Fact and Question

1.6K 57 12
                                    

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum ... 😊😊😊

Selamat pagi semua, semoga sehat selalu. Siap ngikutin sesi Fact and Question? Ehm aku sendiri agak grogi, soalnya baru pertama kali ini jadi moderator FaQ.

Cek cek cek
Bentar, aku check sound dulu, udah enak apa belum audionya.

Yang lain juga udah pada dateng dan duduk di tempat masing-masing. Lima menit lagi bisa mulai nih.

"Mulai aja, Ke. Keburu siang ini. Bisa-bisa nggak jadi liburan deh!" teriak Robby yang udah stand by membidik gambar.

Aku: "Oke, aku mulai aja ya, udah, Rob?" kuteriaki Robby yang lagi nyiapin kamera di dua sudut. Pengambilan gambar dari pojok kanan depan dan satu kamera di belakang, sudut kiri ruangan. Tentunya Robby dibantu sama Zain.

"Siapa Zain?" tiba-tiba ada yang nyeletuk.

Tepok jidat, aku lupa kalau belum ngenalin Zain sama kalian. Tahan pertanyaan kalian, nanti kamu tahu jawabannya di bab lima belas.

Aku; "Udah siap semuaaa?"

SIAAAPPP

Jawab mereka, cuma Joanna dan Mandala yang paling semangat, lainnya ogah-ogahan. Abang Bayu lagi sibuk ngetik, entahlah nggak tahu apaan. Mentang-mentang FaQ ada di ruangan dia ini.

Kamera On

Aku sebagai manajer mereka sebutan keren dari kata 'Emak', sengaja ngadain sesi Fact And Question untuk menjawab beberapa pertanyaan yang masuk, baik dari wattpad ataupun facebook.

Harusnya sesi ini udah mulai dari tadi tapi molor dari jam yang disepakati. Tahu lah kebiasaan orang Indonesia, nggak telat itu nggak afdol. Iya kan?

"Baiklah, pertanyaan pertama datang dari seseakun di facebook untuk Mandala."

"Aku dulu nih? Peran utamanya kan Joanna." Mandala terhenyak sambil nunjuk mukanya sendiri.

Aku: "Nggak usah protes, tinggal jawab aja, apa susahnya! pertanyan buat kamu, "Mandala suka sama Joanna dalam artian yang bagaimana?"

Mandala mengedikkan bahu sebelum menjawab, "Biarlah, cuma aku dan Tuhan yang tahu."

Sontak sorot mata semua orang tertuju ke Mandala.

Aku sendiri kaget denger jawabannya yang ambigu.

"Ke, boleh tahu siapa yang nanya gitu nggak?" interupsi Robby.

Aku: "Emang kamu kenal, nggak juga kan?"

"Pengen gue jitak palanya, nggak ada pertanyaan yang lebih mutu apa?" Elah Robby malah emosi.

"Lebih mutu lagi, kalau kamu STOP bahas soal perasaan, Ke!" usul Bayu.

Aku: "Iya deh, Bang. Bener juga. Lanjut pertanyaan lain aja ya ...."

"Ada yang salah kalau bahas perasaan ya? tinggal jawab ini. Bohong enggaknya mana ada yang tahu," potong Joanna.

Duh, mijit pelipis aku. Kenapa jadi OOT sih?

Aku: "Mending bahas yang lain dulu, ini ada pertanyaan penting dari @Chacha (gagal tag) "Diurnarii itu artinya apa?" Betareaders banyak yang nanya juga soal ini. Siapa yang mau jawab? Joanna?"

"Saya aja yang jawab, Ke?" Bayu ngangkat tangan kanan.

Aku: "Silakan Bang,"

Bayu: "Diurnarii berasal dari bahasa latin yang artinya jurnalistik. Bener kan?"

Aku: "Yup, bener banget. Biar yang lain pada tahu semua. Kalau Diurnarii artinya jurnalistik."

"Ke, nggak ada pertanyaan buat aku nih?" tanya Robby. Ini cowok satu cerewet parah.

Aku menghela napas, "Sabar napa sih, Ini bingung mau pertanyaan yang mana dulu."

"Oke deh. Next Question," perintah Robby.

Aku: "Sebenarnya, ini bukan pertanyaan. Tapi Omelan dari Mak @Deffy buat Joanna sama Mas Rizki. Eh, Jo! Mas Rizki kenapa nggak dateng?"

Joanna: "Dia lagi ke kantor pusat buat tanda tangan kontrak baru. Lagian, aku nggak bilang sama dia kalau ada sesi FaQ."

"Lah, kenapa?" Aku melongo. Asli. Bisa-bisanya Joanna nggak bilang sama Mas Rizki.

"Ya, firasat aja. Takut ada yang rusuh nanti," jawab Joanna enteng.

"Btw, Ke. Itu si Mak Deffy, kenapa mau ngomel sama mereka?" sela Mandala.

Aku: "Em, itu soalnya mereka berdua sama-sama keras kepala. Nggak ada yang mau ngalah. Bisa payah lah kalau Emak-emak udah ngomel."

"Dih, aku nggak salah ya. Mas Rizki tuh suka curigaan. Kan ngeselin," gerutu Joanna. Dia mengerucutkan bibir dengan ekspresi sebal.

"Kalau Rizki terlalu ribet. Biar Joanna sama saya, Ke?" kata Bayu.

"What the hell, sembarangan aja kalau ngomong. Mentang-mentang Bapak punya wewenang, Bapak tetep nggak bisa seenaknya ngerendahin harga diri Joanna!" sergah Robby. Tiba-tiba dia ninggalin kameranya disangga tripod. Dia jalan ngedeketin Bayu yang abai dengan kedatangannya.

"Mau ngapain?" tanya Mandala sambil narik seragam Robby, pas dia jalan ke arah meja Bayu.

"Aku pergi aja deh. Daripada rusuh." Joanna bangkit lalu berjalan keluar.

Aku: "Jo, mau ke mana?

Mandala: "Bubar aja deh, Ke. Ini mulai nggak kondusif." Dia berdiri di depan Robby, lalu mendorong dada Robby supaya mundur, tak melanjutkan langkahnya menghampiri Bayu.

Zain: "Gue off kamera, Ke!"

Klik

Aku nyalain kamera sendiri,

Maaf, dilanjut lain waktu ya, kudu bikin wawancara secara terpisah. Emak nggak kuat ngehandle bocah-bocah gede.

Wassalamu'alaikum

Matiin kamera lagi, KLIK.

DiurnariiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang