33.Bukan Salah Cloudy!

33 7 3
                                    

Rain berjalan menenteng tasnya dengan wajah menunduk. Tatapannya tak henti henti menatap lantai dengan keramik putih yang sama sekali tak menarik untuk ditatap sedemikian rupa.

Ia berjalan gontai menuju parkiran. Seharian ini semangatnya untuk belajar sama sekali tidak ada. Cloudy tidak berangkat hari ini,membuat segala rasa semangatnya hilang ditelan bumi begitu saja.

Rain naik ke dalam mobilnya,memasang seatbelt,menyalakan mesin dan melajukannya keluar dari area sekolah dengan kecepatan standar.

Langit menunjukkan warna jingganya. Matahari nampak bersembunyi di balik awan,membuat sore ini tak sepanas siang tadi. Mobil rain berjalan dengan mulusnya di tengah jalanan yang sepi ini. Hanya ada ia dan beberapa pengendara lainnya,tidak banyak namun cukup membuat rain terlena untuk terus menambah kecepatan pada mobilnya walau ia tetap berhati hati,takut sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

"Cloudy....?"gumam rain sedetik setelah matanya mendapati seseorang yang sangat ia kenali sedang berlari terbirit birit. Tampilannya kacau,sama seperti saat ia pertama kali bertemu cloudy di gedung malam itu.

Rain yang masih tak yakin yang dilihatnya benar benar cloudy atau bukan mulai menurunkan kecepatan mobilnya seraya melirik dengan teliti melewati kaca spionnya.

"Iyaa,itu cloudy!"seru rain kaget lalu cepat cepat memutar haluan mendekat ke arah cloudy.

Derap langkah cloudy yang tak sebanding dengan kecepatan mobilnya,membuat rain dengan mudahnya mensejajarkan mobilnya dengan langkah kaki cloudy.

Rain menurunkan kaca mobilnya,dan menekan tombol klakson"cloudy!"panggil rain menyapa.

Cloudy menoleh dengan raut wajah kaget bercampur cemas"ngapain lo disini?! Pergi!"usir cloudy sambil terus menambah kecepatan larinya dan sesekali menoleh ke arah belakang. Persis sekali seperti orang yang sedang dikejar kejar sesuatu.

"Clo,lo kenapa? Ayo naik ke mobil gue sekarang!"ajak rain.

"Ga perlu!!! Mending sekarang lo pergi dari sini atau gue bakal benci lo selamanya!!!"bentaknya.

"Ini bukan lo yang biasanya clo. Kalau lo ada masalah crita aja sama gue"

"Ck!"cloudy berdecak kesal. Oh ayolah! Ini bukan waktu yang tepat untuk berdebat! Apalagi adu mulut dengan rain. Ini bukan waktu yang tepat raiinn!!!

"Clo..."panggil rain lagi.

Cloudy tak menanggapi panggilan itu,ia cepat cepat memutar otaknya untuk terhindar dari rain.

Ia langsung berbelok ke arah gang gang kecil yang tak mungkin bisa dilewati mobil besar rain. Kini keadaan membalik,rain berdecak kesal. Ia segera menepikan mobilnya dengan asal dan turun secepatnya serta mengejar cloudy melewati gang yang sama seperti yang cloudy lewati sebelumnya.

"Cloudy! Lo mau kemana?! Kenapa lo berubah gini!"teriak rain sambil terus menambah kecepatan larinya agar bisa lebih cepat mensejajarkan langkahnya dengan langkah kaki cloudy.

"Pergi rain!!! GUE BILANG PERGIII!!!!!!!!!!!"teriak cloudy dengan mata yang sudah berkaca kaca. Rain tambah bingung dibuatnya.

Dengan cekatan rain segera mencekal kuat salah satu pergelangan tangan cloudy. Mengunci segala pemberontakkan cloudy agar tangannya bisa terlepas.

"Apaan sih rain! Lo tuli yah?! Gue bilang pergi ya PERGI BODOH!!!"umpat cloudy.

"Nggak sebelum lo kasih kejelasan ada apa ini Sebenernya ke gue"tegas rain.

"MAU LARI KEMANA LO? HAH?!"teriak seseorang yang langsung membuat perhatian rain dan cloudy terfokus padanya dengan ekspresi yang berbeda beda.

Cloudy yang menoleh dengan raut wajah takut bercampur pasrah dan rain yang menoleh dengan raut wajah bingung. Tak mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi. Kenapa cloudy tiba tiba bersikap aneh seperti ini? Dan kenapa ada bisma dengan seringaian bak seseorang yang ingin membunuh?

Rain Prince[Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang