Not jealous

3.6K 148 8
                                    

Kei sedang bersiap di kamarnya dengan tergesa gesa, karena beberapa menit lagi Arfan akan menjemputnya pergi ke rumah sakit untuk menjenguk tante Rere. Dengan gesit Kei menyambar ponsel di nakas dan keluar dari kamar kemudian berpamitan kepada kedua orangtuanya.

Dan sekarang di sini lah Kei, di depan gerbang rumahnya dan menunggu Arfan. Kei mengecek ponsel nya dan melihat pesan Arfan.

Arfan:
Gue lagi otw, sorry agak telat tadi ada urusan.

Kei membaca pesan tersebut dan kembali mematikan ponsel nya. Tak lama kemudian mobil yang ditunggu olehnya datang. Kei segera bergerak untuk membuka pintu mobil yang berada di hadapannya. Namun kaca mobil terbuka dan memperlihatkan seorang gadis yang duduk di samping Arfan. Dan gadis itu adalah orang yang  bersama Arfan pada saat Kei keluar dari toilet sekolah kemarin.

Loh cewek ini lagi?  Batin Kei.

"lo duduk di belakang ya, Tasya di samping gue," ucap Arfan sambil melirik Kei sekilas.
Dengan malas Kei mengangguk dan masuk. Sedangkan Tasya hanya tersenyum kecil ke arah Kei. Jadi namanya Tasya, pikir Kei.

Tasya yang merupakan teman sekelas Arfan tersebut dari tadi asyik mengobrol dengan Arfan, dan Arfan pun sesekali tersenyum ketika mengobrol dengan Tasya, namun ketika tasya sibuk bercerita Arfan hanya menanggapi dengan oh, terus, masa? Dan Iya. Empat kata itu seperti kata andalan Arfan. Tentu saja Kei lumayan senang karena Arfan tidak terlalu menanggapi Tasya.

Kei tetap diam mendengarkan apa saja yang Tasya ucapkan mana tau saja, Tasya akan mengajak nya untuk mengobrol karena Kei mulai bosan melihat Tasya yang terlalu akrab bersama Arfan dan tidak mempedulikan dirinya yang seperti orang ketiga di antar Arfan dan Tasya.

Kei pun kesal kepada Arfan yang menyuruh nya duduk di belakang, padahal yang menjadi pacarnya adalah Kei bukan si Tasya, tapi kenapa Tasya yang duduk di depan.

Lama kelamaan telinga Kei sudah mulai risih mendengar mulut Tasya mengoceh tak terhenti. Dengan malas Kei membuka ponselnya dan membalas pesan dari beberapa temanya. 

"Fan, lo ngga lupa sama janji lo kan?" suara Tasya benar-benar membuat Kei kesal, ingin sekali Kei menyumpal mulut Tasya dengan sepatu yang ia kenakan. Suaranya benar benar mengganggu kedamaian, apa lagi keberadaan Kei di dalam mobil ini seperti tak kasat mata.

"iya ngga lupa," jawab Arfan seadanya. Kei penasaran dengan janji apa yang di maksud Tasya, namun pada akhirnya Kei bersikap acuh dan mulai fokus dengan ponsel nya. Sedangkan Arfan mulai bingung dengan sikap Kei yang dari tadi diam tanpa suara. Ingin sekali Arfan mengajak Kei berbicara namun entah lah Arfan merasa agak aneh jika dia melakukan hal tersebut.

10 menit kemudian, mereka sampai di depan rumah sakit, setelah memarkir kan mobil, Arfan segera turun dan di ikuti oleh Tasya dan Kei. Saat hendak masuk ke dalam rumah sakit ponsel tasya berdering tanda ada panggilan masuk. Tasya segera menjauh dan mengangkat panggilan telepon tersebut.

Melihat Tasya menjauh, Kei mencoba melirik Arfan yang juga tengah melirik ke arahnya. Karena kaget melihat Arfan tengah melirik nya, Kei berbicara secara spontan "kenapa liat-liat?"

Arfan mengabaikan pertanyaan Kei dan diam. Melihat sikap Arfan seperti itu membuat Kei kesal. "dasar jahat," omel Kei.

Tasya kembali setelah selesai menelepon dan dengan wajah seriusnya ia berkata, "Fan, kata temen gue toko buku nya udah mau tutup jadi kita pergi sekarang aja ya? Sorry banget nih gue ngga jadi jenguk mama lo."

Dengan ragu Arfan mengangguk menanggapi permintaan Tasya, karena Arfan memang telah berjanji akan menemani Tasya ke toko buku, sekaligus mencari buku latihan soal untuk ujian mereka.

Tasya segera masuk ke dalam mobil dan tinggal lah Arfan bersama Kei. "lo mau ikut atau tetap di sini buat jenguk mama?" tanya Arfan, jujur saja Arfan sedikit berharap agar Kei ikut dengannya ke toko buku. Entah mengapa Arfan merasa tidak nyaman ketika berada di dekat Tasya.

"gue di sini aja, jenguk tante Rere. Kak Arfan pergi aja lagian  gue kalo ikut kak Arfan dan kak Tasya kayak nggak di anggap gitu, jadi gue tinggal aja deh bye kak," dengan hati dongkol Kei berjalan menjauhi Arfan dan masuk ke dalam rumah sakit.

Tinggal lah Arfan sendiri menatap punggung Kei yang semakin menjauh, Arfan berpikir apakah dia begitu cuek sehingga membuat Kei merasa tidak dianggap? Padahal Arfan merasa sedikit nyaman ketika Kei berada di dekatnya.

Kalau bukan karena telah berjanji dengan Tasya, Arfan mungkin telah menolak untuk pergi dengan Tasya dan lebih memilih pergi menjenguk mama nya bersama Kei. Arfan menghembuskan nafas nya kasar lalu melangkah menuju mobil nya dan pergi bersama Tasya.

PACAR CUEK

Sesampainya di toko buku, Arfan sedang sibuk memilih beberapa buku latihan soal untuk ujian nya sedangkan Tasya memilih beberapa novel yang baru terbit. Beberapa menit kemudian Tasya datang kepada Arfan dan mengajak Arfan untuk foto bersama, Tasya berkata itu untuk kenangan, karena sebentar lagi mereka akan lulus. Dan Arfan menerima ajakan Tasya. Setelah selesai berfoto, Arfan kembali memilih beberapa buku.

Setelah selesai memilih beberapa buku, Arfan segera pergi untuk membayar buku tersebut diikuti oleh Tasya yang telah memegang beberapa novel dan buku latihan soal. Setelah selesai membayar bukunya, Arfan hendak pergi namun Tasya menahan lengannya. "ada apa?" tanya Arfan. "dompet gue ketinggalan di mobil lo, bisa bayarin punya gue dulu ngga? Nanti gue ganti uang nya."

Arfan mengangguk dan membayarkan buku Tasya, kemudian mereka kembali ke dalam mobil. "ini ganti duit lo yang tadi ke pakai," Tasya menyerahkan beberapa lembar uang kepada Arfan, namun Arfan menolak, "ngga usah diganti anggap aja ini hadiah buat lo karena kemarin kan lo barusan ulang tahun," Arfan segera menjalankan mobil nya.

"beneran nih?" tanya Tasya dan Arfan mengangguk. "oke makasih," ucap Tasya di sertai senyuman.

"Fan, gue lapar nih, bisa berhenti bentar nggak?" tanya Tasya, sebenarnya dia tidak lapar hanya saja Tasya benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama Arfan. Karena sudah sejak dulu Tasya menyukai Arfan dan baru kali ini dia dapat merasakan dekat dengan Arfan.

"sorry Sya, gue ngga mau buat Kei nunggu terlalu lama," jawab Arfan yang fokus mengendarai mobil.

"oh oke deh," Tasya mengangguk dan tersenyum padahal di dalam hatinya terasa panas mendengar penolakan dari Arfan.

"Kei itu yang tadi lo jemput kan? Yang kemarin perutnya keroncongan itu?" tanya Tasya. Arfan agak tidak suka mendengar pertanyaan Tasya yang menyebutkan bahwa Kei 'keroncongan' Arfan sangat tidak suka itu. Arfan hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Tasya.

"emang Kei itu siapa lo?"

Arfan menoleh ke arah Tasya ketika pertanyaan itu terlontar dari mulut Tasya. Dengan cepat Arfan menjawab, "dia pacar gue."

Mendengar jawaban dari Arfan, Tasya hanya diam sedangkan batinnya bersungut tidak terima jika Arfan sudah mempunyai pacar. "kapan jadian nya Fan?" tanya Tasya kembali.

Sejenak Arfan berpikir, mencoba untuk mengingat namun hasilnya nihil, Arfan lupa kapan dirinya dan Kei memulai hubungan. Dengan asal Arfan menjawab, "bulan lalu."

Kini Tasya hanya terdiam dan meminta Arfan segera mengantar nya untuk pulang. Dan Arfan segera mengantarkan Tasya pulang.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, kini jam telah menunjukkan pukul sembilan, dan Arfan masih dalam perjalan mengantarkan Tasya pulang.
















Halloooo gaesss, sorry banget nih gue baru update kemaren gue belum dapat inspirasi dan tadi baru tuh imajinasi gue lancar, mungkin gara gara kesenangan libur kali yakk. Oh iya buat kaka kaks yang bakal ujian semangat terus yaa jangan lupa belajar. Semoga hasilnya memuaskan.

Makasih buat para readers yang setia membaca cerita Pacar Cuek ini dan makasih juga udah vomment kalian penyemangat gue deh. O iya chapter selanjutnya bakal segera gue up.

Big hug 💙


PACAR CUEK [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang