35 : Letter

4.1K 506 114
                                    

×Don't forget to vote and comment×

***

Semua rasa capek maupun sakit yang Jungkook alami baru kerasa saat posisi badannya kayak gini, dia ngerasa lemah bahkan buat ngebenarin posisinya.

"you okay?"

Jungkook ngeliat bayangan tangan yang terulur ke depan mukanya, tangan itu putih mulus, dan kecil.

Jungkook pun natap tangan itu, dengan cepat dia menerima uluran itu dan bangkit berdiri.

"Ro--"

Perkiraan Jungkook salah, dia bukan Rose-nya.

"you okay?" tanya cewek itu sekali lagi, yang terlihat sangat jelas berasal dari barat itu.

Jungkook yang kecewa dengan
ekspektasi-nya, cuma bisa ngangguk lemah.

"be carefully okay!" peringat cewek itu sebelum pergi ninggalin Jungkook.

Jungkook jalan dengan gontai, dia nggak tau kemana lagi dia nyari Rose-nya.

Tanpa Jungkook sadar, air matanya dia jatuh setetes. Bukti kalau dia benar-benar khawatir, dan segini perihnya yang dia rasa.

Dia ngerasa marah dengan kepergian Rosè, tapi disatu sisi dia ngerasa dia punya kesalahan yang besar yang dia sendiri nggak tau itu apa.

Sampai akhirnya dia mutusin buat ninggalin bandara, karna Rosè enggak ada ditemuin disana.

***

Gelapnya malam udah datang.

Jungkook berhenti tepat didepan rumahnya.

Disana hujan turun, sama saat terakhir kali dia bareng Rose. Jungkook natap air yang jatuh dari langit itu lewat kaca mobil, entah sesembab apa matanya sekarang, Jungkook enggak peduli.

Tiba-tiba ingatan Jungkook ketuju sama benda yang daritadi dia bawa, dia langsung nyari keberadaan benda itu. Setelah nemuin benda itu, Jungkook dengan enggak sabarannya ngerobek kertas itu.

To: jeon jungkook

Sebelumnya aku mau minta maaf
Maaf pergi tanpa ngabarin
Maaf bikin kamu khawatir
Maaf

Jungkook meremas ujung kertas surat itu, setelah baca kata 'maaf' yang terakhir Rosè tulis, kelihat jelas disana ada bercak basah yang udah pasti cewek itu nangis pas nulis ini surat.

Jungkook lanjut baca surat itu, dan bersamaan dengan kalimat yang Jungkook baca selanjutnya petir bergema.

"Kook, Let's end it now"

Kalimat itu sukses, ngebuat Jungkook beku dan mata yang tadi udah kering sekarang basah lagi karna air mata.

"Yang kita butuhin dalam hubungan itu komitmen, komunikasi dan kepercayaan. Kamu tau gimana hancurnya hubungan kalau salah satu dari mereka nggak berjalan dengan baik.
Aku pikir aku udah jadi pacar yang baik dan sempurna buat kamu, dan ternyata aku salah. Sekali lagi, Maaf. mungkin dengan kepergian aku, kamu bakal lebih bahagia dan bebas dalam memilih kebahagiaan kamu.
makasih untuk tujuh tahun hubungan kita dan sepuluh tahun persahabatan kita."

From: Roseanne park

Jungkook ngegeleng kepalanya berkali-kali. "E-enggak Ros!!" ucap Jungkook sendiri.

Jungkook tau sekarang, tau ini semua kesalahan dia. Tau kalau rasa 'tertarik'-nya itu ngerusak hubungan mereka.

Jungkook ngeremas surat itu, dengan satu tangannya ikut ngeremas setir itu dengan keras.

Dari banyak alat komunikasi di dunia ini, dan jaman se-modern ini.
Kenapa harus surat yang Rose kasih ke dia?
Apa Rose berniat untuk mutusin komunikasi dengan dia?!

Jungkook nampar setir itu berulang kali, ngelampiasin rasa marah sama diri dia sendiri.

"ROSE!! ROSE!!" teriaknya lirih.

Nggak akan ada orang yang akan dengar teriakan menyedihkan Jungkook.

"gue emang brengsek Rose, lo boleh marah dan maki gue sepuasnya, lo tampar gue sampai luka gue setimpal dengan rasa sakit lo."Ucap Jungkook disela tangisan dia.

"Tapi satu hal yang harus lo tau, gua belum pernah belajar hidup tanpa lo." tambah Jungkook lirih.

Jujur Jungkook, enggak pernah sekalipun berpikir untuk hidup tanpa Rose, karna yang dia tau sejauh apapun langkahnya, disana di ujung langkahnya selalu ada Rose yang setia nungguin dia.

Dan saat ini juga Jungkook sadar, kalau selama ini dia teramat sering ninggalin Rose. Dia sadar, baru sadar akan semua kesalahannya, dan dia terlambat.

"G-gue nggak sekuat lo, jangan pergi..." ucapnya nanar.

Jungkook keluar dari mobilnya, ditengah hujan deras dia jalan ke arah pagar rumahnya yang ketutup rapat.

Tepat didepan pagar itu Jungkook jatuh dan terbaring terlentang, ngebiarin air hujan jatuh langsung ke tubuhnya.

"ROSEEE!!" teriak Jungkook frustasi.









***


"mi, maafin Rose...."cuma kata itu yang bisa Rosè lontarin saat telepon dia terhubung dengan serong disebelah sana
































END

















#TBC

CANDA DENG

MAUNYA GIMANA NIH?

SAD APA HAPPY??

UNTUK NEXT SEPERTI BIASA

±150 VOTES
50 COMMENTS



[✔]The curses of seven yearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang