81. Serahkan Di Tengah Wabah

10 0 0
                                    

Bismillah. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jangan lupa vote ⭐, comment, dan share. Semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah kita semua. Aamiin.

~Serakah Di Tengah Wabah~

Beberapa fakta di tengah pandemi Covid-19.

1. Penimbun Masker Disebut Rugi 11 Miliar

Dari harga normal Rp 20 - 30 ribu per kotak dengan isi 50 buah, harga masker bedah perkotaknya sempat melonjak hingga Rp 400 ribuan.

Kabarnya, kini penimbun masker harus menelan pil pahit dengan merugi sampai Miliaran rupiah.

Tak hanya penimbun masker saja yang merugi, penimbun termometer infrared juga mengalami hal yang sama.

2. Mensos Akui Bansos Sempat Tersendat Karena Tunggu Tas 'Bantuan Presiden'. Bukti pemerintah serakah hanya demi pencitraan

Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mengakui bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa paket sembako untuk warga terdampak virus corona (Covid-19) sempat tersendat. Hal itu dikarenakan harus menunggu tas pembungkus untuk mengemas paket sembako.

Juliari menyebut tas itu belum tersedia karena pemasok bahan mengalami kesulitan import bahan baku. Sehinggga menyebabkan distribusi bansos terkendala meski paket sembako sudah tersedia.

3. Kartu Pra Kerja Malah Menguntungkan Pemerintah bukan untuk Rakyat, Pemerintah Untung,  Rakyat Buntung.

Program Kartu Pra Kerja kerap mendapat sorotan tajam. Mulai dari pelatihan yang disebut mirip konten gratisan di YouTube, hingga pelatihan yang dinilai tidak efektif karena dilakukan secara online.

Lalu, pemerintah harus apa?

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menilai pemerintah harus melakukan pelatihan lanjutan setelah pandemi virus Corona berakhir. Jadi, peserta yang sekarang tidak hanya mengikuti pelatihan secara online.

"Sekarang memang lagi pandemi, tidak bisa mencari kerja tapi setelah pandemi harusnya skill itu dibutuhkan. Tapi kalau pengetahuannya setelah pandemi hilang kan menjadi sia-sia. Dia harus ikut yang benarnya jadi tidak sekadar sekarang online. Kalau dia di daerah ya itu dilakukan di daerah masing-masing, kerja sama dengan lembaga pelatihan pada tingkat lokal sehingga mereka bisa mendapat pelatihan offline yang memang dibutuhkan," kata Tauhid kepada detikcom, Minggu (3/5/2020).

4. Proyek pembangunan Ibu Kota Baru dan Omnibus Law Berlanjut di tengah Pandemi COVID-19? Pemerintah serakah, mementingkan para korporasi dibanding rakyat.

Pandemi COVID-19 tidak menghentikan rencana pemerintah memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.

Pada 24 Maret 2020, Satuan Kerja Kantor Menteri Negara PPN/Bappenas menyiapkan paket dengan kode 6740199 bernama Penyusunan Rencana Induk dan Strategi Pengembangan Ibu Kota Negara. Dana Rp85 miliar disiapkan untuk penyusunan masterplan-nya, sebagaimana tercantum dalam dokumen Layanan Pengadaan secara Elektronik (LPSE).

Deputi Pengembangan Regional Bappenas Rudy Soeprihadi Prawiradinata mengatakan, supaya proyek pemindahan ibu kota tak tertunda terlampau lama, Bappenas harus tetap meneruskan sebagian pekerjaan yang sudah direncanakan meski pemerintah berjibaku menghadapi pandemi COVID-19.

DREAM HIGH (UPDATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang