46

89.9K 3K 156
                                    


"BANJIR BANJIR..."

Teriakkan Ken memenuhi ruangan,membuat Nesya selaku orang yang membuat Ken menjadi teriak-teriak itu pun menutup telinganya.

"BERISIK BANJENG,BANGUN GA KEN!ATAU MAU GUE SIRAM PAKE AIR PANAS?"

Mendengar ucapan Nesya,Ken yang baru sadar apa yang terjadi pun langsung membuka matanya lebar-lebar.

"Jadi kamu yang nyiram aku?"

"Iyalah,emang siapa lagi?udah sanah mandi,temenin aku jalan-jalan."

"Yaelah nanti aja ya Nes,masih pagi juga."Ken pun berancang-ancang untuk tidur kembali meneruskan mimpinya,namun langsung dicegat oleh Nesya.

"Eitss..kalo kamu masih mau nolak?aku pergi sama kak Angga aja nih!"

Mendengar ucapan Nesya,Ken pun langsung beranjak masuk ke kamar mandi.

"GA USAH PERGI SAMA TUH BUAYA AIR ASIN,AKU MANDI NYA CUMAN SEBENTAR,WAIT ME YA PRINCESS..."pekik Ken dari dalam kamar mandi.

Melihat tingkah Ken yang seperti anak kecil,Nesya pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya heran.

15 menit kemudian,Ken pun sudah siap,dengan kaos hitamnya yang ia padukan dengan jeans hitam,serta sepatu sneakers putih yang membaluti kakinya.

"Nah kan aku udah siap,cepet kan cepetkan?"

"Palalu cepet,hampir lumutan gue nungguin luuuuuu..."pekik Nesya kesal.

"Kok lu gue si?kan kita pac.."

"Ga usah banyak bacot lu bambang,cepetan jalan hayu!"

Ken pun menuruti perintah Nesya,dan mulai melangkahkan kakinya,berjalan.

"kamu ngapain jalan kaki gitu?kan kita perginya naik mobil ganteng..."pekik Nesya yang benar-benar kesal.

"Loh?kan tadi kamu sendiri yang bilang 'ga usah bacot bambang,cepet jalan hayu!' gitu.."

Ucap Ken yang benar-benar polos itu pun membuat Nesya ingin benar-benar menjedotkan kepala Ken ketembok,agar kadar kegesrekan laki-laki itu pun berkurang sedikit.

"KEN,MAKSUD AKU ITU,JALAN DALAM ARTIAN KATA,KITA BERANGKAT.BUKAN JALAN YANG BENER-BENER JALAN KAKI GITUUU.."

"Oh..yaudah ayu,tapi kita mau kemana?"

"Udah kemana nya ga penting,yang penting sekarang kita jalan dulu."

"Nes,jalan tanpa tau tujuan itu tuh ga bisa,kaya hidup aku tanpa kamu,ga bisa aku ga bisa."

Nesya pun menatap laki-laki dihadapannya dengan malas. "Gausah gombal-gembel,ga cocok jadi Dilan."

"Iya aku kan Kennath,bukan Dilan,jadi wajar dong ga cocok jadi Dilan."

"Sekali lagi jawabin,bener-bener aku tebas pala kamu Ken!"

Ken pun menatap Nesya takut,lalu ia pun langsung masuk ke dalam mobil,tak lupa,sebelum dirinya masuk ke dalam mobil,ia terlebih dahulu membukakan pintu mobil untuk Nesya,lalu setelahnya ia pun ikut masuk ke dalam mobil,dan menjalankan mobil tersebut,menelusuri ibu kota.

Sepanjang perjalan,tak ada yang membuka suara diantara keduanya,Ken yang fokus menyetir,dan Nesya yang sibuk memperhatikan gedung-gedung berjejeran lewat jendela.

Tak lama setelahnya,hujan pun mulai turun menguyur ibu kota,membuat kesan romantis bak film-film romace bagi Ken dan Nesya,yang sedari tadi terlibat suasana awakard.

"Kalo dipikir-pikir kita lucu ya Ken,dulu memaksakan diri untuk saling membenci,tapi sekarang malah sebaliknya,"ucap Nesya dengan yang masih sibuk memerhatikan gedung-gedung lewat jendela.

Dijodohin musuh [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang