Chanyeol tidur disofa kamar Rose. Bukan tidur, lebih tepatnya merhatiin Rose yang lagi tidur.Dilihatnya Rose bergerak gusar, sampai akhirnya Rose ngebuka matanya.
Chanyeol langsung ngehampirin Rose.
Udah jam 3 pagi, berarti 4 jam habis Rose pingsan di bar. Untungnya orang di rumah udah tidur, jadi nggak ada yang tau Rose kobam.
Chanyeol ngasihin segelas air untuk Rose, Rose yang ngerasa haus plus pening pun minum air yang Chanyeol kasih.
"kenapa lo minum sebanyak itu sih?" omel Chanyeol.
Rose ngasih gelas yang udah nggak ada isinya buat Chanyeol terus diam dengan pandangan kosongnya. "gue pengen putus sama Jungkook."ungkap Rose pelan.
Chanyeol langsung natap Rose nggak percaya. "lo ngomong apa sih!?" tanya Chanyeol.
"gue serius, ka!"jawab Rose lirih, dan mulai nangis.
"Kenapa?"Tanya Chanyeol langsung duduk ditepi ranjang Rose, dan meluk tubuh ade kesayangan dia itu.
Rose akhirnya nangis sesegukkan dipelukan Chanyeol. "he is a jerk"ungkap rose. "i see him with his affair."lanjut rose.
Chanyeol ngelepas pelukkan mereka berdua dan ganti genggam tangan Rose. "Ros, gue tau lo marah banget sama Jungkook. Tapi apa lo siap nerima semua konsekuensi dari berakhirnya hubungan lo berdua?" komentar Chanyeol natap Rose. "lo tau kan apa yang orangtua kita dan mami harapan dari jauhnya hubungan lo berdua?" lanjut Chanyeol.
Rose balas tatapan Chanyeol dengan tatapan sendu. "Dan lo tega kak? Gue nikah ama cowok yang main api dibelakang gue. Apa gue kurang ngasih kebebasan ke dia? Ampe dia bohongin gue?"tanya Rose balik.
Chanyeol diam. "gue sakit Ros, gue sakit denger ini semua. Tapi gue juga sakit kalo orang tua kita kecewa, apalagi Mami yang lo tau sendiri gimana dia terhadap lo maupun keluarga kita?"jawab Chanyeol, secara Mami itu orang yang selalu siap sedia bantuin keluarga mereka kalau lagi kesusahan, dan ngerawat Rose dan Chanyeol kayak anaknya sendiri.
Rose ngebuang mukanya, dengan tangannya yang ngehapus air matanya. "kalo lo tanya gue tega atau nggak tega. Seratus persen gue nggak tega ngeliat lo nikah ama orang yang bikin lo nangis." tambah Chanyeol.
"gue mau yang terbaik buat lo, kalo emang lo mau putus. Lo pikir Jungkook bakal mau putus?" tanya Chanyeol yang nggak dijawab sama Rose.
Chanyeol benar, Jungkook nggak mungkin ngelepas Rose.
Chanyeol berdiri, berniat ninggalan Rose, ngebiarin Rose ngerenungin semua pilihan dia. "pikirin matang-matang, keputusannya di kamu. Kalo kamu mau putus, siapin plans kamu. Yakinin mamah papah, minta maaf sama mami. Putus baik-baik. Okay." tegur Chanyeol sebelum keluar dari kamar Rose.
Rose diem mikirin apa yang Chanyeol bilang, Rose nggak bodoh dengan mutusin Jungkook gitu aja. Dia tau ada konsekuensi diatas semua pilihan, karena itu dia harus mutar otak buat keputusan yang dia pilih.
Chanyeol juga tau kalo nggak ada satu orang pun yang suka diselingkuhin, dibohongin, dan nggak mungkin buat dia maksa Rose untuk bertahan, walaupun dia marah sama fakta yang Rose ungkapin tapi sangat enggak mungkin dia untuk ngehajar Jungkook karna dia udah nganggap Jungkook layaknya adik kandung dia.
Sepeninggalannya Chanyeol, Rose diam natap keadaan luar lewat jendela. "ini semua tergantung Jungkook. Gue bakal pergi, kalau dia bahagia sama pilihan dia."monolog Rose.
Pusing dengan pikirannya yang kesana kemari rose pun milih buat tidur.
***
Rose kebangun paginya. Kepalanya udah nggak sepusing semalam.
Rose beranjak ke kamar mandi dengan gontai, setelah 20 menit mandi Rose keluar dengan kimono nya dan langsung masang pakaian dia.
***
Chanyeol masuk ke kamar Rose, penasaran dengan keadaan Rose sekaligus dengan keputusan Rose.
"udah makan?"tanya Chanyeol basa-basi.
Rose ngedesis pelan. "cih. Tumben nanyain"sindir Rose dengan senyum tipisnya.
Chanyeol nyengir. Terus dia ikut duduk di dekat Rose. "ka?"panggil Rose pelan.
Chanyeol ngeliat kearah Rose. "huh?"gumam Chanyeol.
"kalo Jungkook sama dia, apa salah gue ninggalin dia."tanya Rose
Chanyeol reflek ngejawab. "ya engglah, toh dia baha-- eh"Chanyeol nahan omongannya.
"gue pikir, kalau dia bahagia sama cewek yang sekarang, gue harus mundur."Kata Rose, Chanyeol natap Rose sedih.
"up to you, sayang." Chanyeol nyerah ngelus puncuk kepala Rose lembut.
"Jujur, gue sayang banget sama Jungkook."Ungkap Rose pelan.
Chanyeol ngedesah pelan. "gini, gimana kalo lo ngasih waktu buat Jungkook berubah?"Balas Chanyeol yang ngebuat Rose nautin alisnya.
"Maksud gue, buat dia tau apa yang paling berarti, apa yang paling dia butuhin."Jelas Chanyeol.
"Caranya?"Tanya Rose. "gue harus pergi, gitu?"tambah Rose natap Chanyeol.
Chanyeol diam untuk beberapa detik. "itu salah satu opsi." jawab Chanyeol akhirnya.
"lo bener. Gue harus pergi, dan..." Rose ngejeda omongannya. "dan liat apa dia benar cinta sama gue atau emang udah seratus persen berubah. "lanjutnya Rose mantap.
Chanyeol senyum tipis dan bawa Rose kepelukan dia. "Udah dewasa aja chipmunk-nya kakak, udah bisa bikin pilihan. Bangga gue! "Ucap Chanyeol sambil ngelus pundak Rose.
Rose yang dengar ucapan Chanyeol ketawa pelan, walaupun hatinya nggak sinkron dengan wajah dia yang cerah.
Mau gimana lagi, nggak ada yang menjamin suatu hubungan itu lurus-lurus terus sampe pelaminan, ada saatnya cobaan datang, dan sekarang cobaan ada hubungan Rose dan Jungkook. Apa yang Rose nggak mau lakuin, harus dia lakuin.
#TBC
udah kan aku tepatin janjinya!
Next chapter lebih dari target yang kemaren ya, bukannya gila vote & comment, cuma itu buat penyemangat kok.
Kalo banyak komen dan vote rasanya pengen update mulu:)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]The curses of seven year
Fanfiction{TAMAT} [M] Katanya sih kutukan 7 tahun. Insipired by our gab soon & the curse of 7 year.