"Eh Nesya makan sini juga?"Suara itu,suara yang amat sangat percis yang Ken dengar malam tadi.
"Eh iya Ge,lu juga disini?"
Tepat sasaran dugaan Ken dan tanpa ia lupa sedikitpun,suara itu adalah suara dari Geo,mantan kekasih istrinya itu.
"Ck..ngapain si nyamuk kebon disini?"ucap Ken dengan nada tak suka.
Mendengar ucapan Ken yang tak suka terhadap kehadiran dirinya,membuat Geo enggan untuk menjawab dan mengabaikannya. "Iya nih Nes,btw mau kemana pagi-pagi ginih?"
"Oh..ini Ge,mau ke acara festival gitu,"balas Nesya dengan senyum manisnya,membuat Ken berdecak sebal.
"Wih..sama dong,bareng aja kalo gitu mah."
"Iya Ge,gue malah seneng kalo lu juga mau ikut."
"Okeoke..nanti sekalian gue ajak ke tempat yang keren didaerah Bandung."
"Beda ya,yang sekarang jadi anak Bandung mah.."
"Iya dong,kenalin,gue Dilan."
Mendengar candaan Geo yang mengaku dirinya Dilan,membuat Nesya terkekeh geli,sementara Ken yang melihat itu pun merasa dirinya hanya ibarat angin,ada,tapi tak dianggap.
"Ehem..sembarangan ngajak pacar gur jalan tanpa ijin dulu sama gue lagi,"pekik Ken sinis.
"Lah?baru pacarkan?gue masa depannya,"balas Geo dengan pdnya,membuat Ken menggeram kesal.
"Sembarangan lu bahlul,Nesya tuh masa depan gue."
"Eh dia masa depan gue ya."
Nesya yang merasa suasananya sudah tak membaik pun,berusaha menghentikan adu mulut dua lelaki tersebut.
"Berhenti bacot atau gue pergi ke festival sendiri?"
Mendengar penuturan Nesya yang terdengar serius,membuat Ken dan Geo membungkamkan mulutnya,dan beralih menatap sinis satu sama lain.
Nesya yang melihat keduanya sudah diam pun bernafas lega,sekaligus terkekeh geli atas kelakuan Ken dan Geo yang tengah bertatapan sinis satu sama lain.
"Hahaha..kok gemes si?jadi pengen smoting ususnya,"kekeh Nesya dalam hati.
Jauh dari Bandung,lebih tepatnya diibu kota Jakarta,seorang wanita berdarah asli negri Gingseng itu, tengah dibuat emosi sekaligus kesal atas apa yang terjadi.
Wanita itu adalah,Sura.
Prangggg...
Pranggg..
Seperti orang kesetanan,Sura membanting apapun yang ada dihadapannya.
"Argh...KAMU JAHAT KEN!KAMU JAHAT,"pekik Sura dengan air mata yang mengalir membasahi pipinya.
Ceklek..
Suara pintu terbuka,membuat Sura beralih menatap ke arah pintu,dan merasa senang,karna ia yakin bahwa orang dibalik pintu tersebut adalah Ken.
"Ken,aku yakin kam-"
Ucapan Sura terhenti,saat tau siapa sebenarnya orang yang ada dibalik pintu tersebut.
"Sur-Ya ampun nak..kenapa bisa berantakan gini?terus kam-kamu nangis?"pertanyaan bertubi-tubi keluar dari mulut Hara,yang tak lain adalah mamah Sura.
Sura yang melihat mamahnya itu pun langsung berhambur kepelukannya,dan menangis disana.
"Hiks..mah,Ken punya perempuan lain mah,dia tega ninggalin Sura,"ucap Sura disela tangisnya.
"Syut..ga usah nangis nak,ikhlaskan Ken,masih banyak pria lain diluar sana,biarkan dia bahagia,"jelas Hara seraya menenangkan anaknya.
Mendengar penjelasan mamahnya,membuat emosi Sura kembali naik,dan melepaskan pelukannya.
"Mah..mamah tuh ga tau apa yang Sura rasain!"
"Sura..ikhlasin semuanya nak,Ken buk-"
Brakkk...
Dengan reflek dan tanpa sengaja,Sura mendorong keras mamahnya itu,hingga membuat mamahnya terbentur meja yang ada dihadapannya.
"Mah..mah..bangun mah."
"Mian eomma.."
"Mian.."
Dengan tangis Sura berusaha membangunkan mamahnya,namun hasilnya nihil,mamahnya tak kunjung bangun.
Melihat tak ada respon dari mamahnya,membuat Sura beralih memeriksa detak jantungnya.
Dan betapa terkejutnya Sura,saat semuanya telah berhenti,mamahnya telah tiada.
"Hajimaaa..."
Dengan tatapan penuh bersalah dan air mata yang membasahi pipinya,Sura masih berusah membangunkan mamahnya.
Namun hasilnya tetap sama,mamahnya tetap setia memejamkan matanya.
Akan tetapi,rasa sedih dan rasa bersalah Sura lenyap seketika,saat otaknya berpikiran yang tidak-tidak atau bisa disebut,gila.
"Tunggu..kenapa gue mesti nangis?bukannya kalo mamah pergi gue bisa jadiin ini semua buat deket sama Ken lagi?Ken kan orangnya ga tegaan."
Tidak menyia-nyiakan kesempatan,Sura pun langsung beralih menelpon sosok dambaan hatinya,Ken.
"Hikss..hallo Ken,Ken tolong aku,mamah hikss...meninggal."
"Iya hiks..makasih Ken.."
Tuttt...tuttt..tutt
Setelahnya,Sura pun tersenyum senang atas respon yang diberikan Ken.
"Hahaha..ternyata ada gunanya juga kematian mamah,daripada omongannya yang ga penting itu dan ga menjamin bikin gue sama Ken bersatu lagi,"pekik Sura masih dengan senyum senang yang terpampang jelas diwajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin musuh [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"sorry ya,gue ga suka sama yang datar!" "MUHAMMAD KENNATH SANJAYAAAA.." @xxchu