81. Puasa : Totalitas Taqwa Dan Jaminan Allah Subhanahu Wa Ta'ala

4 0 0
                                    

Bismillah. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

J

angan lupa vote, comment, dan share. Semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah kita semua. Aamiin Ya Allah.

Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang telah tertulis dalam Surat Al-Baqarah ayat 183. Dalam ayat tersebut, Allah SWT memastikan bahwa orang beriman wajib menjalankan ibadah Puasa Ramadhan.

Surat Al Baqarah ayat 183 bunyi lengkapnya adalah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Yaa ayyuhallaziina aamanụ kutiba 'alaikumus-siyaamu kamaa kutiba 'alallaziina ming qablikum la'allakum tattaquun

Artinya:
Hai, orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Puasa merupakan salah satu cara pendekatan yang efektif dan  lambang keikhlasan antar hamba dan Tuhan. “Orang berpuasa meninggalkan makanannya, minumannya, dan syahwatnya karena Aku, Puasa itu milik-Ku, dan Akulah yang akan memberinya balasan” hadits Qudsi, menjadi bukti jika ibadah puasa sangat istimewa dan menjadi bukti kecintaan umat pada Allah SWT.

Diriwayatkan dari sebuah hadis:

«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»

Siapa saja yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan keikhlasan semata mengharap ridha Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR al-Bukhari).

Imam al-Bukhari meriwayatkan hadis ini berturut-turut dari Muhammad bin Salam, dari Muhammad bin Fudhayl, dari Yahya bin Said, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah. Hadis ini juga diriwayatkan oleh an-Nasa’i, Ibn Majah, Ahmad dan Ibn Hibban.

Dalam hadis lain Rasulullah saw. juga pernah bersabda:

«مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»

Siapa saja yang berpuasa Ramadhan kerena keimanan dan keikhlasan mengharap ridha Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Siapa saja yang melakukan qiyâm al-layl (shalat Tarawih) pada malam Lailatul Qadar karena keimanan dan keikhlasan mengharap ridha Allah akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ahmad).

Rasul juga pernah bersabda:

«مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»

Siapa saja yang mendirikan (qiyamul lail-shalat Tarawih) pada bulan Ramadhan karena iman dan ikhlas mengharap ridha Allah maka diampuni dosanya yang telah lalu. (HR Muslim, Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibn Majah, Abu Dawud dan Ahmad).

Walaupun Begitu, Ramadhan kali ini memang berbeda. Tak sama dengan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Saat ini Ramadhan hadir di tengah wabah. Banyak orang berduka. Ditinggal mati oleh orang-orang tercinta. Banyak yang terinfeksi. Lebih banyak lagi yang diawasi. Semua karena keganasan virus Corona.

DREAM HIGH (UPDATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang