TIDAK HANYA KRITIS, MAHASISWA HARUS SOLUTIF

11 1 0
                                    


Kemarin (27/5) massa yang terdiri dari mahasiswa, yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kota Palu menggelar aksi di depan kantor DPR Provinsi Sulawesi Tengah. Aliansi Mahasiswa Kota Palu yang terdiri dari gabungan mahasiswa dari beberapa kampus seperti Universitas Tadulako, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, STIMIK Adhi Guna Palu, STIK IJ dan beberapa kampus lainnya yang ada di kota Palu. Aksi tersebut menurut Koordinator Lapangan mereka, yaitu saudara Wahyu Wardi menjelaskan dilakukan demi menuntut beberapa hal diantaranya :

1.Meminta Presiden bertanggungjawab atas kerusuhan bangsa,
2.Mengusut tuntas atas meninggalnya anggota KPPS yang ±600 orang.
3.Mendesak Menkopolhukam mundur dri jabatannya
4.Mendesak Kapolri Tito Karnavian untuk turun dari Jabatannya, atas tindakan represif (penembakan) kepolisian terhadap massa aksi 22 Mei  2019 di Jakarta.

2 hari sebelumnya, aksi yang sama dilakukan oleh mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Nusa Tenggara Barat. Aksi tersebut berlangsung di depan kantor Kepolisian Daerah NTB di Mataram. Aksi tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu aksi untuk mengecam keras tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian pada massa aksi 22 Mei 2019. Menurut mereka, apa yang telah dilakukan oleh aparat kepolisian yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa sangatlah jauh dari nilai-nilai luhur demokrasi yang semestinya.

Melihat aksi-aksi dari mahasiswa yang telah berlangsung, walaupun menristekdikti mengeluarkan ancaman untuk memberikan sanksi kepada siapa saja mahasiswa yang turut aksi pada tanggal 22 Mei 2019 kemarin, tak serta menyurutkan langkah para mahasiswa untuk mengeluarkan aspirasi mereka yang selama ini terbungkam karena adanya regulasi kampus yang mengekang pergerakan mahasiswa.

Kesyukuran besar bila mahasiswa sudah kembali mengenal jati dirinya yang selama ini hilang karena terlindas oleh tumpukan tugas-tugas makalah, resume dan laporan-laporan praktikum yang menyebabkan mereka harus mensenyapkan idealisme mereka. Gejolak ini wajar terasakan sebagai seorang kaum intelektual yang masih memiliki nalar yang sehat serta masih sangat peka terhadap setiap situasi dan kondisi yang kini betul-betul bobrok di negeri sendiri. Sudah merupakan fitrah didalam diri kita bila merasa pedih saat melihat kemungkaran terjadi didepan mata kita. Apalagi kedzoliman yang dibuat-buat oleh rezim saat ini sangatlah eksplisit tanpa malu bila masyarakat memandang hal itu sebuah kesalahan. Mahasiswa memang sudah sejatinya menjadi garda terdepan dalam membela suara-suara rakyat, terlebih lagi di massa sekarang. Mahasiswa sudah lekat dengan gelar “agen perubahan”, sehingga bila terjadi suatu keburukan mahasiswa lah yang harus pertama kali bersuara agar keburukan tadi menghilang dan tergantikan dengan kebaikan.

Namun sebagai seorang mahasiswa, sebagaimana yang tertulis di tema kajian kita pada malam hari ini, haruslah solutif dalam memberikan aspirasi bukan hanya bersikap kritis. Sikap solutif yang harusnya diberikan oleh mahasiswa, mampu untuk mengakhiri segala kedzoliman yang terjadi secara permanen. Bukan hanya memberikan kecaman dan desakan agar kapolri ataupun menkopolhukam lengser dari jabatannya, karena pergantian aparat negara sudah dari dulu dilakukan. Rezim silih berganti terjadi namun kedzoliman yang diterima rakyat masih belum bisa terselesaikan secara menyeluruh.

Bertahan dan memberikan solusi-solusi parsial tanpa mau melihat akar permasalahannya, hanya akan berefek sebagaimana seorang anak kecil yang menangis diberikan permen lalu menangis lagi karena tidak diketahui apa penyebab utama dia menangis. Terselesaikannya masalah secara menyeluruh tidak akan terwujud bila kita masih menggunakan sistem kufur demokrasi yang memberikan celah-celah bagi pembuat keburukan masuk menjadi pemegang kekuasaan yang dapat menyengsarakan masyarakat dan dengan seenak hatinya membuat regulasi yang represif dan mengekang fitrah manusia. Maka disini peran mahasiswa yang masih berjiwa muda dan memaanfaatkan masa mudanya untuk berjuang mencari dan memberikan solusi kongkret dari setiap permasalahan ummat yang sini terus menerus terjadi. Mahasiswa yang merupakan kaum intelektual harus bisa merumuskan masalah hingga ke akarnya dan bisa menemukan solusinya. Itu yang sebenarnya masyarakat harapkan dari mahasiswa.



SEMOGA BERMANFAAT.

JANGAN LUPA TINGGALKAN DUKUNGAN. VOTE, COMMENT, SHARE. FOLLOW ME TOO.

TERIMA KASIH SEMUA

Dalle_Dely

DREAM HIGH (UPDATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang