Gue mau memulai cerita atau lebih tepatnya gue mau mulai curhat ke Arfan. Tapi gue ngga tau mau mulai dari mana, ribet banget siih!
Selama lima menit gue tetap memikirkan mau mulai dari mana. Arfan menepuk pelan pundak gue, "jadi cerita ngga sih?" tanya nya. Gue mengangguk menjawab pertanyaan nya.
"ya udah buruan cerita," ucap Arfan.
Gue menatap lurus ke arah balkon, "gue udah putus sama Aldo," gue mulai curhat dengan kalimat tersebut. Gue diam menunggu respons dari Arfan.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
"oh," katanya.
akhirnya Arfan membuka mulut, dan hanya bilang OH?!! Gue merasa curhat dengan orang yang salah.
"lo ngga kaget kak? Barusan gue bilang gue baru putus lohh? Tanya kek kenapa? Masa cuma bilang oh! Seharusnya kakak lebih peka, beri kalimat penyemangat kek, hibur gue biar ngga sedih. Lah ini cuma bilang OH! Itu ngga membantu gue kak," gue menghadap ke Arfan dan berbicara panjang lebar, saking lebar nya mulut gue hampir berbusa.
Arfan menatap gue dengan tatapan datar, uh liat muka dia yang kekurangan ekspresi itu rasanya pengin gue tonjok, kesel banget gue!! Gimana ngga kesel coba? Bayangin lo udah berbicara panjang kali lebar dan kecepatan lo berbicara itu udah kayak kereta api jalan namun hanya di respons dengan wajah datar, siapa yang ngga kesel coba!
Wajah datar Arfan berubah jadi wajah bingung, "emang kalo lo bilang baru putus gue harus kaget? Harus kepo?" tanya nya dengan ekspresi polos seperti tembok kamar gue.
Dan kali ini gue mencoba tenang, tarik nafas buang, tarik nafas buang, ini emang ujian buat lo Kei kalo orang kekurangan stok ekspresi emang kek begini sifat nya NGESELIN!
Dengan kesabaran yang tersisa gue menjawab pertanyaan Arfan yang tidak memiliki nilai, "lo ngga harus kaget kak, setidaknya lo beri sedikit rasa ingin tahu dan tanya kenapa gue bisa putus," gue cemberut ke Arfan.
"ya udah si bawel banget lo, jadi kenapa bisa putus? Noh udah gue tanya buruan jawab."
Gue cengengsan lalu menjawab, "gue putus gara-gara Yumi kak, masa ya dia cerita ke Aldo kalau kita pacaran, jadinya kan Aldo marah terus putusin gue dan Aldo jadi pergi ke Prancis. Gue sih ngga begitu sedih Aldo mutusin gue yang gue sedih nya itu adalah Yumi kak, gue ngga tau kenapa dia khianati gue." gue merasa sangat bingung bagaimana caranya gue nanya ke Yumi tentang masalah ini? Pertanyaan itu seakan menuntut jawaban dari gue.
"ayo," gue mengernyit bingung ketika melihat Arfan berdiri dan mengatakan itu, melihat gue kebingungan Arfan langsung menarik tangan gue dan berjalan keluar kamar. "loh kak mau kemana?" tanya gue di saat keluar dari kamar, Arfan hanya diam dan memberikan ekspresi datar nya sehingga susah sekali menebak apa yang sedang ia rasakan.
Saat sampai di ruang tamu ayah bertanya "kalian mau kemana?" Arfan tersenyum tipis lalu menjawab, "mau keluar bentar om, bolehkan bawa Akeila?" Arfan balik nanya setelah menjawab. Ayah dan bunda saling tatap selama beberapa detik kemudian ayah mengangguk sambil tersenyum membolehkan gue dan Arfan pergi.
PACAR CUEK
Author POV
Di dalam mobil Kei tidak berhenti bertanya ke mana Arfan akan membawanya. Karena kesal Arfan menjawab, "kasi tau gue di mana rumah Yumi," Kei kaget dan melebarkan matanya "ngapain ke rumah Yumi? Jangan ngelakuin yang aneh-aneh deh kak ...."
"lo diam aja deh, duduk yang manis dan jangan berisik. Sekarang tunjukin di mana rumah Yumi," perintah Arfan, Kei memandang Arfan dengan tatapan aneh, namun tetap menunjukkan alamat rumah Yumi.
"di depan ada simpang tiga, kak Arfan tinggal lurus aja, nanti kalau aku suruh berhenti berarti udah sampai," terang Kei yang tengah serius menatap jalan di depannya.
Arfan hanya mengangguk dan fokus menyetir, "emang mau ngapain ke rumah Yumi kak?" Kei yang masih kebingungan mengulang lagi pertanyaannya. Arfan melirik Kei sekilas dan memasang tampang datar, "mau minta penjelasan lah," jawabnya singkat.
Kei mengernyit, "penjelasan apa sih kak?" tanya Kei dengan nada mengeluh, jelas saat ini dia belum ingin bertemu Yumi, tapi kulkas berjalan ini malah membawa nya ke rumah Yumi. Apa lagi yang harus Kei lakukan selain pasrah? Ngga mungkin kan Kei membuka pintu mobil terus loncat di saat mobil melaju kencang? Oh god ini bukan sinetron, atau Kei harus memelas agar Arfan luluh? Cara klasik seperti itu tidak mungkin berlaku pada makhluk sedingin Arfan.
Arfan tetap diam dan mengabaikan pertanyaan Kei, "kak jawab dong, mau minta penjelasan apa lagi ke Yumi? Gue lagi ngga mau ketemu Yumi kak," Kei mulai kesal dengan Arfan.
"kalau ngga sekarang lo temuin Yumi terus kapan?" Arfan balik bertanya ke Akeila. Kei terlihat berpikir sebentar lalu menjawab, "ya tunggu gue siap buat ketemu dia dong kak."
Arfan menggelengkan kepalanya "Kalau nunggu lo siap itu ngga bakal bisa, butuh waktu yang lama. Apa lagi lo sama dia itu udah berteman lama, ngga mungkin karena masalah ini kalian berantem, lo coba dulu deh dengerin penjelasan Yumi," jelas Arfan secara panjang, dalam hati Kei bersyukur akhirnya Arfan sudah bisa berbicara secara panjang lebar, bukan hanya beberapa kata yang ngga jelas.
Pada akhirnya Kei mengangguk setuju dengan penjelasan Arfan yang ... Kei rasa itu lumayan bijak, ingat hanya lumayan bijak. Tidak mungkin Kei memuji Arfan secara berlebihan huh, itu sangat tidak mungkin.
Kemudian di dalam mobil kembali hening, Kei mengamati jalan yang di lalui nya sambil menyusun kata-kata ketika bertemu Yumi.
Beberapa menit berlalu, Kei yang sibuk memperhatikan jalan tiba-tiba berteriak, "kak stop!" Arfan yang kaget karena teriakan Kei langsung menginjak rem. "ada apa sih? Ribut banget lo," kesal Arfan sambil kembali mengatur detak jantungnya yang berdetak hebat karena kaget.
Kei memandang Arfan dengan pandangan kesal, "udah sampai, tuh rumah Yumi," Kei menunjuk rumah yang berada tepat di samping nya. "oh ..." jawab Arfan singkat.
"buruan turun," perintah Arfan, sedangkan Kei merasa tidak yakin untuk menemui Yumi. "tenang aja, semuanya bakalan baik-baik aja kok," ucap Arfan yang berusaha menenangkan Kei.
Kei yang sudah pasrah memilih untuk turun, "kalau ada apa2 panggil gue," ucap Arfan di saat Kei sudah ingin melangkah menuju halaman rumah Yumi. Kei hanya mengangguk sebagai jawaban.
Heyy guys!!! Maap ya aing telat up, tugas gue banyak banget, jadi ga sempat nulis.
Beberapa hari lagi gue bakal up lagi sebagai permintaan maaf gue.Semoga suka dan jangan lupa vomment karena tanggapan kalian bikin gue makin semangat untuk nulis.
Big hug for my readers 💙
![](https://img.wattpad.com/cover/169621192-288-k280503.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR CUEK [COMPLETED✔]
Teen FictionSeorang gadis SMA yang bernama Akeila Zefa dijodohkan oleh orang tua nya dengan seorang laki laki yang bernama Arfanda Pratama yang ternyata adalah kakak kelas Akeila di sekolah. Arfan di kenal sebagai orang yang paling cuek dan tidak peduli terhada...