14

5K 617 108
                                        

[ Time to Love ]


Irene terdiam disetiap perjalanan namun matanya tidak henti - hentinya menitihkan air mata. Dipersidangan pertama ini nyatanya tidak sesuai ekspetasinya. Seharusnya ia tidak boleh menyepelekan lawannya — Junmyeon adalah pria kaya, apa saja yang dilakukannya pasti akan terwujud. Ini masih awalnya saja tapi kemenangan ini sudah berpihak kepadanya. Pikiran Irene buntu untuk memikirkan cara apalagi yang akan dilakukannya agar putrinya selalu bersama dengan dirinya.

Menikah? Irene bahkan tidak pernah memikirkan hal itu. Ia tidak pernah dekat dengan pria manapun terlepas dari apa yang telah terjadi antara dirinya dan Junmyeon. Ia sudah benar - benar berjanji untuk tidak lagi berurusan dengan pria manapun karena baginya — setiap pria sama saja. Semuanya mengatakan cinta pada awalnya saja namun pada akhirnya akan meninggalkan para wanita yang lemah setelah dipakai. Ia tidak ingin kejadian yang sama lagi terulang karena gagalnya ia dalam hubungan percintaan.

“Irene-ssi, aku tahu ini sulit bagimu. Tapi percayalah, putrimu akan selalu ada untukmu.” Taehyung mencoba untuk menghibur ibu satu anak itu yang sedang dilanda frustasi. Taehyung mengerti bagaimana perasaan wanita yang saat ini duduk disamping dirinya yang sedang mengemudi. Ia pasti dilanda rasa takut akan kehilangan putri yang selama ini menemani dirinya. Bae Hyerin adalah alasan wanita itu selalu terlihat tegar dan menjadi wanita yang pekerja keras. Taehyung melihat semua ini dari mata Irene ketika beberapa kali ia melihat interaksi antara ibu dan anak itu.

“Semua yang aku lakukan sia - sia saja. Junmyeon pasti memenangkan persidangan ini.” ujar Irene. Ia sudah putus asa dengan semuanya. Tidak ada jalan lain yang bisa membantunya.

“Kenapa tidak mencoba usulan dari Namjoon. Itu bisa membantumu untuk melawan Jumnyeon. Kemungkinan kemenanganmu dalam pengadilan ini lebih besar.” Irene spontan menoleh kepada Taehyung yang kini sedang menatapnya. Namun tidak berlangsung lama karena Taehyung kembali memfokuskan pandangannya pada jalanan.

“Aku tidak mau lagi berurusan dengan manusia berspesies laki - laki. Lagipula, aku tidak pernah dekat dengan siapapun lagi.”

“Kenapa begitu?”

“Aku tidak mau lagi berurusan dengan pria manapun karena bagiku, semua pria didunia ini sama saja.”

Taehyung menyerngit, “Sama? Maksudmu?”

Irene menatap Taehyung, lalu menjelaskan semuanya, “Mereka akan meninggalkan para wanita setelah dipakai.”

“Darimana kau mendapat kesimpulan seperti itu, Irene-ssi?” Irene tidak menjawab. Membuat Taehyung mau tidak mau melanjutkan ucapannya, “Yang kau ucapkan itu tidak salah. Sebagian pria akan meninggalkan wanitanya karena ia mulai bosan dan mencari yang lain atau mungkin karena mereka tidak berjodoh. Tapi didunia ini ada pria yang benar - benar setia. Nyatanya, ada banyak seorang pria dan wanita yang bahagia bersama dengan keluarga kecil mereka. Apa itu tidak bisa dikatakan sebagai sebagai kesetiaan.”

“Kau ingin membuktikannya?” tanya Taehyung. Irene lagi - lagi tidak menjawabnya, membuat Taehyung mau tidak mau melanjutkan ucapannya, “Maka bukalah matamu dan lihatlah kearahku, aku sendiri yang akan merubah sudut pandanganmu terhadap pria.”

“Semuanya sia - sia saja karena aku sudah menutup hatiku untuk mereka. Sejauh apapun mereka mendekatkan diri, aku akan selalu menolak mereka.”

“Lalu apa yang harus kau lakukan sekarang? Kau akan membiarkan Junmyeon memenangkan persidangan ini? Ingatlah pengorbananmu selama ini dalam membesarkan putrimu? Tanpamu, Hyerin tidak mungkin menjadi gadis yang cerdas, gadis yang hebat. Itu semua ajaranmu ‘kan, bukan ajaran Junmyeon.” Irene terhenyut mendengar ucapan Taehyung. Apa yang Taehyung ucapkan ada benarnya juga. Apa ia akan menyerah begitu saja setelah apa yang ia lakukan?

Time to Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang