Dengan langkah mantap, Kei berjalan ke pintu rumah Yumi, sesampai nya di depan pintu Kei menarik nafas pelan lalu memencet bel.
Tidak lama setelah bel berbunyi, asisten rumah tangga membukakan pintu, "mau cari siapa non?" tanya mbok Aya. Kei tersenyum manis, "Yumi nya ada mbok?" tanya Kei.
Mbok Aya membalas senyuman Kei sambil mengangguk, lalu mempersilakan Kei masuk, namun Kei menolak dan lebih memilih duduk di bangku yang tersedia di halaman depan rumah Yumi yang di terangi banyak lampu. Sambil menunggu mbok Aya memanggil Yumi, Kei mencoba menyusun kata-kata nya agar semuanya berjalan lancar.
Sedangkan Arfan duduk di dalam mobil sambil mengamati gerak gerik Kei yang menurut Arfan agak terlihat tidak yakin. Arfan melihat Kei seperti mengucapkan sesuatu, "dasar gadis aneh, tinggal nanya aja kok susah. Sampai latihan begitu untuk mengucapkan kata-kata segampang itu. bagaimana bisa dia jadi istri gue ntar?"
Setelah beberapa menit Kei menunggu, yang ditunggu pun datang, Yumi datang mengenakan celana pendek dan mengenakan jaket beawarna navy.
"wiss tumben nih lo datang malam malam begini, ada apaan? Karin ngga sama lo?" Yumi ikut duduk di samping Kei sambil berbasa basi. Kei tersenyum "iya nih gue sendiri aja, ngga sama Karin," jawab Kei. Yumi mengangguk pelan, "eh Dinner lo sama Aldo gimana? Lancar nggak?" pertanyaan dari Yumi membuat Kei langsung menoleh ke arah Yumi, dengan tekad yang kuat dan kecurigaan yang mendalam, Kei menatap lurus ke depan dan melenguh panjang.
"semuanya lancar, sampai Aldo bilang mau putus," jawab Kei disertai dengan senyum kecut nya. Yumi yang mendengar jawaban langsung tersentak kaget. Entah itu benar-benar ekspresi kaget atau hanya kaget yang di buat-buat oleh Yumi, Kei tidak tahu Karena ia tidak sempat melihat ekspresi wajah Yumi.
"serius lo?" Yumi memegang pundak Kei, seperti penuh keprihatinan. Kei hanya mengangguk. "terus Arfan tau ngga kalo lo sama Aldo putus?" pertanyaan itu terlontar dari mulut Yumi, Kei yang mendengar pertanyaan itu langsung mengernyit bingung, kenapa tiba-tiba Yumi nanya itu, pikir Kei.
Melihat Kei menatap bingung ke arah nya, Yumi langsung tersenyum manis, "maksud gue, lo sama Arfan masih jadian kan? Lo ngga marahin Arfan karena baru putus dari aldo kan?" Yumi bertanya sambil sesekali terlihat tersenyum terpaksa.
Kei sekali lagi menatap Yumi dengan tatapan bingung, namun Kei menjawab pertanyaan Yumi. "ya gue sama Arfan baik-baik aja sih, ngga ada masalah tuh," jawab Kei.
"oh bagus deh," balas Yumi datar.
Beberapa menit kemudian tidak ada yang ingin memulai pembicaraan lagi, baik Kei maupun Yumi, mereka sama-sama diam sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
Namun akhirnya, Kei memutuskan untuk langsung bertanya pada Yumi. "Yum, gue mau tanya sesuatu," ucap Kei di sertai tatapan ragu nya. "tanya apaan Kei? Tanya aja kali, kek baru kenal aja lo sama gue," balas Yumi sedikit terkekeh.
Kei menghembuskan nafas kasar, "lo ada bilang ke Aldo kalau gue jadian sama Arfan?" tanya Kei sambil memperhatikan wajah Yumi. Seketika, wajah Yumi berubah pucat dan langsung membantah ucapan Kei, "lo tuduh gue bilang rahasia lo itu ke Aldo sehingga kalian putus?" Yumi tegak dan menatap Kei dengan wajah penuh emosi, wajah pucat nya tadi lenyap entah kemana dan di gantikan dengan wajah garang nya.
Arfan yang berada di dalam mobil dan mengamati kejadian itu segera memfokuskan pandangan nya ke arah Kei.
Kei ikut berdiri dan menjawab ucapan Yumi, "gue cuma nanya kok, ngga nuduh lo. Tapi lo langsung marah kayak lo benar-benar ngelakuin itu." seketika Yumi kembali terdiam namun, wajah garang nya tidak lenyap dari wajahnya.
"sama aja lo kayak nuduh gue!! Gue ngga ngelakuin apa pun, gue ngga bilang rahasia lo ke Aldo!!" teriak Yumi setelah terdiam beberapa saat.
"tapi ...," Kei baru saja hendak berbicara, namun Yumi langsung menyela. "udah deh, lo ngga usah kebanyakan omong, gue mau masuk ke rumah mending lo pulang sebelum gue suruh orang buat nyuruh lo pergi," kata-kata yang terucap dari mulut Yumi membuat Kei sedikit terkejut, bagaimana mungkin Yumi, teman sekaligus sahabat yang sangat dekat dengan nya berbicara seperti itu, Kei tidak habis pikir dengan ucapan yang dilontarkan Yumi.
Beberapa detik kemudian Yumi hendak melangkah, namun Kei menahan lengan Yumi, "jelasin dulu, apa benar lo yang bilang rahasia gue ke Aldo?" dengan wajah tegas Kei berbicara di hadapan Yumi. Jujur saja, saat ini Kei ingin menangis, namun ia harus menahannya.
Yumi yang penuh emosi segera menjawab pertanyaan Kei, "kalo iya kenapa?!!" Kei terdiam mendengar jawaban Yumi. Kei belum siap mendengar ini, sungguh.
"tapi ... Tapi kenapa ... Kenapa lo ... Bilang itu ke Aldo?" dengan suara serak menahan tangis, Kei bertanya, dia masih tidak percaya akan pengakuan dari sahabatnya tersebut.
Yumi melepas kan tangan Kei dari lengannya, lalu tersenyum licik, "masih ngga tau aja ya lo, atau lo pua-pura ngga tau nih," Kei kebingungan mendengar ucapan Yumi, "maksud lo apa?" tanya Kei yang mencoba menahan air mata yang siap meluncur dari matanya.
Yumi mendengus kasar lalu menatap Kei lurus, "gue benci sama lo, gue ngga suka sama lo, pertama alasan gue benci lo itu adalah ...," Yumi menggantung ucapan nya dan melihat ekspresi penasaran dari Kei.
Puas melihat wajah penasaran Kei, Yumi segera melanjutkan ucapannya, "gue suka sama Aldo tapi ternyata Aldo malah suka ke lo. Tapi gue ikhlas gue senang liat lo bahagia. Setelah bisa move on dari Aldo, gue mulai suka sama Arfan. Gue mau cerita kalau gue suka ke Arfan pas kita di katin sekolah, tapi ... Lo tiba-tiba cerita kalo lo di jodohin sama Arfan. Dan seketika gue lesu, gue marah, gue kesal, gue iri sama lo!! Lo rebut semua dari gue!! Bahkan gue ngga pernah merasakan di senyumin sama Arfan. Gue selalu dukung lo sama Aldo, dan berpura-pura membenci Arfan, supaya lo bisa jauhi Arfan dan lebih dekat sama Aldo, namun semuanya berjalan tidak lancar, lo malah makin dekat sama Arfan, terus lo juga pacaran sama Aldo, jadi gue benci ke lo!!! Puas lo!!!" teriakan Yumi membuat Kei menutup matanya dan air mata mulai keluar dari matanya. Kei tidak menyangka Yumi menjadi seperti ini.
Kei kembali menyentuh lengan Yumi, berharap sahabat nya kembali menjadi sadar dan dapat mengontrol emosi, namun Yumi semakin marah dan menghempaskan tangan Kei lalu mendorong Kei sehingga, Kei jatuh tersungkur ke tanah sambil menangis, melihat itu yumi tertawa dan pergi begitu saja sedangkan Arfan langsung turun dari mobil dan langsung memeluk Kei. Kei terisak-isak di dalam pelukan Arfan. Arfan benar-benar dapat merasakan apa yang Kei rasakan.
"I'm here," ucap Arfan pelan sambil menatap marah punggung Yumi yang perlahan menghilang di kegelapan. Yumi masuk ke dalam rumah tanpa menoleh sedikit pun ke arah Kei. "she not right for you," Arfan berbisik sambil memeluk erat tubuh Kei.
Heyaaa gesss, I'm back maaf ya telat up lagi, gue banyak tugas jadi belum sempat nulis, untung ide banyak muncul jadi part ini bisa terselesaikan. Makasih udah vomment cerita gue, semoga kalian suka ya part ini.
O Iya jangan lupa kasih vomment, Karena itu yang ngebuat gue semangat buat up:)
Big Hug💙
![](https://img.wattpad.com/cover/169621192-288-k280503.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR CUEK [COMPLETED✔]
Genç KurguSeorang gadis SMA yang bernama Akeila Zefa dijodohkan oleh orang tua nya dengan seorang laki laki yang bernama Arfanda Pratama yang ternyata adalah kakak kelas Akeila di sekolah. Arfan di kenal sebagai orang yang paling cuek dan tidak peduli terhada...