Sometime we want to doing the matter we want, but sometime destiny say different so we don't have a choice except followed the destiny"
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀Akeila POV (Point Of View)
Nama gue Akeila Zefa, umur gue 17 tahun dan saat ini gue bersekolah di SMA Satu Nusa. Gue biasa dipanggil 'Kei'.Ayah gue bernama Zakky, seorang pemilik perusahan Properti. Ayah gue berasal dari Turki, namun ayah memilih menetap di Indonesia setelah menikah dengan bunda.
Bunda gue bernama Erika, bunda asli indonesia.Dan gue adalah anak tunggal, yang artinya, gue ngga punya adik maupun kakak.
Saat ini gue baru aja selesai mengerjakan PR Matematika pelajaran yang sangat tidak gue sukai, gue lebih suka mengerjakan tugas Fisika dari pada Matematika.'TOK.... TOK... TOK'
Gue mendengar seseorang mengetuk pintu kamar. Gue bangkit dari kursi belajar, dan membuka pintu kamar. Di sana sudah ada bibi Jeje, asisten rumah tangga yang berdiri di depan kamar gue.
"neng Keila dipanggil tuan sama nyonya, katanya di tunggu di ruang tamu," Bi Jeje tersenyum, sedangkan gue mengernyit bingung, karena tidak biasanya ayah dan bunda memanggil gue malam malam begini.
"iya deh Bi, Kei kebawah dulu ya," gue segera pamit dan turun menyusuri tangga rumah, sedang kan Bi Jeje kembali ke dapur.
Di ruang tamu bunda dan ayah duduk di sebuah sofa panjang, saat mereka melihat gue datang menghampiri mereka, bunda segera mematikan televisi yang menyiarkan siaran sinetron favorit bunda.
Gue duduk di sebuah sofa lalu menatap ayah dan bunda. Bola mata ayah yang berwarna coklat menatap bunda seperti menyuruh mengungkap kan sesuatu, namun bunda geleng geleng kepala.
Gue menjadi heran kenapa bunda dan ayah bersikap aneh, "kenapa ayah sama bunda manggil Kei?" gue memberanikan diri untuk bertanya, karena ayah dan bunda tak kunjung berbicara.
Ayah dan bunda menatap gue dengan tatapan sedih. Feeling gue jadi ga enak nih.
Gue mengernyit bingung. Tidak lama kemudian ayah buka suara. "Kei, apa kamu mau di jodoh kan dengan anak dari teman ayah?"Gue membulat kan mata tidak percaya dengan ucapan ayah, mana mungkin gue mau di jodoh kan. Heii!!! gue masih kelas 2 SMA, gue masih pengin menikmati masa masa seperti remaja pada umumnya.
"apa ayah bercanda?" gue masih ngga percaya dengan ucapan ayah. Gue yakin ayah pasti bercanda. Ini ngga nyata kan? Apa gue mimpi? Argh tapi kenapa terasa sangat nyata?
"tidak Kei, ayah mu tidak bercanda, kami berencana menjodohkan mu dengan anak tunggal dari keluarga Pratama."
Deg!
Gue merasa sangat terkejut ketika bunda mengatakan itu, gue ngga mau di jodohkan. Gue ingin menikmati masa muda, masa dimana gue bisa bersantai bersama teman teman.
Dan juga, saat ini gue sedang menyukai seorang teman sekelas gue, namanya Aldo. Gue dan Aldo sudah mulai dekat, lalu apa ini? apa gue harus membuang perasaan gue kepada Aldo dan terima di jodohkan dengan orang yang bahkan enggak gue kenal, gue nggak tau asal nya, ngga tau umurnya, ngga tau sifat nya, bagaimana bisa gue dijodohkan dengan orang yang tidak gue pernah gue liat wujudnya?
"Kei, tidak bisa bunda, Kei tidak mau! bunda dan ayah kan tau, kei tidak ingin di jodoh-jodohkan dengan siapa pun, Kei ingin memilih pasangan Kei sendiri," ayah dan bunda menatap gue dengan tatapan meminta maaf. Gue merasa sangat tidak enak melihat tatapan sedih di mata orang yang gue sayangi. Argh!
"apa alasan ayah dan bunda menjodohkan Kei?" gue bertanya. Setidaknya gue harus tau motif utama dibalik rencana perjodohan ini bukan?
Ayah hanya diam, menatap bunda dengan tatapan menyuruh memberi penjelasan ke gue, bunda yang mengerti tatapan ayah langsung berbicara.
"kamu kenal sama tante Rere?" gue mengangguk mendengar pertanyaan bunda, karena gue memang kenal dengan tante Rere, dia adalah sahabat bunda. Gue sangat dekat dengan tante Rere karena dia sering main kerumah dan suami tante Rere adalah teman ayah sekaligus rekan bisnis.
Bunda menunduk sebentar, kemudian menatap gue, "dia kecelakaan tadi sore, bunda baru dapat kabar tadi, dan suaminya tante tere bilang kalau tante Rere sudah di tangani oleh dokter, jadi bunda dan ayah baru bisa menjenguk nya besok, namun yang menjadi permasalahan disini adalah tante rere masih koma, lalu asisten rumah tangga tante Rere menemukan sebuah surat yang isinya, tante Rere meminta dan menginginkan kamu menjadi menantu nya." gue kaget setengah mati mendengar penjelasan bunda. Gue baru tau jika tante Rere kecelakaan dan meminta gue menjadi menantunya? Apa maksud nya itu? Mengapa tiba tiba tante Rere meminta hal itu?
"jadi keluarga besar Pratama sangat memohon agar kamu mau menjadi istri anak tunggal nya, mereka takut jika ini merupakan harapan terakhir Rere, dan mereka sangat ingin mewujudkannya," bunda melanjutkan penjelasan nya, gue benar benar bingung sekarang, gue sangat kasihan mendengar keadaan tante Rere, gue sangat ingin memenuhi keinginan tante Rere, namun apa gue harus membuang perasaan gue untuk Aldo? Ini terasa begitu tiba tiba, jujur gue belum siap sama sekali.
"keputusan ada di tangan kamu Kei, ayah dan bunda akan menerima semua keputusan mu, saran dari ayah, kamu harus bisa mendahulukan kepentingan orang lain, jangan hanya pikir kan kepentingan mu," ayah berdiri dan ingin pergi, gue segera mencerna perkataan ayah.
"tunggu yah," gue ikut berdiri dan mencegah ayah agar tidak melangkah.
"ada apa Kei?" ayah menoleh ke arah gue, bunda ikut berdiri dan menunggu kalimat yang ingin gue ucapkan.
"Kei akan pikirkan soal perjodohan ini, tapi apakah Kei boleh meminta sesuatu?" gue bertanya.
Ayah mengernyitkan alis, "meminta apa?"
"Kei mau foto dan data diri dari pria yang akan di jodohkan dengan Kei ," saat ini gue benar benar ingin tau semua tentang cowok itu. Sebenarnya gue was was takut aja kalau orang yang bakal dijodohkan dengan gue itu orang yang jahat atau bersifat kasar. Selama ini gue ngga pernah melihat anak nya tante Rere, meskipun tante Rere sering memuji anaknya, gue belum pernah sekalipun liat bagaimana wujudnya.
"hmm okay, ayah dan bunda memiliki data diri dan foto-foto pria itu." gue bingung dari mana ayah mendapat kan foto itu?Seakan tau apa yang ada didalam pikiran gue, bunda langsung berucap "kami telah menyelidiki pria yang akan dijodohkan dengan mu, dia tampan jadi kau jangan khawatir, bunda dan ayah tidak mungkin membiarkan mu bersama orang jahat, pergilah kekamar mu, nanti akan bunda berikan data diri pria itu padamu."
Gue tersenyum pada bunda dan ayah, lalu berjalan menuju kamar.
Bagaimana pun gue harus mengambil keputusan yang tepat.
Heiii, welcome back to my new story, enjoy ya baca nya, jangan bosan, dan jangan lupa beri gue vote, cara nya kalian tinggal pencet bintang di bawah, dan jika ingin komen silahkan yaa
I love you all 💛💛
Big kiss:*
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR CUEK [COMPLETED✔]
Teen FictionSeorang gadis SMA yang bernama Akeila Zefa dijodohkan oleh orang tua nya dengan seorang laki laki yang bernama Arfanda Pratama yang ternyata adalah kakak kelas Akeila di sekolah. Arfan di kenal sebagai orang yang paling cuek dan tidak peduli terhada...