6. DERITA ANAK, IBU, DAN AYAH KETIKA KHILAFAH TIADA

94 10 1
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jangan lupa vote, comment, dan share. Semoga menjadi amal jariyah kita semua. Semoga juga dapat membuat kita mendekatkan diri kepada Allah. Aamiin Ya Rabbal 'alamiin.

Derita Anak, Ibu, dan Ayah ketika Khilafah Tiada

_✍Uus Rusad_

Andai  khilafah telah tegak berdiri menaungi rakyatnya dengan hukum Islam, tentu anak tidak akan menghabiskan hari-harinya dalam kesepian karena hanya ditemani mobil-mobilan, boneka, HP, dan pembantu.

Sementara ibunya sibuk bekerja mencari sesuap nasi untuk membantu suaminya yang hanya bisa menghasilkan upah dari kerjanya yang cukup membeli sebungkus nasi setiap hari.

Padahal Negara itu wajib memenuhi kebutuhan pokok setiap individunya (pangan, sandang, papan) dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakatnya (pendidikan, kesehatan, listrik, jalan dll).

Sehingga seorang istri yang sejatinya menjadi ibu, pendidik anak-anaknya, dan pengatur rumah tangga, tentu tidak akan terjadi anak menjadi kehilangan cinta ibunya karena sibuk bekerja.

Andai saja khilafah sudah tegak berdiri mengurus urusan umat dengan hanya bersandar pada sistem Islam, tentunya keringat para suami yang menghabiskan hari-harinya untuk mencari nafkah, tidak akan disia-siakan oleh kholifah.

Negara akan menghargai mereka para ayah dengan memberikan upah yang layak dengan kebutuhan pokok setiap indvidu, dan anak-anak akhirnya bisa tenteram menerima pendidikan dari orang tuanya tanpa mesti dibebani beban ekonomi yang terjadi saat ini.

Sejatinya ketika para ibu yang menghabiskan hari-harinya untuk bekerja, bukan menghabiskan hari-harinya untuk mendidik anaknya dan berbakti kepada suami penuh dengan kesadaran iman, tentunya semua itu tidak akan pernah terjadi dalam sistem khilafah Islamiyah.

Sebaliknya, semua ini terjadi hanya dalam sistem kufur demokrasi-sekuler yang menjadikan para wanita dituntut untuk bersaing dengan laki-laki; wanita disuruh untuk sejajar dengan laki-laki dalam segala bidang; dan wanita hanya dijadikan bahan komoditi hanya untuk kepuasan hawa nafsu pengendali sistem kufur demokrasi.

Akhirnya, anak-anak menjadi kehilangan masa depan dan jati diri; para bapak menghabiskan waktu untuk bekerja; para ibu sudah habis akal sehatnya karena telah menjadi wanita yang memuja tubuhnya sendiri dan memuja segala pernak-pernik material dunawi.

Kapankah anak-anak akan menjadi para calon mujahid, mujtahid, dan mujadid?

Kapankah para ibu akan menjadi pencetak generasi cemerlang sekaligus menjadi istri-istri solehah yang berbakti kepada suaminya?

Kapankah para bapak akan menjadi teladan bagi anak-anak dan istrinya, yang akan selalu menanamkan kebenaran Allah di setiap hela nafas mereka, bahwa hidup mereka ada hanya untuk mengabdi pada-Nya, dan hanya untuk menjadi para pejuang dan pembela umat dan agama Allah?

Ternyata, semua itu hanya akan terwujud ketika Negara sudah tegak dalam bingkai khilafah setelah menumbangkan sistem kufur demokrasi yang telah menjadikan umat manusia memaknai hidup itu hanya untuk makan. Wallahu a'lam.





Semoga bermanfaat Saudara-saudariku.

Vote, comment, and share.

Dalle_Dely

DREAM HIGH (UPDATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang