~apakah pergi dan meninggalkan bisa menyelesaikan segalanya?~
Kei
"siapa yang udah bilang aku ngga suka kamu? Siapa yang bilang aku cuma mau memanfaatkan kamu? Siapa?? Jahat sekali! Seenaknya saja membalikkan fakta," gue berbicara di pelukan Aldo sambil terisak pelan.
"orang nya adalah ..."
Gue melepas pelukan dan kembali duduk, mencoba mendengarkan secara serius setiap ucapan yang akan keluar dari mulut Aldo. "tapi Kei ... Kamu pasti ngga bakal percaya ke aku, lupakan aja yaa ngga usah di bahas lagi," ungkap Aldo sambil tersenyum kecil. "ngga bisa gitu dong Al! Aku harus tau siapa yang udah khianati aku kayak gini!" sanggah gue kepada Aldo.
"sebenarnya aku sudah berjanji tidak akan membocorkan hal ini, tapi demi kebaikan kamu akan aku beri tahu, dan aku harap kamu nggak kasi tahu rahasia apa pun lagi ke dia, karena menurut aku dia bukan orang yang baik," tutur Aldo secara lembut. Gue mengangguk semangat untuk mendengar siapa pelaku pembocoran rahasia gue ini.
"dia Yumi, sahabat kamu Kei aku harap kamu bisa menyelesaikan semuanya secara baik-baik jika diantara kamu dan Yumi memang ada masalah."
Penjelasan Aldo membuat gue merasa tidak percaya selama sejenak, bagaimana mungkin Yumi? Yumi kan selalu baik sama gue.
"aku benar-benar nggak nyangka Al, antara aku dan Yumi tidak ada masalah, bahkan dia selalu mendukung hubungan kita, aku harus menanyakan hal ini padanya nanti," terang gue setengah emosi.
"selesaikan secara baik-baik Kei," ucap Aldo sambil mengusap pelan kepala gue. Gue hanya mengangguk masih tidak menyangka jika Yumi yang melakukan ini semua. Pikiran gue penuh dengan pertanyaan dan mencoba mengingat kesalahan yang gue perbuat kepada Yumi sehingga dia dengan mudahnya membocorkan rahasia gue.
Keadaan kembali hening, Aldo menundukkan kepala entah apa yang tengah dia pikirkan. "umm ...," tiba-tiba dia mendongakkan kepala dan langsung memegang tangan gue.
"masalah hubungan kita ..., aku hanya bisa sampai di sini Kei, maaf ...," ungkap Aldo pelan, mungkin tadi dia diam untuk memikirkan kata-kata yang akan dia ungkapkan. Gue nggak terlalu kaget atas apa yang barusan Aldo ucapkan. Karena gue memang sudah menduga akhirnya akan seperti ini. Hal yang di awali oleh kebohongan tidak akan berakhir baik.
"haha sudahlah Aldo, aku mengerti lagian ini memang salah aku kok, ngga seharusnya aku bohong," balas gue sambil mencoba tertawa namun terdengar sangat garing. Aldo makin erat menggenggam tangan gue, "bukan karena itu, aku harus ikut orang tua aku ke Prancis jadi kita harus putus Kei. Tapi kita kan masih bisa berhubungan melalui vidcall (video call), chattingan, dan masih banyak lagi."
Gue memandang Aldo secara tidak percaya. "Al kamu mau ke luar negeri? Hwaa!!! kenapa baru bilang sekarang? kenapa harus pergi? Kamu boleh putusin aku tapi jangan pergi ya Al ...," rengek gue sambil memelas. Gue ngga tau apakah Aldo hanya menjadikan ini sebuah alasan untuk putus dari gue atau memang dia harus ikut orangtuanya ke luar negeri.
Aldo tersenyum kecil, "ngga bisa Kei ... Aku harus ikut orang tua aku, aku harap hubungan kamu dan Arfan berjalan lancar ya."
Gue hanya menatap Aldo dengan tatapan sendu. Gue merasa sedih saat Aldo mengucapkan kalimat tersebut. Dengan susah payah gue mencoba mengukir senyuman dan kembali memeluk Aldo. Gue harap ini bukan pelukan terakhir gue untuk Aldo, "jangan lupain aku please," lirih gue di telingan Aldo.
Secara perlahan gue merasakan tangan Aldo membalas pelukan gue. "iya Kei, aku ngga bakal ngelupain kamu," balas Aldo yang membuat hati gue sedikit tenang. Bisa gue lihat jika pengunjung restoran masih setia menatap gue dan Aldo, uh gue ngga peduli deh!
"kamu berangkat ke Prancis kapan?" tanya gue seraya melepas pelukan gue dari Aldo. Aldo pura-pura lagi mikir, "kasi tau ngga ya?" Aldo balik nanya ke gue.
"ihh jahat kasi tau dong!" gue memukul pelan bahu Aldo. "haha iya iya aku berangkat besok pagi."
"jadi aku ngga bisa ngantar kamu ke bandara dong?"
"mana bisa, kamu kan sekolah."
"ya udah aku bolos demi kamu deh ...."
"ngga boleh, kamu harus sekolah," wajah Aldo berubah menjadi pura-pura tegas.
"kan aku ...," ucapan gue terpotong oleh ucapan Aldo.
"tidak ada alasan Kei, sekolah nomor satu., o iya jangan lupa kerjakan tugas matematika kalo ngga ada aku siapa dong yang kasi contekan ke kamu?"
"huh! Aldo jahat! Suka ngeledekin orang!"
"hehe jangan marah dong! Jelek nya nambah tuh!" ledek aldo makin jadi.
Gue hanya cemberut menanggapi ucapan Aldo. Ngga kerasa cepat banget Aldo pergi. Ahh rasanya baru kemarin Aldo jadi pacar gue, eh sekarang udah jadi mantan aja. Emang ya takdir ngga bisa di tebak. Dan kebanyakan orang memilih pergi untuk menyelesaikan masalah. Apa Aldo juga gitu? apa Aldo pergi karena gue?
PACAR CUEK
Selesai membayar makanan, gue dan Aldo kembali ke mobil dan berencana pulang. Saat di dalam mobil Aldo tak kunjung menjalankan mobil nya. "kenapa Al? Kok ngga jalan?" tanya gue.
"Kei aku mau minta salam perpisahan dari kamu," kata Aldo. Gue menjadi bingung mencoba mencerna apa maksud Aldo. Tau kalau gue bingung dengan ucapan nya Aldo kembali berucap, "salam perpisahan Kei, cium pipi kek."
Mendengar ucapan Aldo gue jadi blushing. "emang harus ya?" tanya gue yang lagi salah tingkah coy. "harus dong!" jawab Aldo semangat.
"ya udah,"
CUUP
Gue mencium pipi Aldo sekilas, setelah itu bisa gue rasakan jika pipi gue memanas dan sedang merona sedangkan Aldo tertawa melihat pipi gue merah semerah tomat.
"see you next time ya Kei, i will back to you."
Ucapan Aldo terasa menyejukkan. Mungkin perpisahan jalan yang terbaik untuk hubungan gue dan Aldo. Dan yang masih gue pikirkan adalah ada apa dengan Yumi dan kenapa dia tega membocorkan rahasia gue?
Hey gaes I'm back again. Jangan lupa vomment dan makasi yang udah mau baca cerita gue. O iya gue telat up lagi kan.
Maap
Maap
Maap
Eh ada apa sama Yumi ya? Kok tega bongkar rahasia Kei?
Arfan belum ada muncul loh. Tapi tenang di chapter selanjutnya pasti si Arfan paling banyak nongol:v
Eh banyak bacot nih gue.
Big hug for you all 💙
![](https://img.wattpad.com/cover/169621192-288-k280503.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR CUEK [COMPLETED✔]
Novela JuvenilSeorang gadis SMA yang bernama Akeila Zefa dijodohkan oleh orang tua nya dengan seorang laki laki yang bernama Arfanda Pratama yang ternyata adalah kakak kelas Akeila di sekolah. Arfan di kenal sebagai orang yang paling cuek dan tidak peduli terhada...