37 : Justin

3.5K 452 25
                                    

×don't forget to vote and comment×

***

BUKKK

Pintu mobil itu ditutup dengan keras.

Cowok dengan pakaian serba gelap dengan raut muka kesal duduk di jok belakang, dia ngelapasin masker yang nutupin wajahnya.

"kenapa lagi sih?" Tanya seorang cowok dengan kemeja birunya yang dudum tepat disamping cowok yang baru aja masuk, sedikit kaget karna benturan pintu mobil.

Tapi, udah hafal dengan tingkah cowok bongsor yang belum dewasa ini.

"Gue udah bilang jadwal pemotretan gak boleh dimaju-mundur seenaknya. Putusin kontraknya, gue nggak mau tau!" suruhnya.

Cowok disampingnya tadi ngedesah pelan. Tapi, mau nggak mau nurutin permintaan sang tuan muda yang terhormat ini.

"nih, nih, liat gue bilang lo udah nggak mau kerja sama, sama mereka. Puas??"tanya cowok berkemeja itu, dia nunjuk layar handphonenya yang  nampilin pesan pembatalan kontrak.

Cowok dengan pakaian gelap tadi langsung ngebaikin posisi duduknya, dan nyandarin tubuhnya.

Dia nutupin matanya, ngetralin emosinya. Tapi, satu aroma sampai ke indra penciumannya detik itu juga dia ngebuka matanya.

"bau apaan ni??"Tanyanya natap tajam pria disampingnya. "lo bawa mawar?? Buang-buang!!"Suruhnya dengan kedua jari tangannya udah ngapit hidungnya, biar nggak ngecium bau yang dia maksud.

Cowok berkemeja pun gelabakan."H-hah?" Ucapnya panik mencari sumber bau.

"buang!!" bentak cowok itu setengah teriak, dengan kesal dia ngebuka pintu mobil terus keluar dan nutup pintunya dengan kasar.

Cowok berkemeja tadi dengan sigap nyari keberadaan bunga atau pun benda yang menyebabkan bau mawar ini. Dan dia nemuin bucket bunga mawar duduk diam dibangku disamping bangku sopir.

Dengan cepat dia ngambil bunga itu, dan keluar dari mobil untuk ngebuang bunga itu.

Setelah itu dia balik ke mobil sambil ngeliatin cowok yang dari tadi mood-nya emang jelek, dan bisa dia tebak raut mukanya pasti lagi masem banget sekarang.

"Just! Masuk!" suruhnya. Yang dipanggil pun langsung masuk tanpa suara.

"hoo, ayo berangkat!"ajaknya ke cowok yang baru aja datang.

Mereka pun ada didalam mobil.

"semprot parfum, cepet!!!" suruh si man in black itu bossy.

Cowok yang berkemeja mau nggak mau nurutin perintahnya, ya mau gimana lagi. Cowok itu bakal baik-baik aja kalo enggak moodnya diancurin, atau karna hal-hal yang nggak dia suka muncul dihadapan-nya.

"bisa nggak nyuruh orang nggak pake marah-marah? Tu bunga dari fans lo!"komentar cowok itu setelah nyemprotin parfum.

Yang dikomentarin cuma desis kesal. "udah gue bilang gue nggak suka mawar! Apapun bentuknya!"balasnya ketus.

Mobil mereka pun mulai bergerak.

"lo tu ya!"

Oke, dia nyerah sama si kepala batu ini. Dia pun milih buat nge-check jadwal sang tuan muda.

"masih ada kegiatan?"tanya si tuan muda dengan mata ketutup.

"ho'oh"jawabnya cowok itu, bisa dia dengar 'tuan muda'-nya ngedesah pelan.

TARRR!!

Suara petir barengan dengan turun-nya hujan deras. "batalin!" Suruh sang tuan muda seenaknya.

[✔]The curses of seven yearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang