UNTUK PARA ISTRI PEJUANG KHILAFAH

17 1 0
                                    

Aku masih banyak kekurangan dibanding mereka yabg sudah kuat menghadapi tantangan berat dalam dakwah namun doakan untuk menjadi yang lebih baik dan sampaikanlah kekuranganku dengan cara yang baik.

UNTUK PARA ISTRI PEJUANG KHILAFAH

Oleh: Nasrudin Joha

Bismillah, Berbahagialah, berbanggalah, tersenyumlah, menjadi pendamping hidup seorang lelaki, ketika ia tiada bersamamu, pasti dia dalam satu diantara dua keadaan: berdakwah atau bekerja. Dia, tiada pergi meninggalkan keluarganya, kecuali untuk menunaikan dakwah, atau mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Karena itu, engkau ridho melepasnya, engkau tenang berpisah dengannya, engkau Qonaah bersama anak-anaknya, menjaga hartanya, kehormatannya, dan setiap saat siap sedia menjadi labuhan kerinduannya.

Lelaki itu bukan orang asing, bukan sosok yang jauh, sosok yang sulit kau rengkuh, sosok yang hadir dalam sebuah prosa "lelaki idaman", tetapi lelaki itu adalah suamimu, ayah dari anak-anakmu, lelaki yang dahulu meminangmu, menjadikanmu pendamping hidupnya, mengambil dirimu menjadi tanggung jawab hidupnya, setelah mendapat restu dan ridho dari ayahmu.

Doakanlah ia, bermunajatlah untuknya, hari-hari yang dilaluinya, niscaya tiada menemui kesulitan, manakala perlindungan dan pertolongan-Nya, selalu menyertainya. Jagalah, apa yang dititipkan kepadamu, dan kabarkanlah tentang semua amanah yang telah kau tunaikan.

Buatlah hatinya tenteram, dalam kedamaian menyapa Qonaahmu, rasa syukurmu, terhadap apapun yang kau terima darinya, baik sedikit maupun besarnya. Percayalah, dia -juga menginginkan memberikan apa yang terbaik yang bisa diupayakan, untuk memenuhi hasratmu, baik atas kemaslahatan dunia, terlebih untuk urusan agama.

Dia, rela berkeringat dan berpisah denganmu, menjauh dari canda yang menyenangkannya berpaut dengan anak-anakmu, demi perjuangan kehidupan yang sesungguhnya. Kehidupan akhirat, adalah visinya, dimana disana, ia menginginkan hidup abadi bersamamu, bersama anak-anakmu, di surga-Nya.

Jika diminta memilih, tentu bersama dan bercengkrama dengan keluarga, lebih mengasyikkan, ketimbang berpisah, berpeluh di Medan Dakwah. Tetapi, karena visi kehidupan kedua, Dia rela berpisah di dunia, demi akhorat yang kekal, demi kehidupan kedua, kehidupan yang sesungguhnya.

Wahai para istri pengemban dakwah, istri pejuang Khilafah, bersabarlah atas kekurangan, bersyukurlah atas setiap pemberian, jaga dan Didiklah anakmu, anaknya, agar menjadi anak sholeh dan sholehah, yang kelak akan menjadi perbendaharaan amal jariyahmu.

Semburat ufuk Khilafah telah memerah, gelapnya peradaban akan segera tersingkap, fajar Khilafah akan menyapa dan Khilafah Rasyidah yang kedua, pasti akan segera terbit menyinari bumi. Disana, raga kalian terbatas, nyawa kalian terbatas, maka anak-anak kalian, adalah perbendaharaan amal, yang akan melanjutkan estafet perjuangan.

Mereka, adalah putra-putra terbaik Islam yang akan menaklukan kota Roma. Ayah dan orang tua mereka, merealisir nubuwah tegaknya Khilafah yang kedua, maka mereka akan menggenapi janji dengan merealisir nubuwah yang tersisa: Menaklukan Kota Roma.

Mereka juga yang akan membungkam mulut busuk Amerika, menghapus Israel dari peta dunia, membebaskan Palestina, menolong muslim Rohingya, menyatakan seluruh negeri kaum muslimin, membebaskan setiap jengkal bumi, dari seluruh penghambaan kepada makhluk menuju penghambaan hanya kepada Allah SWT semata.

Karenanya, sekali lagi, berbahagialah, berbanggalah, tetaplah di jalan dakwah, mendampingi lelaki itu, menguatkan setiap langkahnya, bersabar atas kekurangannya. Semoga, Allah SWT meridhoi kalian, Aamiin yarobbal 'alamin..


Semoga bermanfaat.
Jangan lupa like, comment, dan share. Semoga menjadi amal jariyah kita semua. Aamiin Ya Allah.

DREAM HIGH (UPDATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang