persis.

"Kalo ditemenin dua cogan ter-hits boleh doong"kata seseorang yang lainnya dan memilih duduk di samping kiri cloudy dengan sepiring nasi goreng yang sudah di letakkan di meja.

Cloudy menarik dua sudut di bibirnya,membentuk sebuah senyuman yang telah lama hilang"kalian mau makan bareng gue?"tanya cloudy yang masih saja tak percaya akan perilaku rain dan karel yang lebih memilih duduk bersama cloudy ketimbang teman yang lainnya.

"Biar gimana pun juga kan lo tetep saudara perempuan gue"ujar karel seraya mengacak rambut panjang cloudy.

Lagi lagi cloudy tersenyum dengan genangan air mata yang semakin banyak terbendung di kelopak matanya. Sungguh,melihat perilaku karel mengacak rambutnya,ia jadi merindukan abangnya--langit.

Rain mengusapkan ibu jarinya di pipi cloudy. Menghapus air mata gadis itu dengan telaten"jangan nangis,entar cantiknya ilang lho"peringat rain dengan senyumannya.

Tanpa berpikir panjang,cloudy langsung berhambur ke dalam pelukan rain"gue rindu bang langit raaiin..."kata cloudy samar samar disela isakkannya.

Ia menangis sejadi jadinya dalam pelukan rain,membiarkan seragam rain basah dengan air matanya yang seakan tak bisa habis"gue mau nyusulin bang langit raiin..."

Rain mengusap punggung cloudy, berusaha menenangkan gadis yang berada dalam pelukkannya tanpa mau mengeluarkan suaranya.

Sementara karel yang posisinya hanya sebagai penonton. Ia menarik dasinya untuk menghapus air matanya. Jujur saja,karel sebenarnya tidak bisa melihat orang menangis. Bila ia melihat orang menangis,entah mengapa rasanya ia juga ingin menangis.

Cloudy melepas pelukannya lalu mendongak menatap wajah tenang rain"apa yang gue lakuin selama ini salah?"

"Apa dengan gue balikan sama bisma salah? Kenapa?"tanya cloudy beruntun,seakan ingin tahu semua jawaban yang selama ini ia pendam seorang diri.

Uuy! Thayaa dicinii niiihh😚 semoga suka ma partt ini yaa😥

Typo mahakarya terbesar😍

Salam

Thayaakamaku

Rain Prince[Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang