URGENSI KHILAFAH SEBAGAI PELINDUNG KAUM MUSLIM

8 0 0
                                    

URGENSI KHILAFAH SEBAGAI PELINDUNG KAUM MUSLIM

Oleh: Asrul Tsani Al-Kautsar

Kembali lagi umat Islam dikejutkan dengan kabar yang menyakitkan dan membuat hati geram. Pasalnya lagi dan lagi umat Islam di Rohingya mendapatkan perlakuan yang kejam dari tentara myanmar.
Sebagaimaa yang dilansir merdeka.com bahwa Myanmar gunakan kekerasan seksual sebagai senjata perang.

Jumat, 23 Agustus 2019 18:40
Reporter : Merdeka
Merdeka.com - Misi pencari fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Myanmar mengatakan, pemerkosaan oleh pasukan militer dan bentuk kekerasan seksual lainnya begitu rutin terjadi. Hal ini disebut sebagai cerminan lunturnya budaya menghargai sesama.

Dalam laporan setebal 61 halaman tersebut, PBB meminta militer Myanmar untuk mengakhiri praktik tersebut. Dikabarkan kekerasan seksual digunakan untuk meneror etnis minoritas.

"Komunitas internasional harus meminta militer Myanmar untuk memperhitungkan rasa sakit dan penderitaan luar biasa yang ditimbulkan," ujar Ketua Misi Pencari Fakta, Marzuki Darusman, seperti yang dikutip kantor berita Anadolu, Jumat (23/8).

PBB menemukan, di Negara Bagian Rakhine, di mana minoritas muslim Rohingya menetap, praktik kekerasan seksual begitu meluas selama operasi "pembersihan" oleh pemerintah, 2017 lalu. Operasi militer itu disebut sebagai upaya yang dilakukan Myanmar untuk melakukan genosida terhadap etnis tersebut.

Laporan tersebut menjelaskan, kekerasan seksual digunakan militer Myanmar sebagai strategi untuk mengintimidasi, meneror, dan menghukum penduduk sipil. Disebutkan bahwa hal tersebut sengaja dilakukan untuk memaksa mereka pergi dari wilayah Myanmar.
Anadolu mengabarkan, baik perempuan dewasa atau anak-anak menjadi sasaran dalam sebagian besar serangan oleh militer Myanmar. Selain dipukul, disulut rokok, dan diiris pisau, perempuan Myanmar juga diperkosa oleh pasukan militer yang dikenal dengan sebutan Tatmadaw itu. Bahkan, dalam laporan pencari fakta itu PBB juga menemukan bahwa para perempuan dijadikan budak seksual di pangkalan Tatmadaw. Tak hanya perempuan, laki-laki pun menjadi target pemerkosaan. Mereka disiksa secara seksual dan dipaksa telanjang.

PBB menggambarkan Rohingya sebagai masyarakat yang paling teraniaya di dunia. Rohingya telah menghadapi ketakutan akan terjadinya penyerangan, sejak belasan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada 2012.

Menurut kelompok peduli HAM, Amnesty International (AI), lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar dan menyeberang ke Bangladesh, setelah penumpasan komunitas muslim minoritas itu pada 2017. Ratusan ribu pengungsi Rohingya yang kabur didominasi wanita dan anak-anak. Namun, hal tersebut justru membuat lebih dari 1,2 juta orang dianiaya di Bangladesh. Menurut laporan Ontario Internasional Development Agency (OIDA), sejak 25 Agustus 2017, hampir 24.000 muslim Rohingya telah dibunuh oleh pasukan Tatmadaw Myanmar.
https://www.merdeka.com/dunia/pbb-myanmar-gunakan-kekerasan-seksual-sebagai-senjata-perang.html

Nestapa yang diderita umat Islam rohingya tentunya bukan baru-baru ini terjadi. Penderitaan yang mereka rasakan tentunya membuat hati Umat Islam geram, darah mendidih. Tapi apalah daya tak dapat berbuat apa-apa untuk menyelamatkan mereka. Sebagian umat berupaya memperjuangkan solusi tuntas (khilafah) terhadap masalah tersebut, malah dianggap ancaman oleh sebagian umat islam dan penguasa terkhusus di negeri ini.

Lantas, apakah sejauh ini para pembenci khilafah sudah menyodorkan solusi terhadap masalah tersebut?  Sudahkah mereka memberikan tindakan untuk menyelamatkan umat isalm yang tertindas di Rohingya, dan juga di Pelestina, Suriah, Uighur, Kashmir, dan lain-lain. Dari keganasan dan kebrutalan musuh-musuh Allah?

Padahal Allah SWT dengan tegas memerintahkan kepada Kaum Muslim terlabih lagi para penguasa Muslim termasuk di negeri ini. Allah SWT berfirman:
وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ
“jika mereka meminta pertolongan kepada kalian (urusan pembelaan) agama maka kalian wajib memberikan pertolongaan (TQS Al-Anfal:72)”.

Kaum Muslim Rohingya telah lama menjerit meminta pertolongan. Mereka ingin diselamatkan dari kekejaman tentara myanmar. Oleh karena itu wajib atas Kaum Muslim sedunia, termaksud penguasa di negeri ini dan rakyatnya melindungi mereka.

Akan tetapi, hingga saat ini tidak ada yang meng-indahkan perintah Allah di atas. Bahkan fakta menunjukkan bahwa penguasa-penguasa di negeri Muslim terkhusus di negeri ini tidak dapat berbuat apa-apa atas apa yang menimpa umat islam. Mereka justru bungkam dan cuek terhadap kejadian tersebut.

Lantas apa yang dapat diharapkan dari mereka? Tentu tidak ada yang bisa di harapkan dari penguasa-penguasa Muslim saat ini. Termasuk di nergeri ini. Selama sistem yang mereka jalankan adalah sistem demokrasi-sekuler.
.
Semua realitas yang terjadi, penderitaan dan ketertindasan yang di alami Kaum Muslim di Rohingya, begitu juga Kaum Mmuslim di Pelestina, Suriah, Uighur, Kashmir, dan lain-lain. Menambah keyakinan bahwa urgensi Khilafah sebagai solusi satu-satunya terhadap permaslahan-permaslahn tersebut.

Mengapa khilafah? Tentu karena umat Islam di berbagai wilayah mengetahui dan menyadari bahwa solusi satu-satunya itu hanya datang dari sang pencipta yang maha tahu dari segala yang baik dan buruk bagi manusia. Allah SWT. Menurunkan Islam bukan hanya sekedar Agama tetapi juga sebagai solusi terhadap berbagai permasalahan-permasalahan yang dihadapi manusia termasuk permasalahan yang dihadapi Kaum Muslim di Rohingya dan di negeri-negeri Muslim lainnya yang memiliki nasib yang sama.

Dan tentunya solusi-solusi yang di berikan Allah melalui Islam hanya bisa terealisasikan dengan adanya institusi yang meneraokannya. yakni kekuasaan Islam (Khilafah). Suka tidak suka yaa memang khilafah satu-satunya solusi tuntas terhadap segalah permasalahan yang dihadapi manusia terkhusus Umat Islam. Sebab khilafah dalah perisai/pelindung sejati umat Islam. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
”sungguh Imam (Khalifah) itu laksana perisai. Kaum Muslim akan berperang dan berlindung di belakang dia (HR al-Bukhari dan Muslim)”.

Dengan adanya seorang Khalifah yang menjalankan sistem Khilafah, maka seluruh kaum Muslim di dunia sudah bisa memberikan pertolongan kepada Kaum Muslim Rohingya dan negeri-negeri Muslim lainnya dengan dipimpin oleh seorang Khalifah.

Wallahu’Alam Bisshawab.

Semoga bermanfaat.
Jangan lupa vote, comment, dan share.
Semoga menjadi amal jariyah kita semua. Aamiin Ya Allah.

DREAM HIGH (UPDATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang