2.Latar Belakang yang Berbeda

83 9 0
                                    

Karna,awan dan hujan tidak memiliki latar belakang yang sama,namun akan tetap bersama

...

Tasya,verly,dan elsa duduk di tepi kasur cloudy"lo kenapa udah dua hari ngga masuk?"tanya tasya dengan lembut.

"Gue ngga mau terus terusan kaya gini tas,ternyata lo bener el sekarang gue harus ngerasain pahitnya cinta"ujar cloudy dengan nada putus asanya.

"Gue mau bunuh diri"lanjut cloudy

"WHATT!!!"pekik tasya verly dan elsa bersamaan.

"Enggak! Enggak clo! Lo ngga boleh sampe bunuh diri! Gue kagak ridho intinya kalo lo sampe bunuh diri!"bantah verly mentah mentah.

"Nah! Duain dah!"tasya ikut mendukung verly.

"Lo semua ngga tau apa yang gue rasain,gue ngga bisa kaya gini terus!"keluh cloudy.

"Gue pernah ngerasain apa yang lo rasain,gue juga pernah berada diposisi lo dulu. Tapi gue ngga pernah ngelakuin hal konyol kayak gitu kan?"kini elsa angkat bicara.

Cloudy menoleh ke arah elsa"terus gue harus gimana el?"tanya cloudy dengan wajah seriusnya.

"Gue punya beberapa cara lama,tapi itu juga ngga bakal mungkin lo lakuin clo"

"Nggak! Jangan bilang cara kuno itu!"verly menolak keras.

"Cara yang mana si? Kok gue ngga tau apa apa"keluh tasya.

"Cara apa el? Kasih tau gue"paksa cloudy.

"Lo yakin?"tanya elsa.

Cloudy mengangguk mantap"gue yakin!"

"Gimana sekolah barunya?"tanya bian--papah rain.

"Lancar pah"jawab rain seadanya sambil mengulum senyumannya.

"Jadi,setelah ini masih mau nolak fasilitas papah lagi?"tanya bian pada anak sulungnya itu.

Rain menundukkan kepalanya dan memainkan kakinya dengan cara digesek gesekan di lantai"bukan gitu pah,rain cuman pengin mandiri,rain pengin sekolah dengan uang rain sendiri"

"Papah hargai usahamu,tapi papah juga punya tanggung jawab atas pendidikan kamu rain"

Rain mendongakkan wajahnya,dia menatap mata bian yang berlapiskan sebuah lensa lalu tersenyum"iya pah,rain ganti baju dulu yah?"

"Yaudah sanah"

Rain berjalan ke lantai dua dimana kamarnya berada. Dia mengganti seragamnya dengan kaos rumahan biasa dan duduk ditepi kasurnya.

Hampir setiap kali dia bertemu berbicara dengan bian mengenai fasilitasnya,dia selalu merasa tidak enak hati,jika seperti ini caranya bagaimana bisa dia membalas kebaikan bian dan keluarganya?

Kadang,rain merasa bahwa kehadirannya seperti batu kerikil penghalang. Yang hanya bisa membuat repot dan menyusahkan,dia sadar kalau dirinya hanya anak yang diadopsi di keluarga ini,tidak lebih dari itu. Maka dari itu,dia merasa kadang fasilitas yang diberikan bian dan keluarganya itu sama sekali tidak pantas untuk rain terima.

Sejak SMP rain sudah menghasilkan uang sendiri,dia menghasilkan uang itu hanya bermodalkan ilmu,dia menjadi guru les privat teman temannya sendiri. Bukan hanya itu,dia juga sering mengikuti perlombaan baik di dalam maupun diluar sekolahnya yang biasanya berhadiahkan uang atau mungkin alat alat tulis yang bisa ia jual.

Rain Prince[Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang